Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Suku Betawi

Deskripsi: Sejarah dan daerah asal suku Betawi, adat istiadat, karakteristik, ciri khas, bahasa dan kebudayaan.


Pastinya semua orang sudah mengenal Suku Betawi. Ondel-Ondel Betawi sebagai salah satu ikonnya ini kerap ikut dalam berbagai acara formal maupun non formal.

Suku ini memiliki sejarah panjang disertai kebudayaan yang populer di kalangan masyarakat. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Asal Usul Suku Betawi

Sejarah Suku Betawi

goodnewsfromindonesia.id

Asal usul masyarakat Betawi juga memiliki sejarah panjang. Berdasarkan pernyataan para ahli, masyarakat Betawi berasal dari berbagai pendapat, yaitu:

Pitawi yang artinya larangan. Bahasa yang berasal dari Melayu Polinesia Purba ini melihat dari sebuah kompleks yang dihormati di daerah Batu Jaya. Sejarawan Ridwan Saidi menghubungkan antara kompleks dengan Karawang.

Kompleks Batu Jaya adalah sebuah Kota Suci yang tertutup, sedangkan Karawang adalah Kota Suci yang terbuka.

Betawi berasal dari bahasa Melayu Brunei yang artinya giwang. Nama ini diperoleh dari Babelan, tepatnya di Kabupaten Bekasi.

Pada abad ke-11 M banyak sekali ditemukan giwang, sehingga banyak orang yang menyebut kata Betawi.

Nama Betawi juga terdapat dalam salah satu jenis tanaman perdu yang bernama Flora Guling Betawi (Cassia Glauca).

Family papilionaceae ini memiliki kayu bulat dan mudah diraut. Pada zaman dahulu jenis batang ini sering digunakan untuk pembuatan senjata atau gagang pisau.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan sejarawan bernama Ridwan Saidi yang mengatakan bahwa pemberian nama di Jakarta berasal dari nama rerumputan.

Seperti Kecamatan Makassar, Gambir, Bintaro, Grogol, Krekot, dan lain sebagainya. Sehingga keduanya saling berhubungan.

Sejarah Suku Betawi

pakaian adat betawi

busana pengantin adat betawi, sketsamode.com

Suku ini terkenal karena dekat dengan pusat kota, yaitu terletak di Jakarta. Sejarah suku ini terbilang panjang dan berhubungan dengan Belanda.

Banyak sekali pendapat yang mengkaji tentang sejarah etnis Betawi ini. Hingga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Hasil Perkawinan Antar Etnis dan Bangsa

Sebuah teori mengatakan bahwa masyarakat Betawi berasal dari hasil pernikahan antar bangsa dan antar etnis di masa lampau.

Pernikahan ini berlangsung sejak zaman Belanda yang melakukan kunjungan pertama kali ke Batavia yang kini bernama Jakarta.

Etnis Betawi menjadi salah satu jenis suku baru di Batavia, namun telah berkembang hingga menjadi masyarakat Jakarta hingga saat ini.

Etnis ini merupakan perpaduan antara suku Jawa, Bali, Arab, Melayu, Sunda, Tionghoa, dan Ambon.

Berdasarkan pernikahan yang dilakukan antar etnis dan antar bangsa tersebut membuat masyarakat Betawi memiliki karakteristik wajah yang bervariasi.

Hal ini disesuaikan dengan pernikahan yang dilakukan berdasarkan jenis etnisnya.

2. Penduduk Asli Nusa Jawa

Teori kedua ini mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sejarawan bernama Sagiman M.D mengatakan bahwa masyarakat Betawi telah menetap di Batavia sejak zaman Neolitikum atau zaman batu baru.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Betawi merupakan masyarakat Nusa Jawa yang terdiri dari Madura, Jawa, dan Sunda.

Pendapat ini juga didukung oleh pernyataan Uka Tjandrasasmita dengan monografinya.

Dalam monografi yang berjudul “Jakarta Raya dan sekitarnya dari zaman Prasejarah hingga Kerajaan Pajajaran tahun 1977” tersebut, Uka Tjandrasasmita mengatakan bahwa penduduk asli Jakarta telah ada sejak tahun 3500 – 3000 SM.

3. Berdasarkan Penelitian Lance Castles

Lance Castles melakukan penelitian mengenai populasi penduduk Jakarta pada tahun 1967 di Cornell University.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh pernyataan bahwa masyarakat Betawi keturunan dari berbagai suku dan bangsa yang melakukan pernikahan.

Munculnya kelompok ini lahir dari adanya etnis yang terdapat di Indonesia dan luar negeri. Wilayah Indonesia seperti Makassar, Ambon, Jawa, Bali, Melayu, Sunda, dan lain sebagainya.

Sedangkan di wilayah luar negeri seperti Arab, India, Eropa, dan Tionghoa.

Terdapat empat sketsa sejarah yang diperoleh dari hasil penelitian Lance Castles adalah:

  • Catatan Thomas Stamford Raffles tahun 1815 dalam History of Java.
  • Daghregister yaitu catatan harian tahun 1673 yang dibuat oleh Belanda.
  • Sensus penduduk dibuat Hindia Belanda tahun 1930.
  • Catatan penduduk tahun 1893 pada Encyclopaedia van Nederlandsch Indie.

Kebudayaan Suku Betawi

Budaya yang dimiliki Suku Betawi sangat beragam, hal ini karena proses campuran budaya antara suku asli dengan campuran etnis pendatang.

Istilah untuk proses campuran budaya ini disebut Mestizo. Percampuran budaya ini telah terjadi sejak kepemimpinan Raja Pajajaran dan Prabu Surawisesa.

