Jika dicermati, terutama apa yang ada di sekitar lingkungan, maka kita akan menemukan beragam jenis makhluk hidup.
Ya, di sana ada beragam jenis hewan, seperti ayam, serangga, kucing dan sebagainya. Juga, di sana ada beragam jenis tumbuhan, seperti bunga, rumput, pohon pisang, pohon jambu dan lainnya.
Beragam makhluk hidup tersebut memiliki ciri masing-masing yang terkadang tidak akan ditemukan pada jenis makhluk lain.
Nah, kondisi inilah yang akhirnya membentuk keanekaragaman hayati atau yang juga disebut sebagai bio diversitas.
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas kehidupan di Bumi. Keanekaragaman hayati biasanya merupakan ukuran variasi pada tingkat genetik, spesies, dan ekosistem.
Sebagaimana diketahui, di berbagai lingkungan yang berbeda, kita bisa menjumpai keanekaragaman makhluk hidup yang sangat beragam.
Keanekaragaman tersebut memiliki variasi bentuk, warna, sifat dan beberapa hal lainnya. Tidak hanya makhluk laut, keanekaragaman juga ada di ekosistem darat.
Jika ditotal, ada sangat banyak keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat bio diversitas yang sangat tinggi.
Bahkan, ada banyak bio diversitas yang ada di Indonesia namun tidak ditemukan di negara lainnya.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Untuk mempelajari tentang keanekaragaman hayati dengan lebih kompleks, maka penting untuk mengetahui tingkat dari keanekaragaman tersebut.
Dengan pengetahuan terkait tingkat keanekaragaman, maka kita bisa belajar banyak dan tentu saja akan memiliki referensi cukup tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan keanekaragaman makhluk hidup tersebut.
Nah, diambil dari beberapa sumber, keanekaragaman makhluk hidup tersebut dibagi menjadi 3 tingkatan, yakni gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem. Mari kita bahas beberapa tingkatan ini secara berurutan.
Baca juga : Jenis biota laut
Keanekaragaman Tingkat Gen
Bahan baku dari keanekaragaman hayati sebenarnya adalah terletak pada keanekaragaman gen.
Hal ini cukup beralasan karena gen akan menentukan atau merupakan pembawa sifat pada makhluk hidup. Perlu diketahui, gen terletak pada benang kromosom yang adanya di inti sel makhluk hidup.
Dengan adanya gen tadi, maka sifat makhluk perlahan akan terbentuk. Sebagai contoh, pada manusia, timbul beberapa sifat seperti rambut lurus, hidung mancung, mata lebar, warna kulit dan lainnya yang sebenarnya ditentukan oleh gen.
Tidak hanya itu, hal lain yang perlu diketahui dari gen adalah ia merupakan materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Dalam hal ini, jika gen berubah, maka sifat tersebut juga akan berubah.
Seringkali ditemukan bahwa meskipun termasuk spesies yang sama, namun tiap individu tidak memiliki sifat yang persis daripada lainnya.
Tentu, perbedaan gen ini tidak hanya terjadi pada manusia saja, namun juga terjadi pada makhluk lainnya, yakni tumbuhan dan hewan. Inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman hayati yang bisa diartikan memiliki sifat yang berbeda-beda.
Secara umum, penjelasan mengenai perbedaan tersebut dijelaskan sebagaimana poin di bawah ini:
1. Variasi dan Varietas
Variasi antar individu yang sejenis tidak hanya terjadi pada tumbuhan saja, tetapi juga pada manusia. Salah satu contoh yang paling mudah adalah dalam suatu keluarga terdapat anak yang memiliki sifat yang berbeda, seperti detail rambut yang berbeda, berkumis dan tidak, dan lainnya.
Jika dalam tumbuhan, ukuran biji kacang dari satu tanaman kacang ada yang berbeda. Biji tersebut ada yang kecil, sedang atau besar. Contoh lain adalah adanya perbedaan warna bulu dari anak-anak ayam yang baru menetas.
Nah, variasi atau keanekaragaman yang terjadi di atas tadi bisa memunculkan varietas. Tentu, varietas cenderung merujuk pada tanaman.
Contoh dari varietas ini adalah adanya varietas pada rojo lele, PB, tahan wereng dan lainnya. Tidak hanya padi, ada juga varietas mangga, pepaya dan lainnya.
