Dari sekian banyak taman nasional yang ada di Indonesia, Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu yang paling populer. Tak main-main, popularitasnya sudah sampai ke mancanegara.
Taman nasional satu ini lebih fokus pada konservasi berbagai jenis biota laut dan terumbu karang.
Setiap tahunnya, taman nasional satu ini juga senantiasa dikunjungi oleh para wisatawan dan peneliti baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.
Bukan tanpa alasan, taman nasional satu ini memang memiliki banyak keunggulan yang tidak bisa Anda tolak.
Sejarah Taman Nasional Bunaken
Eksplorasi Bunaken dimulai pada tahun 1970 oleh Ricky Lasut dan Locky Herlambang, penyelam asal Manado. Mereka inilah yang menjadi pelopor olahraga selam di wilayah Bunaken.
Hal ini kemudian memancing PT Ida Cipta untuk melakukan survei kawasan wisata Bunaken pada 8 tahun setelahnya.
Popularitas Bunaken semakin meningkat pasca pangeran Bernhard dari Kerajaan Belanda melakukan kunjungan pada tahun 1979.
Sejak saat ini Bunaken mulai dikenal sebagai salah satu obyek wisata bawah laut terindah di dunia. Sejak saat ini mulai dibangun banyak cottage dan fasilitas wisata di Bunaken.
Melihat hal ini, Gubernur Sulawesi Utara menetapkan Bunaken sebagai titik konservasi bawah laut melalui SK No.224 tahun 1980 tentang objek wisata laut Manado.
SK Ini kemudian dimatangkan dengan SK no 201 tahun 1984 tentang perluasan wilayah konservasi tersebut.
Arakan, Wawontulap dan Bunaken kemudian dijadikan cagar laut oleh menteri kehutanan melalui SK no. 328/Kpts-II/1986. Kemudian pada tanggal 15 Oktober 1991, Pulau Bunaken dan sekitarnya diresmikan sebagai taman nasional.
Lokasi Bunaken
Taman Nasional Bunaken terhampar di lokasi seluar 89.065 hektare. Lokasinya ini mayoritas berupa lautan yang secara administratif ada di wilayah kodya Manado dan Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Di taman nasional satu ini juga terdapat beberapa pulau yang populer sebagai destinasi wisata seperti Pulau Bunaken, Pulau Montehage, Pulau Manado Tua, Pulau Nain, Pulau Nain Kecil, Siladen dan sebagian wilayah Tanjung Pisok pesisir di sisi utara.
Di sisi selatan, Taman Bunaken ini berbatasan dengan wilayah Tanjung Kelapa Pesisir.
Aktivitas Manusia di Bunaken
Di wilayah Taman Nasional Bunaken terdapat kurang lebih 22 desa. Total penduduk yang ada di dalamnya mencapai 35.000 jiwa.
Mayoritas penduduk yang ada di wilayah Bunaken ini memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Namun ada juga beberapa di antara mereka yang berprofesi sebagai petani.
Mereka menanam berbagai jenis komoditas seperti kelapa, pisang, ubi jalar dan rumput laut. Rumput laut ini merupakan salah satu komoditas ekspor dari kawasan Bunaken. Sedangkan sebagian kecil penduduk lainnya bekerja sebagai pemandu wisata.
Jumlah pengunjung Bunaken setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Terakhir saja, jumlah pengunjung ke kawasan taman nasional satu ini mencapai 50 ribu jiwa dengan sepertiga di antaranya merupakan turis asing.
Iklim dan Topografi
Wilayah Taman Nasional Bunaken ini memiliki iklim yang dipengaruhi oleh angin muson barat. Sebagaimana umumnya iklim muson barat, selama bulan November hingga Mei akan terjadi angin laut dengan kekuatan yang cukup besar. Namun kekuatannya masih terbilang aman bagi para wisatawan.
Curah hujan di wilayah Bunaken sedang saja, hanya berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahunnya. Adapun perbandingan hari hujan di sini adalah 90 : 130.
Ini membuat kelembaban udara di Bunaken cukup nyaman dengan suhu berkisar antara 260 hingga 310 derajat Celcius. Mengenai topografinya, Bunaken didominasi oleh perairan yang landai, curam dan rataan.
Di sisi utara terdapat sebuah gunung merapi yang sudah tidak aktif berketinggian 400 mdpl, yakni Gunung Manado Tua. Pesisir taman Bunaken ini dikelilingi oleh karang yang menyerupai benteng.
Keanekaragaman di Wilayah Bunaken
Ada banyak sekali keanekaragaman di wilayah Bunaken, terutama dari segi biota laut, dan terumbu karangnya.
Hal ini juga didukung dengan banyaknya fauna darat yang tinggal di sebagian wilayah Bunaken itu sendiri.
1. Flora
Karena mayoritas wilayahnya adalah perairan, ada banyak sekali flora perairan yang bisa Anda lihat di Bunaken ini. Namun ada juga flora darat yang bisa Anda temukan di dalamnya. Contoh flora perairan yang bisa Anda temukan di sini adalah alga.
Varian alga yang ada juga begitu lengkap seperti Padina, Halimeda dan Caulerpa. Selain itu ada juga jenis rumput laut yang bisa dengan mudah Anda temui seperti Thalassaodendron ciliatum, Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii.
Di wilayah daratan Taman Nasional Bunaken ini juga terdapat berbagai jenis flora yang tidak kalah lengkap. Yang paling mendominasi adalah mangrove atau bakau.
Namun di beberapa wilayah ditemukan juga pohon silar, woka, kelapa, sagu, dan arecaceae.
2. Fauna
Selain keanekaragaman flora, Bunaken juga dihuni oleh berbagai jenis fauna endemik baik yang di darat maupun di perairan. Berdasarkan riset yang sudah dilakukan oleh para ahli, Taman Bunaken dihuni oleh lebih dari 90 spesies ikan.
Ada juga mamalia laut dan moluska, serta berbagai jenis kepiting dan udang lobster juga tinggal di dalamnya. Di daratan taman nasional ini juga terdapat hewan reptil.
Ada juga mamalia ramah manusia seperti rusa dan kuskus. Di beberapa titik, seringkali terlihat berbagai jenis burung laut tinggal di sini.
3. Terumbu Karang
Keanekaragaman lain yang bisa Anda temukan di lokasi satu ini adalah terumbu karang. Di Taman Nasional Bunaken ini terdapat lebih dari 390 spesies terumbu karang. Inilah yang menjadikannya istimewa.
Adapun jenis-jenis terumbu karang yang hidup di kawasan Bunaken ini adalah:
- Acropora acuminate
- Acropora cervicornis
- Acropora elegantula
- Galaxea fascicularis
- Lobophyllia corymbosa
- Lobophyllia hemprichii
- Mycedium elephantotus
- Oxypora lacera
- Pectinia lactuca
- Pectinia paeonia
Deretan nama tersebut adalah nama terumbu karang yang tidak boleh diganggu gugat keberadaannya.
Kelestariannya harus dijaga dengan baik karena bisa berdampak terhadap keseimbangan ekosistem laut jika sampai rusak.
Daya Tarik Taman Nasional Bunaken
Daya tarik Bunaken ini sangatlah melimpah. Tak hanya keanekaragamannya saja, ada banyak juga spot menarik yang bisa Anda kunjungi saat datang ke taman nasional satu ini. Salah satunya adalah snorkeling.
Bunaken menyajikan panorama bawah laut yang sangat luar biasa. Di dalamnya terdapat panorama yang begitu eksotik, kombinasi antara fauna dan flora laut dengan berbagai varian terumbu karang yang indah.
Jika Anda beruntung, Anda juga bisa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan paus dan ikan lumba-lumba yang ada di sekitaran pesisir pantai Bunaken.
Inilah alasan kenapa ada banyak sekali wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke destinasi satu ini.
Baca juga: 9 Wisata Bawah Laut Paling Populer di Indonesia
Aksesibilitas Menuju Bunaken
Untuk Anda yang hendak berkunjung ke Taman Nasional Bunaken, Anda bisa memilih tiga titik awal pemberangkatan yakni di Marina Nusantara Diving Center yang terletak di wilayah kecamatan Molas, Pelabuhan Manado dan di Marina Blue Banter.
Jika Anda datang dari Marina Nusantara, Anda hanya perlu naik speedboat saja untuk menuju ke Bunaken. Jaraknya hanya sekitar 20 menit perjalanan saja menggunakan speedboat ini. Sedangkan kalau Anda datang melalui Pelabuhan Manado, Anda bisa menuju ke Pulau Siladen yang bisa ditempuh dalam perjalanan selama 20 menit saja.
Kalau Anda berangkat dari Blue Banter Marina, Anda hanya perlu menggunakan akses kapal pesiar yang ada di dalamnya. Jarak tempuh dari Blue Banter ke titik penyelaman ini hanya berkisar antara 10 hingga 15 menit saja.
Sebelum Anda berangkat, pastikan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Jangan lupa juga untuk senantiasa menjaga kelestarian alam di wilayah Taman Nasional Bunaken ini bukan hanya saat berada di dalamnya, karena ini merupakan tanggung jawab bersama.