Zaman Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia mulai berkembang seiring dengan semakin luasnya jangkauan wilayah perdagangan Nusantara.
Menurut sejarawan, Hindu masuk ke Indonesia melalui perantara para musafir India, seperti Maha Resi Agastya sekitar awal tarikh Masehi.
Sedangkan agama Buddha diperkirakan diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh para musafir Tiongkok, salah satunya adalah Buddha Pahyien.
Sementara itu, di abad ke-4 M didirikan sebuah kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Barat, kerajaan tersebut tidak lain adalah Tarumanegara.
Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia
1. Kerajaan Majapahit
Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang pernah berkuasa di Nusantara.
Kerajaan yang memiliki pusat di Jawa Timur ini pernah berkuasa pada tahun 1293 M – 1527 M. Majapahit juga dianggap sebagai kerajaan terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Kemaharajaan Majapahit berhasil mencapai kejayaan dengan cakupan kekuasaan yang sangat luas ketika dipimpin oleh Prabu Hayam Wuruk dan Maha Patihnya, Gajah Mada.
Menurut Kitab Kertagama, kekuasaan Majapahit membentang dari Sabang hingga Merauke.
2. Kerajaan Singasari
Singasari adalah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok sekitar tahun 1222 M di Jawa Timur. Kerajaan Singosari menerapkan sistem pemerintahan Monarki.
Berdasarkan Kitab Pararaton dan Negarakertagama, masa kekuasaan Singasari bertahan dari 1222 M – 1292 M.
Pada masa pemerintahan Singasari di Jawa Timur, terdapat beberapa agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat, seperti Hindu-Buddha, Kejawen, serta Animisme.
Kerajaan ini mengalami keruntuhan akibat pemberontakan Jayakatwang.
3. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua yang ada di Nusantara.
Kerajaan ini menguasai bagian barat wilayah pulau Jawa selama 2 abad lamanya, tepatnya mulai abad ke-5 M sampai 7 M. Raja paling tersohor dari Tarumanegara adalah Mulawarman.
Berdasarkan penemuan arkeologi, Tarumanegara meninggalkan sejumlah situs, prasasti dan artefak yang sebagian di antaranya masih utuh hingga saat ini.
Contohnya adalah Arca Brahma, Arca Dwarapala, dan Arca Singa yang dibangun di atas Gunung Cibodas.
4. Kerajaan Mataram Hindu
Mataram Hindu merupakan salah satu Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang cukup berpengaruh di Nusantara, khususnya pulau Jawa pada masa pemerintahannya.
Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanjaya di Jawa Tengah pada abad ke-8 M.
Namun kemudian dipindahkan ke Jawa Timur di abad ke-10 M. Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh dua wangsa sekaligus, yaitu Wangsa Sailendra yang merupakan pemeluk Hindu-Siwa, dan Wangsa Isyana yang menganut kepercayaan Buddha.
5. Kerajaan Pajajaran
Pajajaran atau Sunda Galuh merupakan sebuah dinasti yang dibangun setelah menyatukan dua kerajaan besar di tatar Pasundan, yaitu Kerajaan Galuh dan Sunda, yang merupakan pecahan dari Tarumanegara. Pajajaran beribukota di Pakuan (Bogor).
Pada masa awal didirikannya Pajajaran, agama yang dianut oleh para bangsawan istana dan rakyatnya adalah Hindu Buddha. Namun pengaruh Islam mulai masuk ke wilayah ini sekitar abad ke-14 M.
6. Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar yang pernah ada di Nusantara pada abad ke-8 Masehi.
Wilayah kekuasaannya membentang dari Sumatra, Jawa Barat, hingga Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Kamboja, sebelum diserang Kerajaan Cola.
Agama yang berkembang di kawasan kekuasaan Sriwijaya adalah Buddha Mahayana, Buddha Vajrayana, Buddha Hinayana, dan Hindu.
Didirikan oleh Sri Janayasa pada tahun 670 M, Sriwijaya menemui puncak kehancurannya akibat invasi Cola di tahun 1025 M.
7. Kerajaan Malayu Dharmasraya
Dharmasraya muncul seiring dengan keruntuhan Kerajaan Sriwijaya akibat serangan dari Raja Cola.
Kerajaan yang berpusat di Hulu Batang Hari ini mengusung konsep pemerintahan monarki, dan keyakinannya sangat dipengaruhi oleh agama Buddha.
