Hari Autisme Sedunia – Mungkin Kamu sering mendengar atau melihat anak yang terkena autis. Saat ini, memang tidak sedikit orang yang menderita penyakit yang satu ini.
Penyakit autism ini sendiri membuat si penderitanya tidak bisa melakukan berbagai macam aktivitas rutin dan justru malah menolaknya.
Jika Kamu memaksakan anak autis untuk melakukan kegiatan yang umum dilakukan oleh orang lain, justru ini akan menjadi malapetaka.
Hari Autisme Sedunia diperingati setiap tanggal 2 April, namun PBB memutuskannya pada tanggal 18 Desember 2007 yang lalu.
Hari itulah yang kemudian diperingati oleh para orang tua penyandang autisme, simpatisan, relawan dan masih banyak lagi.
Ada juga kata-kata positif Hari Peduli Autisme Sedunia untuk membantu agar penyakit ini tidak menjadi cemoohan di kalangan masyarakat.
Beban terberat yang dari penyakit autisme ini diderita oleh mereka para orang tua yang memiliki anak autis. Tak hanya harus ekstra sabar untuk merawat anak dengan penyakit hiperaktif dan cenderung agresif tersebut.
Namun juga harus tahan dengan cemoohan masyarakat yang membuat anaknya tampak berbeda.
Bagi Kamu para orang tua yang memiliki anak autis, jangan pernah merasa minder ataupun malu, atau bahkan lebih parah lagi sering menyiksa anakmu sendiri karena tingkat kesabaran yang Kamu miliki sudah habis.
Ucapan Positif Hari Peduli Autisme Sedunia
Anak autism memang berbeda dengan yang lainnya, Kamu harus memperlakukannya dengan lebih sabar dan telaten untuk merawatnya.
Nah, berikut ini ada beberapa kata-kata positif Hari Peduli Autisme Sedunia untuk memberikanmu semangat.
1. Mereka Bukan Anak Rendahan
“Anak autis memang berbeda dengan yang lainnya, namun mereka bukanlah anak rendahan yang harus Kamu hina ataupun sakiti. Mereka juga manusia seperti Kamu, mereka juga sama-sama ciptaan Tuhan.
Akan tetapi, Tuhan membuatnya berbeda dengan penyakit yang dimilikinya. Anak autis bukanlah hal yang pantas untuk Kamu olok-olok ataupun Kamu sakiti.”
Seringkali kita melihat bahwa anak autis disakiti oleh teman sepermainannya karena dianggap berbeda. Ya, perilaku hiperaktif dan agresif yang dimilikinya tersebut memang membuat penderita autis tampak berbeda dari pada anak yang lainnya.
Sama halnya dengan anak normal, anak autis juga harus diperlakukan dengan baik. Namun bedanya, Kamu memang harus lebih bersabar untuk menangani anak yang menderita autis ini.
Kamu juga bisa membawanya ke beberapa terapis untuk melakukan terapi anak autis. Melakukan beberapa terapi untuk anak autis memang sangat membantu untuk mengontrol emosi dan perilaku si penderita.
2. Anak Autis Memang Berbeda Namun Bukan Berarti Tidak Berprestasi
“Para penderita autis memang cukup berbeda dengan anak pada umumnya. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa anak autis tidak dapat berprestasi.
Justru, tidak sedikit dari anak autis yang bisa berprestasi dalam beberapa bidang seperti anak normal pada umumnya. Ini tentu saja tergantung pada dukungan orang tua dan lingkungan yang ada di sekitarnya.”
Pernahkah Kamu melihat berita tentang anak autis yang berprestasi dalam bidang music? Bahkan prestasi yang dimilikinya bisa mencapai kancah internasional.
Ya, meski mereka cukup berbeda dengan beberapa anak normal pada umumnya, namun bukan berarti mereka tidak memiliki kelebihan di dalam dirinya.
Kata-kata positif Hari Peduli Autisme Sedunia yang satu ini tentu sangat membantu penderita dan juga para orang tua serta beberapa saudara penyandang autis untuk bisa mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak autis.
Setiap anak memang terlahir dengan bakatnya masing-masing. Namun, kelainan yang dimiliki oleh penyandang autis tersebut bukan menjadi hambatan untuk membuatnya menjadi lebih berprestasi.
Salah satu kunci bagi para orang tua atau bagi para orang yang ada disekitar anak penderita autis ialah tetap bersabar. Selain itu, jangan pernah paksakan anak untuk melakukan berbagai macam hal yang tidak mereka sukai.
Kamu bisa melatih kemampuan yang dimilikinya secara perlahan-lahan tanpa harus memaksakan.
Dengan dukungan yang kuat dari keluarga dan lingkungan sekitar, tentu hal ini akan sangat membantu anak autis agar bisa berkembang nantinya.
3. Mereka Bukan Anak yang Seharusnya Kamu Singkirkan
“Malu, merupakan kata pertama yang ada di benak pikiran orang tua mengenai keadaan anaknya yang cukup berbeda.
Bagi orang tua yang tidak siap dengan keadaan ini, hal ini membuat orang tua lebih memilih untuk menyingkirkan anaknya ketimbang harus menanggung malu di lingkungan masyarakat.
Namun, anak tetaplah titipan Tuhan yang harus Kamu jaga bagaimanapun keadaannya.”
Memang, bagi orang tua yang tidak siap, mereka lebih memilih menarik anaknya dari lingkungan sosial. Bahkan, yang lebih parahnya lagi, beberapa orang tua lebih memilih untuk membuang anaknya.
Kata-kata positif Hari Peduli Autisme Sedunia diatas memang pantas untuk diucapkan kepada para orangtua yang tidak siap dengan keadaan tersebut.
Setiap anak yang lahir merupakan titipan dari Tuhan. Mereka juga terlahir dengan kelebihan yang dimilikinya. Malu bukan menjadi alasan untuk Kamu membuang atau menyingkirkan anakmu sendiri.
4. Perlakukanlah Mereka Dengan Spesial
“Anak penderita autisme merupakan anak yang hiperaktif dan cenderung agresif. Untuk membimbingnya, mereka hanya butuh kelembutan dan kasih sayang dari orang sekitarnya.
Perlakuan yang special memang sangat dibutuhkan untuk akan penyandang autis yang satu ini.”
Karena perilakunya yang cukup berbeda dengan anak normal lainnya, perilaku yang lebih spesial dan perhatian yang lebih memang sangat dibutuhkan bagi anak penyandang autisme.
Kasih sayang dari orang-orang sekitarlah yang membuat anak autis ini bisa mengontrol emosinya. Jadi, peranan orang-orang yang ada di sekitar penderita memang sangat penting untuk perkembangan dari anak autis itu sendiri.
Dengan kata-kata positif Hari Peduli Autisme Sedunia di atas, tentu saja sangat membantu beberapa pihak terutama orang-orang yang ada di sekitar anak autis untuk membantu tumbuh kembang anak penderita autisme.
Jangan mudah menyerah, karena setiap anak yang lahir memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri.