Negara lain mengakui bahwasanya Indonesia sangat kaya akan budaya yang beraneka ragam. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah pakaian adat Kalimantan Tengah.
Selain bentuknya yang unik, juga kental akan makna. Penasaran apa saja dan bagaimana bentuknya? Simak sampai akhir ya.
Suku yang Mendiami Provinsi Kalimantan Tengah
Sebelum membahas lebih jauh, Anda harus tahu bahwasanya di antara lebatnya hutan tropis yang ada di Kalimantan Tengah, lebih tepatnya Pulau Borneo terdapat suku Dayak Ngaju.
Suku ini merupakan sub etnis dayak terbesar yang keberadaannya meliputi beberapa daerah.
Contohnya seperti Palangkaraya, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Seruyan, Kotawaringin Timur dan masih banyak lagi yang lainnya.
Suku ini terkenal dengan kebudayaannya, yaitu seni musik dan tari yang berbentuk teatrikal.
Dalam hal berpakaian mereka memiliki pakaian adat Ngaju yang biasanya dipakai oleh para laki-laki, bentuknya rompi dengan kain penutup sebatas lutut yang ada di bagian bawahnya.
Tak ketinggalan juga aksesoris ikat kepala dari bulu enggang, ikat pinggang, gelang tangan dan lain-lain.
Pakaian tersebut merupakan sebuah perpaduan antara kecintaan dengan alam dan kegagahan Suku Dayak Ngaju ini.
Namun, ada juga lho jenis pakaian adat Kalimantan Tengah yang lainnya. Penasaran? Langsung simak pada sub pembahasan selanjutnya ya!
Macam-Macam Pakaian Adat Kalimantan Tengah
Pada dasarnya, masing-masing bagian dari Pulau Kalimantan baik timur, selatan, tengah, atau utara memiliki pakaian adat masing-masing.
Namun yang akan dibahas pada poin di bawah ini hanyalah pakaian adat Kalimantan bagian tengahnya saja yang sering digunakan saat upacara hingga pernikahan.
1. Baju Pawang
Pertama adalah baju pawang, hanya orang tertentu saja yang boleh memakainya seperti ulama atau dukun.
Pakaian ini dikenakan ketika perayaan Kaharingan, tasyakuran dan memanjatkan doa-doa.
Kepercayaan yang berkembang di sana, lebih tepatnya suku Dayak, dukun adalah seseorang yang mampu melindungi semuanya dari roh jahat, mendatangkan hujan hingga menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Pakaian pawang terbuat dari serat kayu yang dihiasi manik-manik.
Di era modern ini, baju pawang semakin berkembang dan tidak hanya dipakai ketika ada acara tertentu saja, melainkan pada saat menari atau yang lainnya.
Keindahannya tidak perlu diragukan lagi karena terdapat manik-manik, rumbai benang dan motif yang khas.
2. Baju Sangkarut
Kedua adalah baju sangkarut yang paling dikenal secara luas dibanding yang lainnya. Sangkarut resmi menjadi baju kebanggaan Kalimantan Tengah yang selalu dipakai oleh suku Dayak Ngaju, Banjar dan suku lain dari luar daerah.
Baju ini dibuat sejak ratusan tahun yang lalu dengan berbahan dasar kulit nyamu dari pohon yang keras.
Proses pembuatannya cukup panjang mulai dari kayu ditempa hingga lemas dan menjadi sesuatu yang mirip dengan kain dan bisa dikenakan manusia.
Desainnya sangat sederhana karena memang tujuan awal diciptakannya hanya untuk menutupi badan saja, tidak ada yang lainnya.
Seiring berkembangnya zaman saat ini Sangkarut sudah didesain menjadi rompi yang bisa dikenakan baik laki-laki atau perempuan.
Untuk bagian celananya cukup mengenakan cawat atau lembaran kain nyamu persegi panjang.
Nama lainnya adalah ewah, wow sudah kebayangkan bagaimana jika dikenakan secara langsung?
3. Baju Tenunan
Pakaian adat Kalimantan Tengah selanjutnya adalah baju tenunan yang desain, motif dan bentuknya dipengaruhi oleh suku Mandar dan Melayu.
Hal ini juga yang menjadikan masyarakat di sana memperoleh keahlian menenun, baik menggunakan bahan alami atau buatan.
