Deskripsi: Pengertian dan Sejarah Tari Reog, daerah asal, pemain dan properti tariannya.
Sebagai warga negara Indonesia, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan tari Reog, bukan?
Tarian tradisional yang berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur ini merupakan tarian yang berhubungan erat dengan hal-hal mistis.
Sama seperti tarian tradisional lainnya, Reog juga memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri.
Untuk mengenal sejarah tarian Reog Ponorogo dan properti yang digunakan, berikut ini penjelasan selengkapnya.
Sejarah Tari Reog
Ada banyak versi yang berkembang di masyarakat terkait sejarah dan asal muasal tarian tradisional yang satu ini.
Namun, salah satu versi yang paling terkenal dan populer di kalangan masyarakat tentang sejarah tarian Reog yaitu pemberontakan Ki Ageng Kutu.
Menurut cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Ponorogo, tarian Reog ini mengisahkan tentang seorang abdi kerajaan di masa pemerintahan Raja Kertabumi bernama Ki Ageng Kutu.
Beliau marah pada sikap raja yang korupsi akibat hasutan istrinya yang dipengaruhi orang-orang Cina.
Ki Ageng Kutu memutuskan untuk meninggalkan kerajaan, kemudian beliau mendirikan sebuah perguruan seni bela diri untuk mempersiapkan pemberontakan terhadap pemerintahan Raja Kertabumi.
Beliau sadar bahwa pasukannya masih sangat kurang untuk melakukan perlawanan.
Beliau mencari cara lain dan akhirnya menggelar sebuah pertunjukan seni berupa tarian Reog.
Tidak hanya sekadar pertunjukan hiburan saja, beliau menggunakan tarian ini sebagai alat untuk menyindir raja beserta para pengikutnya.
Singo barong pada tarian Reog merupakan simbol untuk Raja Kertabumi di mana singa memang dikenal sebagai raja hutan.
Kemudian pada bagian atasnya ditancapkan bulu-bulu merak yang dibentuk menyerupai kipas yang menggambarkan adanya pengaruh yang kuat dari rekan-rekan Cina.
Sementara itu, jathilan menjadi simbol kekuatan Kerajaan Majapahit yang kontras dengan kekuatan warok.
Ki Ageng Kutu sendiri disimbolkan sebagai sosok kuat yang berada di balik topeng badut merah yang menopang topeng singo barong dengan berat 50 kg lebih menggunakan gigi.
Pemain Tarian Reog
Para penari Reog memiliki perannya masing-masing dengan sebutan yang berbeda-beda. Berikut ini penjelasan mengenai peran para pemain tarian Reog:
- Jathil merupakan tokoh yang berperan sebagai prajurit berkuda dalam tarian Reog Ponorogo.
- Warok atau Wewarah merupakan tokoh yang berperan memberikan tuntunan dan perlindungan, bertekad suci, dan ikhlas tanpa pamrih.
- Barongan (Dadak Merak) merupakan topeng kepala harimau dengan berat 50 sampai 60 kg yang terbuat dari kerangka kayu, rotan, dan bambu kemudian dilapisi dengan kulit harimau gembong. Topeng ini juga dilengkapi dengan hiasan bulu merak dan untaian manik-manik (tasbih).
- Klono Sewandono merupakan tokoh raja yang tampan dan sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan bernama Cemeti Klono Sewandono atau Raja Kelono. Pusaka yang dikenal dengan sebutan Pecut Samandiman ini sangat ampuh dan selalu dibawa ke manapun raja pergi.
- Bujang Ganong (Ganongan) merupakan tokoh patih muda yang cekatan, cerdik, sakti, berkemauan keras, energik, jenaka, dan mahir dalam seni bela diri.
Setelah mengetahui peran para penarinya, Anda juga harus tahu bahwa pola lantai yang digunakan dalam tari Reog yaitu pola lantai lingkaran.
Ada 3 bagian tari yang terdapat dalam tarian ini yaitu tarian pembuka, tarian inti, dan tarian penutup.
Tarian pembuka merupakan tarian Reog yang dibawakan oleh penari pria berjumlah 8 orang dengan kostum serba hitam dengan riasan wajah berwarna merah untuk menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Setelah bagian tarian pembuka selesai, kemudian dilanjutkan dengan tarian inti.
Bagian terakhir yaitu tarian penutup yang menampilkan adegan topeng singo barong dengan bobot sekitar 50-60 kg yang dibawa oleh penari dengan cara digigit menggunakan gigi.
