Puisi tentang alam, bentuk karya sastra yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Dengan puisi, seseorang yang sulit mengucapkan sesuatu bisa tersampaikan dengan mudah.
Puisi juga berisikan dengan hal-hal yang indah dari setiap ukiran katanya. Karena hal inilah, puisi dijadikan sebagai salah satu media dunia seni dalam mengekspresikan diri.
Diantara tema puisi yang bisa ditulis adalah puisi tentang alam. Alam adalah sebuah potret ciptaan Tuhan yang maha besar.
Alam juga mengisahkan segala bentuk cerita yang tak dimiliki oleh setiap orang. Setiap orang memiliki cerita tersendiri dengan alamnya. Karena itu, alam tampak begitu indah dan mempesona.
Saking indah dan mempesonanya, banyak orang yang rela harus mendaki gunung, berenang ke lautan hanya untuk melihat indahnya alam.
Ya, sebuah anugerah yang sangat indah dan tidak bisa diciptakan oleh manusia manapun.
Sayangnya, saat ini alam mulai rusak karena ulah manusia. keindahannya saat ini mulai luntur satu persatu. Pembakaran lahan liar, penggundulan hutan, sampah di sungai menjadikan alam saat ini berduka.
Jika sudah begini, siapa yang akan menjaga alam nanti? Jika bukan kita yang memulainya, apakah alam ini masih bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti?
Kumpulan Puisi Tentang Alam
Tentu saja tidak. Untuk itu, ekspresikan dirimu sebagai bukti cinta terhadap alam menggunakan puisi tentang alam.
Berikut ini adalah beberapa contoh puisi tentang alam yang menyentuh dan bisa kamu simak.
#1. Senja Sore Itu
Kilau cahaya orange menyelimuti sore itu
Indah, tampak indah dan menyilaukan
Anggunmu mengalahkan anggunnya sang dewi
Meskipun hadirmu hanya sebentar
Namun, kehadiranmu akan selalu dinanti
Elokmu memberikan warna di langit sore itu
Penuh keagungan dari indahnya ciptaan yang maha kuasa
Penuh rasa syukur kuucapkan karena masih bisa menantimu
Untuk hari esok, esok dan seterusnya
Kini suryamu sudah siap untuk tenggelam
Menjemput rembulan yang akan menerangi malamku
Menanti pagi dengan munculnya dirimu
Hingga di sore hari ku kembali menantikan dirimu
Lembayung indah nan memanjakan mata
Gradasi warna yang tak bisa terlukiskan dengan sembarang cat
Sebuah hiasan besar penutup waktu siang
#2. Bulan Bersamaku
Senyum manismu menyapaku malam ini
Memancarkan cahaya terang penyejuk jiwa
Sejenak diriku termangu di depan jendela
Memandangmu yang penuh dengan karisma
Bulan bersamaku
Cahaya indah terang nan penuh pesona
Sinarmu yang terpancar mengusir sunyinya malam ini
Memberikan keterangan di dalam jiwa dan malamku
Memberikan semangat yang berkobar agar aku terus berjuang
Merangkai mimpi yang harus kuperjuangkan
Bulan bersamaku
Elok indah rupawan yang tampak menyelimutimu
Meskipun jarak kita jauh
Namun hanya dirimu yang mengertiku hingga kini
Terima kasih bulan
Kau masih setia bersamaku dan menemani setiap kegalauan malamku
#3. Kemana Perginya Alamku
masih kuingat jelas saat itu
meskipun terlihat samar, namun aku masih mengingatnya dengan jelas
alamu yang indah
alamku yang subur
alamku dengan segala kekayaan yang dimilikinya
namun,
kemana kini perginya dirimu
mengapa indahmu mulai pergi
mengapa suburmu mulai luntur
dan mengapa kekayaanmu mulai habis?
Aku harus mempertanyakan ini kepada siapa?
Alamku yang indah
Kini kau menangis terpuruk
Melihat dirimu yang kini mulai rusak
Rusak karena ulah perbuatan manusia yang tak bertanggung jawab
Kesedihanmu semakin bertambah
Tangismu semakin menjadi jadi
Kala kau melihat….
Banjir di mana-mana
Tanah longsor dimana-mana
Satwa mulai turun ke pemukiman
Galian lubang batu bara- dimana-mana
Alamku kemana kini kau pergi
Apa kau murka saat ini?
