Doa Sholat Witir, – Sholat witir merupakan salah satu sholat sunnah, yang dilaksanakan dengan ketentuan waktu, mulai setelah sholat isya hingga menjelang subuh, dengan jumlah rakaat yang ganjil.
Sholat witir, merupakan sholat yang dilaksanakan untuk mengganjili sholat genap yang dilaksanakan pada akhir malam, seperti sholat tahajud.
Dan sebagai penutup sholat malam ini, sama seperti sholat sunnah lainnya, sholat witir ini memiliki keutamaan yang tak dimiliki sholat sunah lainnya. Apa saja keutamaannya? Simak Penjelasannya berikut ini!
Keutamaan Sholat Witir
Bagi Kamu yang masih melewatkan sholat witir, ketahuilah bahwa sholat witir memiliki keutamaan berikut ini!
- Amal Yaumiyah Rasulullah
Rasulullah terbiasa melaksanakan sholat witir ketika mengakhiri sholat di waktu sepertiga malam yang disaksikan oleh para malaikat, yakni sholat tahajut. Selain itu, Rasullulah juga menjelaskan bahwa sholat witir ini merupakan amal yaumiyah.
Sesuai dengan hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah bersabda
الْوِتْرُلَيْسَبِحَتْمٍكَهَيْئَةِالْمَكْتُوبَةِوَلَكِنَّهُسُنَّةٌسَنَّهَارَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَ
Yang artinya: “Witir bukan keharusan seperti sholat wajib kalian, akan tetapi ia adalah sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (HR. An Nasa’i dan Tirmidzi; shahih lighairihi)
- Allah Sangat Mencintai Witir
Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda:
وَإِنَّاللَّهَوِتْرٌيُحِبُّالْوِتْرَ
Yang artinya: “Sesungguhnya Allah itu witir, mencintai yang witir/ganjil” (HR. Muslim)
Sehingga disini jelas, bahwa Allah sangat menganjurkan hambanya untuk melaksanakan sholat witir.
- Amalan Ahli Al Quran
Perlu diketahui, bahwa para sahabat Rasulullah yang merupakan penghafal Al-Quran, pasti mengamalkan sholat witir. Sebab sholat witir ini memang diperintahkan oleh Rasulullah, agar mereka semakin dicintai serta dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sesuai dengan hadits, Rasullulah bersabda:
إِنَّاللَّهَوِتْرٌيُحِبُّالْوِتْرَفَأَوْتِرُوايَاأَهْلَالْقُرْآنِ
Yang artinya “Sesungghnya Allah itu witir, mencintai witir, maka lakukanlah sholat witir wahai ahli Al Qur’an (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah; shahih)
Hadits lain juga menjelaskan hal yang sama, yakni
يَاأَهْلَالْقُرْآنِأَوْتِرُوافَإِنَّاللَّهَعَزَّوَجَلَّوِتْرٌيُحِبُّالْوِتْرَ
Yang artinya “Wahai ahli Al Quran, lakukanlah sholat witir. Karena sesungghnya Allah Azza wa Jalla itu witir, mencintai yang witir.” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah; shahih)
- Sangat Ditekankan Rasulullah
Mengapa sholat witir sangat dianjurkan untuk dilaksanakan? Sebab banyak hadits yang meriwayatkan, bahwa sholat witir ini benar-benar dilaksanakan oleh Rasulullah setiap hari, bahkan ditekankan untuk dilaksanakan oleh umatnya. Sesuai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menambahkan satu sholat kepada kalian, maka lakukanlah sholat tersebut di antara sholat Isya dan sholat Subuh, yaitu sholat witir, sholat witir.” (HR. Ahmad; shahih)
- Diwasiatkan Dikerjakan Setiap Hari
Bagi Kamu yang melaksanakan sholat witir di sholat yang dikerjakan pada sepertiga malam, yakni sholat tahajud, maka Allah akan selalu melancarkan kehidupan kita. Sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
بِثَلاَثٍبِصِيَامِثَلاَثَةِأَيَّامٍمِنْكُلِّشَهْرٍوَرَكْعَتَىِالضُّحَىوَأَنْأُوتِرَقَبْلَأَنْأَرْقُدَ صلىاللهعليهوسلم أَوْصَانِىخَلِيلِى
Yang artinya “Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur. (HR. Bukhari dan Muslim)”
Dengan kutamaan sholat witir ini, apakah Kamu akan melewatkan begitu saja?