Properti Tarian Reog
Tidak hanya properti utama berupa topeng barongan saja, tari Reog Ponorogo juga dilengkapi dengan beberapa properti tambahan. Berikut ini 14 macam properti yang digunakan oleh penari Reog.
1. Celana
Para penari Reog akan menggunakan celana kepanjen dengan warna dasar hitam.
Celana yang memiliki panjang hanya sebatas lutut atau paha penari ini biasanya terbuat dari kain beludru dengan hiasan bordir monte berwarna emas di bagian bawahnya.
2. Jarik/Jarit
Jarik atau jarit merupakan properti yang digunakan oleh penari yang berperan sebagai jathilan, warok, pembarong, dan Prabu Kelono Sewandono.
Penari jathilan menggunakan jarik dengan motif jarit parang barong yang diwiru menjadi 3 wiruan dan dilipat 2 sisi sama panjang untuk dililitkan ke pinggang.
3. Stagen Cinde
Stagen cinde atau cinde merah merupakan kain sutera berukuran 4 meter dan lebar 10 cm berwarna merah yang digunakan sebagai selendang pengikat.
Stagen cinde ini biasanya bermotif batik dengan kombinasi warna hijau atau kuning dan digunakan oleh penari yang berperan sebagai pembarong.
4. Udheng
Udheng merupakan pengikat kepala yang digunakan oleh para penari jathil. Jenis udheng yang digunakan untuk tarian Reog yaitu udheng gadhung melati atau tapak dara.
5. Samir dan Bara-Bara
Samir dan bara-bara merupakan properti tari yang terbuat dari kain beludru dengan hiasan bordir mante emas di bagian tengahnya.
Kedua properti ini memiliki bentuk yang mirip seperti anak panah dengan segitiga lancip pada bagian bawah.
Pada bagian ujung bergombyok dan dihias dengan monte emas serta payet warna-warni. Untuk desain bara-bara sendiri terdapat belahan pada bagian bawahnya.
6. Hem
Hem merupakan baju lengan panjang berwarna putih mengkilap dan tidak terawang saat terkena cahaya lampu panggung.
7. Epek Timang
Epek timang merupakan properti tari yang bentuknya seperti sabuk. Epek timang ini terbuat dari kain beludru dengan hiasan bordir emas dan timang berwarna putih.
Tidak hanya sebagai hiasan saja, epek timang ini juga berfungsi sebagai ikat pinggang dan tempat sampur.
8. Sampur
Sampur merupakan kain yang mirip dengan selendang berwarna merah atau kuning dengan ujung bergombyok dan terdapat renda greji berwarna emas.
9. Srempang
Srempang merupakan hiasan yang digunakan pada bagian bahu penari, tepatnya di bagian lengan sebelah kanan dan dikancingkan di pinggang kiri.
Pada bagian srempang terdapat gombyok dengan hiasan emas greji atau hiasan renda dengan warna yang senada.
10. Cakep
Cakep merupakan properti tari Reog yang bentuknya mirip gelang.
Properti ini terbuat dari kain beludru dengan hiasan payet berwarna cerah dan hiasan greji kuning emas di bagian sisi muka, serta ada pengaitnya berwarna merah.
Cakep digunakan di pergelangan tangan kanan dan kiri penari.
11. Binggel
Binggel merupakan properti tari berupa gelang kaki berwarna kuning emas dengan corak berwarna hitam atau coklat pada bagian tengahnya secara horizontal.
12. Gulon Ter
Gulon ter merupakan properti tari Reog yang terbuat dari kain beludru dengan hiasan greji berwarna emas.
Properti ini digunakan menghias bagian Pundak di sekitar kerah baju para penari sebagai gambaran seorang prajurit.
13. Eblek
Eblek merupakan properti tarian Reog berupa kuda lumping warna putih untuk penari jathilan.
Properti ini menggambarkan kuda putih dengan mata merah melambangkan amarah.
14. Kace
Kace merupakan hiasan berupa kalung yang terbuat dari kain beludru yang dihias dengan greji warna emas dan payet warna-warni.
Dari penjelasan mengenai sejarah tari Reog dan properti yang digunakan, Anda jadi semakin tahu dan mengenal tarian tradisional yang satu ini, bukan?
Tarian Reog ini sendiri menyiratkan pesan bahwa setiap orang harus memiliki pendirian sendiri dan tidak boleh terpengaruh hasutan orang lain.