Secara sekilas, penampakan antarvarietas tersebut berbeda, padahal masih dalam satu spesies. Hal inilah yang menjadi bukti jika perbedaan gen berpengaruh pada sifat.
Baca juga : Pengertian resensi dan contoh resensi
2. Keanekaragaman Fenotipe dan Genotipe
Hal lain terkait gen dalam pembahasan keanekaragaman makhluk hidup adalah keanekaragaman fenotipe dan genotipe. Perbedaan ini muncul karena adanya faktor luar yang berpengaruh pada gen.
Misalnya, apel yang tumbuh di dataran tinggi kemudian di cangkok dan ditanam di dataran rendah.
Nah, kondisi luar tersebut akan berpengaruh pada pertumbuhan apel dan pada akhirnya apel yang berasal dari dataran tinggi tersebut akan hilang sifat aslinya dan berganti dengan sifat yang baru.
Keanekaragaman Tingkat Jenis (Spesies)
Hal lain terkait keanekaragaman hayati yang perlu diketahui adalah keanekaragaman jenis. Seringkali ditemukan bahwa dalam satu jenis dijumpai keanekaragaman individu dan dalam antar jenis dijumpai pula kesamaan individu.
Contoh mudah dalam hal ini adalah rumput. Dalam satu famili rumput yang dinamakan Gramineae, ditemukan beragam jenis rumput yang berbeda. Adapun beberapa jenis rumput tersebut adalah rumput grinting, rumput kaki gajah, padi, jagung dan lainnya.
Sedangkan dalam keanekaragaman jenis seperti itik, ayam, angsa, merpati, bebek dan burung parkit, kita bisa memasukkan semuanya ke dalam jenis yang sama, yakni unggas.
Demikianlah keanekaragaman tersebut bekerja. Diperkirakan, di dunia ini ada lebih dari 500 juta spesies makhluk hidup yang berbeda dan tersebar di segala penjuru.
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem adalah hal lain yang penting untuk diketahui dalam pembahasan mengenai keanekaragaman hayati.
Nah, dalam hal ini, antara makhluk hidup, baik dalam jenis yang sama atau yang berbeda, akan terjadi interaksi. Interaksi tersebut disebut interaksi biotik dimana akan membentuk suatu komunitas.
Selain itu, antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik seperti suhu, udara, cahaya, air, mineral dan keasaman serta lainnya juga terjadi interaksi.
Interaksi ini disebut dengan interaksi biotik-abiotik di mana akan membentuk sistem lingkungan atau yang sering disebut dengan nama lain ekosistem.
Tentu, setiap orang menyadari bahwa kondisi lingkungan tersebut berbeda-beda. Nah, ada lingkungan yang terdapat banyak air dan ada yang kekurangan air. Selain itu, ada lingkungan yang mendapatkan banyak cahaya matahari serta sebaliknya.
Di dalam lingkungan yang berbeda tersebut akan ditemukan keanekaragaman hayati yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut dikarenakan adanya detail yang tidak sama dari lingkungan hidup makhluk tersebut.
Di sini, terjadi proses adaptasi dari makhluk terhadap lingkungan agar mereka bisa bertahan hidup. Kondisi inilah yang disebut keanekaragaman ekosistem.
Beragamnya kondisi lingkungan hidup dan juga beragamnya keanekaragaman makhluk hidup tersebut maka akan membentuk keanekaragaman ekosistem.
Perbedaan atau keanekaragaman ekosistem tersebut bisa dilihat dari bentang alam yang ada di Indonesia. Ya, Indonesia termasuk negara yang kaya dengan keberagaman ekosistem tersebut.
Di Jaya Wijaya, Indonesia memiliki gunung dengan salju di atasnya. Sedangkan di sepanjang garis pantai Indonesia, terdapat hutan bakau yang tumbuh subur serta hijau.
Tentu, perbedaan lingkungan tersebut membuat adanya banyak makhluk yang berbeda-beda yang hidup di dalamnya.
Dengan demikian, manusia bisa memanfaatkan perbedaan tersebut untuk mempertahankan kehidupannya. Itulah salah satu hikmah adanya keanekaragaman ekosistem.
Demikian beberapa ulasan mengenai keanekaragaman hayati. Jika dilihat, maka keanekaragaman makhluk hidup yang ada sebenarnya memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama untuk mempertahankan kondisi dan eksistensi alam itu sendiri.
Semoga bermanfaat.