1. Ondel-Ondel

ondel ondel betawi

wartapilihan.com

Ciri khas dari Betawi, boneka raksasa bernama ondel-ondel ini memang dijadikan sebagai maskot untuk berbagai pertunjukan maupun pesta rakyat.

Boneka yang terbuat dari anyaman bambu ini dicat merah dan biru di bagian wajahnya. Merah untuk perempuan dan biru untuk laki-laki.

2. Tanjidor

Tanjidor kesenian Betawi

balubu.com

Pernah mendengar tentang tanjidor? Ya, salah satu jenis musik ini kerap dijadikan pengiring untuk berbagai pertunjukan, salah satunya Ondel-Ondel.

Biasanya tanjidor ini digunakan untuk mengiringi pesta pernikahan maupun pesta rakyat.

Tanjidor terdiri dari berbagai alat musik, mulai dari drum, klarinet, saksofon tenor, dan alat musik lainnya.

Irama yang dihasilkan dari alunan musik tanjidor ini sangat bagus, sehingga wajib ada dalam setiap aktivitas adat.

3. Lenong

Lenong Betawi

kaskus.co.id

Lenong adalah kesenian teater tradisional khas Betawi yang terdiri dari 10 orang menggunakan dialog Betawi.

Pertunjukan ini memiliki jalan cerita yang di dalamnya terdapat adu pantun, sehingga semakin seru dan menarik untuk dijadikan tontonan bersama keluarga.

4. Tari Cokek

Tari Cokek Betawi

nasional.tempo.co

Seni budaya tari asal Betawi ini identik dengan pembawaan lagu tempo dulu disertai tarian yang gemulai dan pinggul yang bergoyang.

Tarian ini juga menggunakan selendang sehingga lebih menghayati pembawaan lagu dengan permainan selendangnya.

Tarian ini menggunakan gambang kromong yang merupakan iringan musik untuk beberapa kebudayaan Suku Betawi lainnya.

Irama yang digunakan pada tari Cokek ini semakin memperkaya tarian hingga memberikan penampilan sempurna.

5. Silat Beksi

Silat Beksi Betawi

klikdokter.com

Silat Beksi adalah seni bela diri khas Betawi yang pertama kali dilakukan oleh masyarakat Kampung Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang.

Bela diri ini memiliki karakteristik di antaranya baju yang digunakan selama melakukan aktivitas bela diri.

Baju pesilatnya disebut pangsi, yaitu baju longgar ala Betawi dengan celana menggantung di atas mata kaki.

Selain itu, pesilat juga menggunakan kain sarung kotak-kotak yang diletakkan di leher disertai dengan peci hitam.

Selain menggunakan pakaian silat tersebut, mereka juga menggunakan aksesoris seperti cincin batu akik, sabuk hijau, dan golok di bagian pinggang.

Penampilan seperti ini kerap ditemukan oleh penduduk Betawi yang melakukan latihan bela diri.

Baca juga: Makanan khas Betawi

Bahasa Suku Betawi

Asal muasal bahasa atau dialeg Betawu adalah anak dari bahasa Melayu. Disebut juga bahasa Melayu Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew).

Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yaitu Jakarta.

Bahasa Melayu Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar.

Dengan ditambah unsur-unsur berbagai bahasa yakti bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Tiongkok Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis.

Kosakata bahasa Betawi / dialeg Betawi

berikut beberapa dialeg yang populer dari bahasa melayu Betawi dan bahasa Indonesia umum.

Bahasa BetawiBahasa Indonesia
apeapa
gimanebagaimana
napekenapa
adeada
ajesaja
gue/ayesaya
elu/entekamu
langgarMasjid
atusatu
cawangelas
tisisendok
emangmemang
kagaktidak
kayak/kekseperti
bagenbiarkan
congormulut
gringsangantidak mau diam
babeayah
enyakibu
encangkakak ayah/ibu
engkongKakek
NyaiNenek
EmpokKakak Perempuan
AbangKakak Laki-Laki
encingadik ayah/ibu
TaukeMajikan/Penguasa
centongsendok nasi
centengPenjaga
syahiteh
Pangkengkamar tidur
gulemmendung
bupetlaci
kempektas
pontennilai
bikinbuat(membuat)
iyeiya(Baiklah)
dantajelas
begodungu
songongsombong

Rumah Adat Betawi

Rumah adat Betawi terdiri dari 2 jenis, yaitu Kebaya dan Panggung. Keduanya merupakan dua jenis rumah adat yang dibedakan berdasarkan desain dan penghuninya.

Berikut merupakan ulasan 2 jenis rumah adat Betawi.

1. Rumah Bapang

rumah kebaya adat betawi

perpustakaan.id

Rumah Bapang disebut rumah kebaya karena atapnya mirip pelana dan jika dilihat dari samping rumah ini terlihat seperti kebaya.

Ciri khas yang melekat pada rumah ini adalah terdapat ruang santai di teras. Sehingga tamu lebih leluasa mendapat jamuan di sini.

2. Rumah Panggung

Rumah Adat Panggung Si Pitung Betawi

cagar budaya rumah si pitung, kompas.com

Rumah Panggung ini biasanya ditemukan di daerah pesisir atau tepi sungai. Biasanya bagian depan rumah terdapat tangga yang disebut balaksuji.

Balaksuji ini menolak bala atau malapetaka, sehingga seseorang yang akan masuk harus melalui balaksuji untuk mensucikan diri.

Itulah penjelasan lengkap tentang Suku Betawi yang dapat digunakan untuk pengetahuan sekaligus pembanding dengan suku lainnya. Salah satu suku di Indonesia yang masih eksis keberadaannya.

Dengan mengenal ragam budaya di negara kita, semoga bisa menambah persatuan dan rasa cinta tanah air kita ya. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Kebudayaan Suku Baduy

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close