Deskripsi: Pengertian seni tari, fungsi, unsur-unsur, macam-macamnya.
Apa itu Seni Tari?
Secara umum, seni tari merupakan cabang seni yang menggunakan gerak tubuh sebagai bentuk ungkapan perasaan, gagasan, dan maksud tertentu melalui media gerakan yang berirama. Sehingga memberikan pengalaman, maupun horison baru bagi para penontonya.
Menari adalah cerminan dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa Indonesia. Sedikitnya, ada sekitar 700 etnis di Nusantara dari akar budaya Melanesia, Austronesia, dan etnis asing lainnya.
Di Indonesia sendiri, terdapat lebih 3000 tarian tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Fungsi Tari
Menurut Soedarsono dalam Sekarningsih & Rohayani, 2006, kesenian tari memiliki beberapa fungsi seperti berikut ini:
- Media Upacara atau Ritual Adat
Tarian yang diselenggarakan dalam upacara adat wajib mengikuti serta memenuhi kaidah turun-temurun, dan sudah menjadi bagian budaya dari adat tertentu, termasuk waktu penyelenggaraan, dan pihak-pihak yang akan menghadiri ritual tersebut.
- Hiburan
Tari juga berfungsi sebagai sarana hiburan, khususnya untuk memeriahkan berbagai momen, seperti pembukaan acara besar, pesta budaya, pesta perkawinan, dan banyak lagi lainnya.
- Edukasi
Menari merupakan sebuah keterampilan yang memerlukan konsentrasi serta waktu dalam menguasainya, yang mana dalam proses mempelajarinya memiliki nilai edukasi.
Peserta didik bukan hanya mendapatkan pelajaran tari saja, tapi juga sekaligus melestarikan budaya.
- Tontonan
Pertunjukan tari biasanya memang dilaksanakan untuk bisa dinikmati oleh sebagian kalangan, atau masyarakat luas.
Misalnya saja, pagelaran tari yang sengaja digelar lembaga tertentu dengan tujuan memanjakan mata penonton, atau maksud tertentu.
- Wujud Rasa Syukur
Di Indonesia, peringatan hari-hari besar, selamatan, dan peresmian tempat tertentu.
Biasanya dimeriahkan dengan menghadirkan penampilan tarian tertentu, baik itu tradisional maupun kontemporer yang dilakukan sebagai bentuk wujud rasa syukur.
Unsur Dasar Tari
Dalam tari, terdapat beberapa unsur utama yang menjadi fondasi gerakan tari. Di bawah ini adalah beberapa komponen terpenting dalam tari:
1. Gerak
Salah satu unsur terpenting dalam tari adalah gerak yang berasal dari dorongan tenaga dalam tubuh. Secara umum, terdapat 2 jenis gerakan tari, di antaranya adalah:
- Gerak Maknawi (Gerakan yang mengandung makna tertentu).
- Gerak Representasional (Gerakan nyata yang meniru kegiatan sehari-hari).
Biasanya, gerakan nyata diambil dari gerakan dasar sehari-hari, kemudian dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kelihatan lebih mempesona.
Sedangkan gerak maknawi merupakan jelmaan gerakan nyata yang berhubungan dengan ekspresi atau ungkapan.
2. Waktu
Dalam seni tari, waktu bisa memberikan dampak signifikan yang disesuaikan dengan cara mengendalikannya.
Di kesenian menari, waktu sangat bergantung pada 3 aspek, antara lain:
- Tempo: Cepat atau lambat gerakan penari.
- Ritme: Panjang atau pendek ketukan.
- Durasi: Berapa lama penari melakukan gerakan.
Salah satu contoh betapa pentingnya waktu dalam tarian dapat dilihat pada gerakan yang ditampilkan oleh penari.
Apabila melakukan gerak cepat dan pendek, maka akan memberi kesan agresif dan bersemangat.
3. Ruang
Komponen ruang di dalam tari menjadi tempat bergerak. Dari segi harfiah, maka ruang merujuk pada panggung atau pentas untuk menari.
Sedangkan dari segi imajinatif, ruang tercipta karena proses kreatif dari gerakan tari, contohnya adalah gerakan pantomim.
4. Tenaga
Menurut Sekarningsih & Rohani, terdapat unsur lain pada tari, yaitu tenaga. Energi diartikan sebagai kekuatan yang mempengaruhi gerak, mulai dari awal hingga akhir.
Di samping itu, perubahan ekspresi dan estetika juga terjadi karena penggunaan tenaga.
Berikut ini adalah aspek tenaga dalam tari:
- Tekanan: Seberapa cepat pergantian penggunaan energi.
- Intensitas: Banyak atau tidaknya pengeluaran tenaga sehingga tingkat ketegangan yang dihasilkan berbeda.