Apa kau kecewa karena sudah tak seperti dulu lagi
Alamku, ingatkan manusia untuk menjagamu
Tanpa hadirnya dirimu
Kemana manusia harus melangkah pergi
Mari kita jaga alam ini agar tetap abadi
#4. Bisikan Angin Pantai
Di tepi pantai kutatap indahnya garis cakrawala itu
Alunan pohon kelapa yang melambai-lambai
Hembusan angin yang berbisik mesra
Membuatku ingin singgah lebih lama lagi
Biru warnamu menyejukkan mata
Panas terikmu membuat rinduku semakin meraja
Bisikan anginmu membuatku terlena
Ya, terlena dengan keindahan kuasa Tuhan yang maha pencipta
Tak henti-henti aku bersyukur menatap keindahanmu
Alunan rindu yang terus menggebu
Terhanyut sepi hembusan angin sore ini
Membuatku semangat untuk melanjutkan hidup lagi
#5. Bintang Malam ini
Kutatap langit malam ini
Gelap, tampak sangat gelap
Takku temukan apapun di sana
Namun,
Saat kulit sepercik cahaya mulai muncul
Sangat kecil dan terlihat sangat jauh
Di bentang langit yang terlihat semu
Cahayamu membuatnya terlihat saagat indah
Membentuk rasi bintang sebagai penunjuk arah
Cahayamu mungkin tak begitu bersinar
Namun kilauan cahayamu memancarkan sebuah harapan
Harapan bagi para pelaut untuk bisa kembali pulang
Bertemu keluarga dan menatap masa depan
Hadirmu juga sebagai petunjuk alam
Sebagai tanda untuk umat manusia mempersaipkan
Bahkan kemarau sebentar lagi datang
Rinduku ini terasa semakin menggebu
Kalau kau datang dengan sedikit cahaya yang terangi malamku
#6. Indonesiaku
Kau tumpahkan jiwa dan ragamu untuk kami
Menangis sendirian tiada yang menemani
Menatap sang surya yang kian mewarnai dunia
Memberikan harapan untuk masa depan bangsa
Indonesiaku
Kau terdiri dari ribuan pulau yang berjajar indah
Penuh dengan keindahan alam surgawi
Penuh dengan keanekaragaman hayati
Penuh dengan budaya dan tradisi
Indonesiaku
Kau begitu indah
Kau begitu berarti
Beruntungnya diriku bisa menjadi bagian darimu
Sebuah negara yang seperti surga
Penuh kekayaan alam meskipun belum bisa tertata rapi
Indonesiaku
Teruslah menjadi negara yang maju
Positif sejahterakan rakyatmu nanti
Agar ibu pertiwi bisa tersenyum kembali
Agar kelangan bisa segera usai kini
Tergantikan dengan senyum indah putra putri pertiwi
#7. Damainya Desaku
Embun pagi baru saja sirna
Menandakan bahwa pagi hari telah tiba
Berarti saatnya kami mulai bekerja
Di desaku tampak sangat berbeda
Banyak orang mulai berkelana, bahkan sebelum sang surya datang
Mencari nafkah disemilirnya persawahan
Melawan dingin yang menusuk hingga ke tulang
Damainya desaku
Meskipun kami jauh dari hingar bingar kota
Namun kami di sini tetaplah bahagia
Karena desaku teramat sangat mempesona
Alamnya indah
Pemandangannya menyilaukan mata
Semangat para pak tani dalam bekerja
Menjadi pemandangan yang tak bisa kau temukan di kota
Damainya desaku
Tak ada keributan antar tetangga
Gotong royonglah yang selalu terjaga
Tak ada gosip yang merajalela
Karena mereka tahu bahwa semuanya berkeluarga
Damainya desaku tercinta
#8. Langit dan Bumi
Banyak yang mengatakan bahwa kalian tak bisa disatukan
Namun percayalah bahwa kalian saling membutuhkan
Tanpamu bumi bukanlah apa-apa
Tanpa bumi langit juga tak dapat memancarkan keindahannya
Langit dan bumi
Dua alam yang terpisahkan oleh garis Tuhan
Tak akan bisa menyatu meskipun tertelan waktu
Teta akan selalu bersama hingga di akhir zaman
Biru warnamu membuat semua makhluk dibumi ini terkagum
Tanpamu mungkin makhluk di bumi ini tidak ada
Meski begitu keberadaanmu adalah segalanya bagi kami
#9. Namaku Alam
Perkenalkan, namaku adalah alam
Aku adalah tempat yang sangat indah dan mempesona
Tak ada satu hal pun yang bisa menciptakanku selain Tuhanku
Aku tempat tinggal flora dan fauna
Mencari makan, sebagai tempat tinggal, dan sebagai tempat untuk berkelana
Banyak manusia yang mencoba untuk menaklukkanku
Karena mereka ingin melihat dengan dekat bagaimana keindahanku
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku
Perhiasan yang akan mempercantik tubuhku
Tanpa tumbuhan, tubuhku tak akan pernah secantik ini
Tumbuhan pula yang memberikan hawa sejuk pada diriku
Sebuah kedamaian yang tak bisa ditemukan di tempat manapun
Namun….
Berhati-hatilah denganku
Jangan mudah terlena
Jangan serakah
Dan jangan jadi pendusta
Mencoba menaklukkanku boleh
Namun kau tak pernah tahu betapa dalamnya aku
Merusakku boleh
Namun kau akan merasakan akibat dari perbuatanmu
Jadi, nikmati aku sewajarnya
Rawatlah aku sebisanya
Karena aku akan selalu menemani
Jika kau juga menemaniku
#10. Puisi Tentang Alam Pegunungan
Judul : Alam di Lembah Semesta,
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus indahnya mentari
Tegah cahaya menusuk citra
Pahatan gunung mbelah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi…. tajam
Sejak waktu tak lagi beranjak
Disanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki yang menjejak karya cipta-Nya
Dimanakah aku berada?
Tebarkan pesona di cakrawala
Tak berujung dipandagg lainnya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan alam
#11. Terguran Darimu
Gemuruh angin diiringi deburan ombak
Kukira itu adalah hal yang biasa
Namun, kali ini tak seperti biasa
Ia datang dengan penuh energi
Melumat habis semua bangunan di sekitarnya
Rumah, harta, dan bahkan nyawa menjadi korban
Kau lalap habis semua itu dalam hitungan detik
Mungkin ini adalah teguran darimu
Sebagai pertanda bahwa bumi ini sudah tua
Alam ini semakin lelah karena tak pernah dijaga
Mata dunia menatap heran
Mengapa bumiku terus berduka
Bantuan terus datang mengalir
Ucapan belasungkawa terus menerus hadir
Tuhan…. seburuk itukah salahku
Mengapa kau lumat habis semua yang kumiliki
Aku tahu, semua itu memang milikmu
Dan kini aku ikhlas jika semuanya harus pergi
Ya Tuhan… ampunilah kami dengan segala dosa yang kami lakukan
#12. Indahnya Negeriku
Kudengar kicauan burung yang amat merdu
Menandakan bahwa ini adalah hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia ini hanya ada untukku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Tenang, sejuk dan senang yang akau rasakan
Membuatku merasa seperti melayang di awan
Wahai sang pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Siang dan malam pesonamu terus terpancar
Desiran angin penuh irama di pegunungan
Tumbuhan rimbun menari di dalamnya
Terasa indah sampai ke dada
Bak indahnya sebuah taman surga
Keindahan alam ini terasa sangat sempurna
Membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana
Embuat siapa saja akan terkesima
Tetapi, kita harus selalu menjaganya
Agar alam yang indah ini tidak akan pernah sirna
***
#13. Puisi Pantai
Kubiarkan ombak itu mengusap
Dan kubiarkan kedua kakiku menari di atasnya
Dalam buaian keriakan kalbumu yang kupandang jauh
Jauh di ufuk kebiruan yang terpadu
Menyatukan biru langit dan biru laut
Walau hanya sekejap berlalu
Ku tak ingin beranjak dari pesonamu
Hamparan pasir putihmu yang menyilaukan
Debur ombak yang membuat jantung berdebar
Keceriaan tawa anak yang membahagiakan
Terlihat jelas lesung pipimi
Bak guratan pasir dengan jari-jari lentikku
Yang sesekali gelombang menyapa
Menandaka bahwa waktu telah sai
Biarkan aku berjalan dan berlalu
Untuk ijinkan aku menemui
Walau sekedar dalam untaian mimpi
Kan ku basuh kakiku di pantai ini
..