Baju tenunan diolah secara tradisional dari serat nyamu, nanas dan lainnya hingga menjadi busana yang amat indah. Baju yang sudah jadi ditambahkan motif khusus seperti flora, fauna, segitiga dan masih banyak lagi.
Variasi lain dari baju tenunan adalah baju anyaman yang biasanya terbuat dari anyaman tikar dengan hiasan bahan-bahan dari alam.
Contohnya adalah ukiran kerang dan tulang. Baju ini biasanya digunakan saat berperang.
4. Baju Berantai
Keempat adalah baju berantai yang berdasarkan penelitian dulunya dipakai untuk zirah atau perang.
Terbuat dari besi yang dipotong dan dirangkai menjadi sebuah baju. Konon katanya,, desainnya dipengaruhi oleh budaya luar yaitu suku Moro di Filipina.
Seiring berkembangnya zaman, baju berantai juga mengalami modifikasi tanpa menghilangkan identitas aslinya.
Pun karena baju ini dikenakan saat perang, maka kental akan bernilai histori, sehingga tidak lagi dikenakan namun disimpan dengan rapi sebagai salah satu warisan budaya.
Perlu diketahui bahwasanya pakaian adat dari Kalimantan Tengah ini hampir mendekati kepunahan lho.
Hanya tertentu saja yang masih ada hingga saat ini, itupun baru digunakan ketika acara penting saja.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang baik sudah sepatutnya melestarikan dan menjaganya.
Caranya yaitu dengan memasarkan dan memakai baju adat tersebut sesering mungkin. Bagaimana caranya generasi muda tetap mengingat dan mempunyai keahlian dalam membuatnya.
Keunikan Baju Adat Kalimantan Tengah
Setelah mengetahui apa saja macam baju adat dari Kalimantan Tengah, di bawah ini akan disajikan beberapa keunikan yang dimiliki sehingga Anda tidak ragu untuk memakai atau melestarikannya:
Terbuat dari Alam
Seperti yang sudah dijelaskan di atas baik baju tenunan, sangkarut ataupun berantai semuanya memakai bahan dari alam. Itu artinya bahwa baju tersebut sangat aman untuk dikenakan karena minim penggunaan bahan kimia.
Selain itu, tidak banyak limbah yang dihasilkan. Kalaupun ada pastinya tidak akan merusak lingkungan sekitar.
Motif Terinspirasi dari Alam
Kedua, motif yang diterapkan selalu terinspirasi dari alam, baik itu berupa flora atau fauna. Motif yang seperti ini justru sangat langka di masa sekarang, sehingga terlihat mewah dan elegan jika dikenakan.
Proses pembuatan motifnya juga tidak bisa dilakukan sembarangan, hanya orang profesional saja dan kental akan makna. Tentunya, hal ini lebih menarik karena ada nilai-nilai di dalamnya.
Dibuat secara Tradisional
Selanjutnya yaitu dibuat secara tradisional yang memanfaatkan tenaga masyarakat sekitar. Itu tandanya, jika Anda membeli atau sering memakai baju adat sama dengan membantu menambah penghasilan rakyat.
Pun pembuatan baju secara tradisional tidak akan menambah polusi, baik udara ataupun air karena alat yang digunakan minim penggunaan bahan bakar yang bisa merusak lingkungan.
Memiliki Nilai Historis yang Tinggi
Terakhir kaya akan nilai sejarah yang tinggi, contohnya adalah baju berantai di atas yang mana dulunya selalu dipakai ketika ada perang.
Selain itu juga bisa dilihat dari segi proses penciptaannya entah itu dari suku Dayak atau akulturasi dengan suku Melayu, yang jika diteliti bisa menambah pengetahuan.
Sebenarnya tidak ada yang tidak baik jika membicarakan budaya di Indonesia, karena pakaian adat, tarian, rumah dan lain sebagainya yang sangat kental akan makna ini mampu membawa manusia ke arah yang lebih baik.
Sayangnya, saat ini masyarakat lebih tertarik ke budaya modern.
Oleh karena itu, sudah saatnya Anda melestarikan pakaian adat Kalimantan Tengah yang unik dan indah itu. Tidak hanya dipakai ketika acara tertentu saja, tapi juga diterapkan ke dalam pendidikan anak-anak, seperti diwajibkannya memakai baju adat setiap awal bulan.
Nah itulah pembahasan mengenai pakaian adat Kalimantan Tengah, semoga menambah wawasan dan rasa kagum kita akan keragaman bangsa negara kita ya.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Kutai