Puisi ialah suatu karya sastra tertulis yang mana isinya adalah ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantic dan mengandung irama, rima serta ritma pada penyusunan larik maupun baitnya.
Pendapat lain menjabarkan jika pengertian puisi ialah suatu karya sastra yang isinya mengandung ungkapan kata-kata bermakna kiasan serta penyampaiannya disertai rima, irama, larik serta bait dengan gaya bahasa yang dipadatkan.
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli di bawah ini juga menjabarkan pengertian dari puisi secara mendetail.
1. H. B Jassin
Menurut H. B. Jassin, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.
2. Sumardi
Menurut Sumardi, pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata bermakna kiasan (imajinatif).
3. Herman Waluyo
Menurut Herman Waluyo, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.
4. Theodore Watts-Dunton
Menurut Theodore Watts-Dunton, pengertian puisi adalah suatu ekspresi yang kongkret dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
5. Panuti Sudjiman
Menurut Panuti Sudjiman, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang bahasanya terikat oleh suatu irama, matra, rima, dalam penyusunan larik dan baitnya.
6. James Reevas
Menurut James Reevas, pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.
..
Unsur-Unsur Puisi
Sebuah puisi dibentuk oleh struktur fisik dan struktur batin yang terdapat di dalamnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang luas. Berikut adalah beberapa unsur yang ada pada puisi.
Struktur Fisik
Struktur fisik juga disebut metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri atas beberapa hal berikut ini.
1. Perwajahan Puisi (tipografi)
Tipografi ialah bentuk format suatu puisi, semisal pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tak dipenuhi dengan kata-kata. Perwajahan puisi ini begitu berpengaruh pada makna isi puisi tersebut.
2. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam mengungkapkan puisinya, sehingga diperoleh efek yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pemilihan kata pada puisi begitu berkaitan dengan makna yang hendak disampaikan oleh penyair.
3. Imaji
Imaji ialah susunan kata pada puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi penyair baik penglihatan, pendengaran maupun perasaan,
sehingga bisa memberi pengaruh pada audiens seolah merasakan apa yang telah dialami penyair tersebut.
4. Kata Konkret
Kata konkret ialah kata yang dapat ditangkap oleh indera manusia untuk menimbulkan imaji. Kata yang dipakai umumnya berbentuk kiasan, semisal menggunakan kata ‘salju untuk menggambarkan kebekuan jiwa manusia.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah penggunaan bahasa yang dapat menimbulkan efek serta konotasi tertentu dalam bahasa figurative, sehingga menghasilkan banyak makna. Gaya bahasa juga disebut majas.
6. Rima/Irama
Rima atau irama ialah adanya persamaan bunyi pada penyampaian puisi, baik di bagian awal, tengah ataupun akhir.
..
Struktur Batin
Struktur batin pada puisi juga disebut dengan hakikat sebuah puisi, yang antara lain terdiri dari:
1. Tema/Makna (Sense)
Yaitu unsur utama sebuah puisi karena bisa menjelaskan makna yang hendak disampaikan oleh penyair dan menggunakan media bahasa.
2. Rasa (Feeling)
Yaitu sikap sang penyair pada suatu masalah yang diungkapkan pada puisi.
Umumnya ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan background penyair, semisal pendidikan, kelas sosial, agama, pengalaman sosial dan lain sebagainya.
3. Nada (Tone)
Nada adalah sikap seorang penyair pada audiens dan ini begitu berpengaruh pada rasa dan makna.
Melalui nada, seorang penyair bisa menyampaikan suatu puisi dengan nada mendikte, memandang rendah, menggurui, serta sikap lain pada audiens.
4. Tujuan (intention)
Tujuan atau maksud atau amanat ialah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh penyair pada audiens.
..
Jenis-Jenis Puisi
Ada 3 jenis puisi yang mana pengelompokan ini dilakukan berdasarkan jamannya. Berikut penjelasan masing-masing jenis puisi.
1. Puisi Lama
Puisi lama ialah puisi yang masih terikat dengan berbagai aturan seperti jumlah kata pada baris, jumlah baris pada bait, persajakan, jumlah suku kata dalam baris serta irama puisi.
Puisi lama ini terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
- Mantra, yakni ucapan-ucapan yang dipercaya mempunyai kekuatan magis.
- Pantun, yakni bentuk puisi lama yang terbentuk atas empat larik dengan rima ab-ab.
- Karmina, yakni pantun kilat yang mana bentuknya sendiri lebih pendek dari pantun.
- Seloka, yakni pantun yang berasal dari Melayu klasik serta berisikan pepatah.
- Gurindam, yakni puisi yang terbentuk dari dua bait, dalam setiap bait ada dua baris kalimat dengan rima sama.
- Talibun, yakni pantun yang terdiri lebih dari 4 baris serta memiliki rima abc-abc.
- Syair, yakni puisi yang terdiri atas empat baris serta memiliki bunyi akhiran sama.
2. Puisi Baru
Jika dibandingkan dengan puisi lama, puisi baru memiliki peraturan yang jauh lebih bebas, baik pada jumlah baris, rima ataupun jumlah suku katanya.
Berikut ini beberapa kelompok puisi baru.
- Balad, yakni sajak sederhana yang menceritakan tentang kisah rakyat yang mengharukan, kadang disajikan dalam bentuk dialog atau nyanyian.
- Himne, yakni jenis nyanyian pujaan yang biasanya ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.
- Ode yakni puisi lirik berisikan sanjungan pada orang yang berjasa dan dibawakan dengan nada agung serta tema serius.
- Epigram, yakni puisi yang berisi tentang ajaran hidup.
- Romansa, yakni puisi yang menceritakan luapan perasaan cinta kasih.
- Elegi, yakni syair yang mengandung ratapan serta duka cita.
- Satire, yakni puisi yang memakai gaya bahasa yang berisi sindiran atau kritik.
- Distikon, yakni puisi yang pada setiap baitnya terdiri dari 2 baris.
- Kuatren, yakni puisi yang setiap baitnya terdiri dari 4 baris.
- Terzina, yakni puisi yang setiap baitnya terdiri dari 3 baris.
- Kuint, yakni puisi yang setiap baitnya terdiri dari 5 baris.
- Skestet, yakni puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris.
- Septima, yakni puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris.
- Oktaf/Stanza, yakni puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris.
- Soneta, yakni puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi menjadi 2, yang mana bait pertama terdiri dari 4 baris dan bait kedua terdiri dari 3 baris.
3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer ialah puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional sebuah puisi.
Jenis puisi kontemporer sendiri selalu menyesuaikan perkembangan zaman serta tak lagi mementingkan gaya bahasa, irama dan hal lain yang umumnya ada pada sebuah karya sastra puisi.
Beberapa yang termasuk dalam kelompok puisi kontemporer adalah:
- Puisi mantra, yakni puisi yang mengambil sifat mantra.
- Puisi mbeling, yakni puisi yang sudah tak lagi mengikuti ketentuan dan aturan umum sebuah puisi.
- Puisi konkret, yakni puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis serta tak lagi sepenuhnya memakai bahasa sebagai media.
Semoga dengan penjelasan di atas pengetahuan kamu tentang pengertian puisi secara umum ini membantumu ya. Terimakasih.
Baca juga: macam macam majas