Mungkin kamu suka, Baca juga : Kumpulan Caption Tentang Pantai dan Ombak
#14. Tangan-Tangan Nakal
Hancur sudah segalanya
Hanya karena ulah yang sederhana
Namun terasa berat nan besar
Terlihat biasa namun menghancurkan
Ini udara segar mulai tak terhirup lagi
Burung berkicau pun mulai berkurang
Yang ada hanya api membara yang terus membakar
Bagaikan khalayak rayap yang memusnahkan
Harapan kini semua musnah
Ribuang orang merasakan kesedihan
Tangis yang menyayat hati
Kesengsaraan yang datang bertubi-tubi
Bagaikan sebuah beban di atas gunung
Semuanya terasa tertimbun padat
Bagaikan puncak gunung
Hamparan padang rumput
Subur nan hijau
Kini sudah tak terlihat
Jernihnya air tergantikan dengan warna gelap dan berbau
Para penghuni habitat pun mulai bepergian
Untuk pergi mencari perlindungan
Jangan tanyakan mengapa!
Jangan salahkan siapa!
Semua itu salah kita
Kesalahan dari hal yang sederhana namun berefek besar
Ulah tangan-tangan nakal yang mulai membinasakan keelokan alam
#15. Puisi Keindahan Alam
Betapa eloknya alam ini
Laut yang berombak-ombak
Wan yang bergerak-gerak
Serta hembusan angin yang sepoi-sepoi
Aku kini berdiri di atas gunung
Berdiri di bawah langit untuk menyaksikan keindahan dari alam ini
Keindahan sebuah dunia
Ku pertaruhkan seluruh jiwa dan raga
Bertahan sendiri di atas gunung
Untuk melihat keindahan alam
Melihat kuasa Tuhan yang maha sempurna
#16. Puisi Minggu Pagi
Kapan terakhir kali kau melihat burung gereja di pagi hari
Semua itu tak lagi kau rasakan karena kesibukanmu
Padahal pagi selalu sama
Namun, kau tak pernah sedikitpun menghiraukannya
Mumpung ini minggu pagi
Gunakan hari untuk perhatikan indahnya alam
Menatap luas langit
Menghirup dalam-dalam udara pagi ini
Semuanya terasa sangat melegakan
Yang terdengar hanya bunyi kokokan ayam jantan yang membangunkan
Tak ada lagi bunyi klakson dan knalpot
Coba ku tanya lagi
Masih adakah waktu engkau untuk menikmati minggu pagi
Jangan jadikan minggu pagi hanya untuk bermalas-malasan
Namun jadikan minggu ini untuk bersyukur kepada Tuhan
Perhatikan semua sisi di sekitarmu
Ada banyak hal baru yang tak pernah kau tahu
Hal-hal indah yang tak pernah kau pandang sebelumnya
Namun mereka sejatinya selalu memandangimu
Nikmati minggu pagimu
Walau hanya seminggu sekali
Jadikan minggu ini
Sebagai salah satu tanda untuk mensyukuri kebesaran Ilahi
#17. Bumi Bersabda
Mendung hari ini belum tamak menutupi langit
Seberkas haru yang larut terbalur rasa takut dan kalut
Terpaku meratap menatap jiwa yang dipenuhi dengan rindu
Sejukkan dahaga dan jiwa sendu merayu
Bulan tak ingin membawakan tawa yang manja
Kala waktu tak ingin berkawan lagi dengan malam
Saat bintang bersembunyi berharap sunyi sendiri
Terhapus awan gelap yang menutupi langit
Bulan tampil dengan cantik dan menarik di jiwa ini
Hitam akan menang menutupi erang
Namun sang fajar bersama dengan mentari akan menari
Bersama bersenandung salam di alam pagi ini
Duniaku kini terasa sangat indah
Sama halnya dengan hidupku yang terasa sangat indah
Menantikan indahnya alam yang terus bersambut
Untuk dunia yang cerah tanpa kabut
..
Dari berbagai contoh kutipan puisi tentang alam di atas menjadi salah satu gambaran bahwa alam kita ini sangat indah. Alam ini harus terus dijaga agar keindahannya masih tetap terjaga.
Jangan pernah merusak alam baik dengan hal-hal yang kecil maupun hal yang besar. rawatlah alam karena bukan alam yang membutuhkan mu tapi kita yang membutuhkan alam.
Semoga bermanfaat!
Baca juga : Kata kata Tentang Alam