Kerajaan Malayu berkuasa di Sumatra sejak tahun 1183 M – 1347 M. Di kemudian hari, Dharmasraya digantikan oleh Kerajaan Pagaruyung.
Bukti sejarah yang mencatat tentang eksistensi Dharmasraya antara lain adalah Prasasti Grahi dan Malayapura.
8. Kerajaan Kalingga
Kalingga atau Ho-Ling adalah Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang pernah eksis pada abad ke-6 M.
Kerajaan yang pada awalnya beribukota di sekitar Pekalongan dan Jepara ini pernah diperintah oleh 3 orang raja, yaitu Prabhu Wasumurti, Ratu Shima, dan Sanjaya.
9. Kerajaan Kutai
Berdasarkan tulisan yang tertera pada prasasti Yupa, yang dibuat sekitar abad ke-4 M, Kutai Martapura merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia yang pernah berdiri di pulau Kalimantan, tepatnya terletak di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Kerajaan Kutai Martapura didirikan pada tahun 400 M, dan berakhir di tahun 1635 M setelah terbunuhnya Raja Dermasatia dalam peperangan melawan Kutai Kertanegera, yang merupakan sebuah negeri bercorak Islam.
10. Kerajaan Bakulapura
Tanjompura adalah salah kerajaan paling tua di Kalimantan Barat yang telah ada sejak abad ke-8 M.
Kerajaan Bakulapura pernah mengalami perpindahan pusat kekuasaan beberapa kali, sebelum akhirnya mengubah nama jadi Kerajaan Matan di abad ke-15 M.
Apabila dilihat dari silsilah keturunan raja-raja penguasa Bakulapura, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pendiri sekaligus pemimpin pertamanya berasal dari Majapahit, yang berarti merupakan pemeluk kepercayaan Siwa atau Buddha.
11. Kerajaan Negara Dipa
Negara Dipa merupakan generasi penerus setelah lengsernya Kerajaan Karupin.
Kerajaan yang didirikan di tengah pedalaman Kalimantan Selatan, tepatnya dekat Amuntai ini pernah berkuasa sekitar tahun 1389 M – 1495 M, dengan ibukota di Negeri Candi Laras.
Kerajaan Negara Dipa didominasi oleh pengaruh agama Syiwa-Buddha dan Kaharingan.
Raja pertamanya adalah Ampu Djatmaka yang berkuasa sejak tahun 1387 M. Sedangkan penguasa terakhir di Negara Dipa adalah Putri Kalungsu.
12. Kerajaan Negara Daha
Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang pernah berdiri di pulau Kalimantan Selatan selanjutnya adalah Negara Daha. Lokasinya berada di Desa Nagara, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan.
Sebelum ditaklukan Banjar, Daha sempat berkuasa selama hampir 1 abad.
Pada masa pemerintahan Negara Daha, mayoritas rakyat Daha memeluk agama Syiwa-Buddha, Kahariangan, dengan minoritas Islam.
Raja pertama di kerajaan ini adalah Sari Kaburangan, sedangkan pemimpin terakhirnya adalah Pangeran Temenggung.
13. Kerajaan Kadiri
Kediri atau Kadiri atau Panjalu, merupakan sebuah kerajaan yang berpusat di Dahanapura, Jawa Timur pada tahun 1042 M – 1222 M.
Pada masa kekuasaan Kediri, bahasa yang digunakan adalah Jawa Kuno, sedangkan agamanya adalah Hindu, Buddha, dan Kejawen.
Raja pertama di Kerajaan Kadiri adalah Sri Samarawijaya, sedangkan raja terakhirnya Kertajaya gugur dalam peperangan melawan Singashari.
Setelah itu, Kadiri runtuh dan hanya menjadi daerah kadipaten di bawah pemerintahan Singhasari.
14. Kerajaan Kahuripan
Kahuripan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang runtuh di tahun 1006 M.
Letak didirikannya Kerajaan Kahuripan diperkirakan berada di Sidoarjo atau Surabaya. Kerajaan ini didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009 M, sebelum pembagian kerajaan.
Pada masa pemerintahan Kahuripan, terdapat 3 kepercayaan yang dianut oleh masyarakat, termasuk Hindu, Buddha, dan Kejawen.
Keberadaan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia tidak terlepas dari hubungan dagang dengan negara-negara lain, seperti India misalnya.
Faktanya, kegiatan berdagang bukan hanya tentang tukar menukar barang, namun juga mendorong terjadinya pertukaran paham dan budaya di Nusantara.