- Kualitas: Efek gerak yang berasal dari penggunaan tenaga, misalnya gerak lamban, gerak mengayun, gerak menahan, dsb.
Unsur Pendukung Seni Tari
Selain terdiri atas beberapa unsur dasar, dalam tari juga terdapat beberapa unsur pendukung yang memiliki peran tidak kalah pentingnya.
Berikut ini adalah unsur-unsur pendukung tari:
1. Desain Lantai
Garis imajiner pola lantai yang akan dijadikan tempat menari. Desain lantai dikategorikan dalam 2 macam, yaitu garis lurus serta garis lengkung.
2. Desain Atas
Pola dibuat anggota tubuh saat berada di atas lantai. Salah satu contoh desain lantai adalah formasi tari.
3. Tema
Gagasan yang harus dipersiapkan jauh hari sebelum dibawakan dalam tarian. Misalnya, tema cinta, isu sosial, kepahlawanan, dsb.
4. Dinamika
Variasi gerakan perubahan dalam tarian. Dinamika ditentukan oleh unsur lain, seperti tempo, pergantian intensitas energi, dll.
5. Desain Musik
Selain berfungsi sebagai pengiring tarian, musik juga dibagikan atas 3 kelompok, yaitu pengiring tari, ilustrasi, dan menciptakan suasana.
6. Desain Dramatis
Proses emosional guna mencapai klimaks dalam tarian.
7. Tata Busana, Tata Rias, dan Tata Rambut
Mempertahankan dan memperindah bentuk tubuh merupakan hal penting bagi penari.
Hal tersebut diwujudkan dalam penggunaan busana, riasan rambut, dan juga make up yang sesuai dengan tema tari.
8. Dekorasi
Pagelaran tari biasanya dilakukan secara meriah dengan panggung yang dekoratif.
Unsur dekorasi meliputi tata pentas, tata cahaya, dan tata suara untuk mendukung penyelenggaraan tari supaya lebih maksimal.
Macam-Macam Seni Tari
Tradisi tari yang berkembang di Nusantara secara garis besar atas tiga kelompok.
Pembagian kesenian tari tersebut mengacu pada karakteristik dan masa dari masing-masing tari, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan kesenian menari yang sudah mengalami proses perjalanan cukup panjang, dengan ciri khas berupa mengaplikasikan nilai-nilai kuno, yang dipertahankan dari generasi ke generasi.
Umumnya, tari tradisional berhubungan erat dengan ritual dan adat.
Serupa tapi tak sama, setiap seni tari tradisional memiliki ciri khasnya sendiri. Meskipun terdapat beberapa gerak kaki dan tangan yang cenderung sama.
Gerakan tarian tersebut tidak terlepas dari pengaruh lingkungan atau etnik daerah asal tari.
Contoh tari tradisional:
- Tari Kecak dari Bali
- Tari Gandrung dari Banyuwangi
- Tari Zapin Suku Melayu
- Tari Jaipong dari Jawa Barat
- Tari Gambyon dari Jawa Tengah
- Tari Leleng dari Kalimantan Timur
2. Tari Modern
Pada tari modern, konsep gerakan atau ekspresi yang ditampilkan tidak lagi terikat aturan maupun adat istiadat tertentu.
Ciri khas dari tari modern adalah konsep yang diusung cenderung bebas tanpa dipengaruhi oleh tradisi dari masa lalu.
Contoh tari modern:
- Balet
- Flamenco
- Salsa
- Tango
- Disko
3. Tari Kontemporer
Bisa dikatakan apabila tari kontemporer merupakan klimaks dari perkembangan kesenian tari saat ini. Tari kontemporer banyak dipengaruhi oleh budaya asing, seperti balet.
Namun, tari tradisional dari berbagai etnis juga berpengaruh besar dalam terciptanya tari kontemporer.
Hanya saja, konteks dalam tari kontemporer masih radikal. Selain itu, cukup banyak gerakan eksperimental yang belum dimengerti oleh masyarakat awam.
Biasanya, tarian jenis ini hanya bisa dipahami oleh para seniman yang memahami tari saja.
Contoh tari kontemporer:
- Tari Setan Bercanda
- Tari Yapong
- Tari Barong-Barongan
Seni tari merupakan bentuk desakan perasaan manusia yang kemudian mendorong pelaku tari untuk mencari ungkapan tepat dalam wujud gerakan ritmis.
Dengan kata lain, tari bukan hanya sekedar gerakan bernilai artistik, namun juga isi hati jiwa manusia yang direalisasikan dalam bentuk gerakan.
Mengenal 10 Alat Musik Tradisional Nusantara, Ada yang Sudah Pernah Kamu Coba?