Waktu Sholat Witir
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat witir? Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa mulai melaksanakan sholat ini adalah, setelah melaksanakan sholat isya hingga sholat yang dilakukan sebelum sholat subuh seperti, sholat tarawih yang dilaksanakan pada bulan ramadhan, serta sholat tahajut yang dilaksanakan pada akhir sepertiga malam.
Ketentuan sholat witir ini sesuai dengan beberapa hadits yakni:
- Hadits yang Diriwayatkan Abu Bashra
Sesuai dengan hadits, dari Abu Bashra Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّاللهَزَادَكُمْصَـلاَةً،فَصَلُّوْهَابَيْنَالْعِـشَاءِوَالْفَجْرِ.
Yang artinya, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat ‘Isya’ hingga shalat Shubuh.”
- Hadits yang Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud
Selain itu, Imam Ahmad juga meriwayatkan, bahwa Ibnu Mas’ud berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Witir pada awal malam, pertengahan dan akhir malam.”
- Hadits yang Diriwayatkan oleh Aisyah
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Setiap malam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Witir, sejak awal malam, pertengahan dan akhir malam, dan shalat Witirnya ini berakhir hingga waktu sahur.”
- Waktu yang Paling Utama Melaksanakan Sholat Witir
Beberapa hadits diatas, ada hadits lain yang menjelaskan bahwa waktu yang paling utama dalam melaksanakan sholat witir ialah dilaksanakan ketika mengakhiri sholat malam, yakni sholat tahajud.
Namun, anjuran ini diperuntukan bagi orang yang meyakini bahwa di tengah malam nanti dirinya akan terbangun dari tidur untuk melaksanakan sholat pada akhir malam yang disaksikan oleh para malaikat.
Hal ini sesuai dengan hadits Jabir Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْخَافَأَنْلاَيَقُوْمَآخِرَاللَّيْلِ،فَلْيُوْتِرْأَوَّلَهُ،وَمَنْطَمِعَأَنْيَقُوْمَآخِرَهُفَلْيُوْتِرْآخِرَاللَّيْلِ،فَإِنَّصَلاَةَآخِرِاللَّيْلِمَشْهُوْدَةٌ،وَذَلِكَأَفْضَلُ.
‘Barangsiapa yang khawatir tidak bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia me-lakukan shalat Witir pada awal malam. Dan barangsiapa yang bersikeras untuk bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia me-lakukan shalat Witir pada akhir malam, karena shalat di akhir malam itu disaksikan (oleh para Malaikat), dan hal itu adalah lebih utama.’”
Jumlah Rakaat Sholat Witir yang Dianjurkan
Dalam melaksanakan sholat witir, bisa dilaksanakan dengan jumlah rakaat 3, 5, atau 7. Nah, misalnya Kamu akan mengerjakan dengan jumlah 5 rakaat, maka tata cara sholat witir yang benar ialah dua rakaat, dua rakaat kemudian diakhiri dengan satu rakaat. Dimana masing-masing menggunakan satu kali tasyahud dengan satu kali salam.
Bagaimana jika akan dilakukan dengan satu kali salam? Bila Kamu mengambil tiga rakaat, maka bisa menggunakan satu kali tasyhud dengan satu kali salam.
Sesuai dengan hadits:
كَانَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَيُوتِرُبِسَبْعٍأَوْبِخَمْسٍلَايَفْصِلُبَيْنَهُنَّبِتَسْلِيمٍ
Yang artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwitir tujuh atau lima rakaat secara bersambung dan tidak dipisahkan dengan salam” (HR. An Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Bahkan ada hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, yakni:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat malam 13 rakaat, termasuk di dalamnya sholat witir lima rakaat. Beliau tidak duduk tasyahud kecuali pada rakaat yang terakhir. (HR. Bukhari dan Muslim)”
Jadi, berapapun jumlah sholat witir, sholat ini memiliki jumlah ganji.
Doa Setelah Sholat Witir
Sebenarnya tak ada doa sholat witir secara khusus yang diajarkan oleh Rasulullah secara langsung. Namun beberapa ulama menganjurkan doa sholat witir berikut ini:
“Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a’aninnaasi.
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihiajma’iina,walhamdulillaahirabbil’aalamiina.”
Yang artinya:
“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami sholat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
..
Selain doa sholat yang diajarkan oleh para ulama ini, ungkapkanlah doa lainnya sesuai dengan keinginanmu. Maka InsyaAllah Allah akan mengabulkan seluruh doa yang kamu panjatkan.