Mata angin merupakan salah satu hal yang perlu dipahami dengan baik, terutama oleh seorang yang bergelut dengan dunia petualangan.
Arah mata angin menjadi patokan saat bepergian jauh, terutama di tempat luas yang tidak mudah untuk ditentukan arahnya, seperti lautan.
Namun, masih ada banyak orang yang tidak begitu mahir dalam menentukan arah untuk mata angin, terutama bagi mereka yang tidak biasa menggunakannya untuk menentukan arah kemana harus pergi.
Karena penting, penjelasan berikut bisa diperhatikan agar lebih paham mengenai mata angin.
Jenis dan Arah Mata Angin
Tak banyak orang yang tahu bahwa nama arah untuk mata angin bukan hanya yang dikenal selama ini, yakni timur, barat, selatan, dan lain sebagainya. masih ada jenis-jenis lainnya yang perlu dipahami.
Setidaknya ada 16 mata angin yang dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni:
1. Mata Angin Primer
Mata angin primer merupakan nama-nama mata angin yang digunakan pada kompas, peta, maupun navigasi.
Adapun yang disebut dengan mata angin primer adalah mata angin yang menjadi penunjuk arah utama dalam menentukan arah angin.
Yang termasuk ke dalam mata angin primer ini adalah barat, selatan, timur, dan utara.
2. Mata Angin Sekunder
Agar penentuan arah angin lebih pas dan lebih mengerucut lagi, ada arah mata angin sekunder yang bisa digunakan. Mata angin sekunder merupakan mata angin yang letaknya di sela-sela dua mata angin primer.
Adapun yang termasuk ke dalam mata angin sekunder ini adalah barat daya, tenggara, timur laut, serta barat laut.
3. Mata Angin Tersier
Lebih rinci lagi, terdapat mata angin tersier yang bisa digunakan untuk memperoleh arah yang lebih akurat.
Yang dimaksud dengan mata angin tersier adalah mata angin yang terletak di antara dua buah mata angin, yakni mata angin primer dan sekunder.
Yang tergolong ke dalam jenis mata angin tersier ini antara lain barat-barat daya, selatan barat daya, selatan tenggara, timur tenggara, timur-timur laut, utara timur laut, utara barat laut, serta barat-barat laut.
Cara Menentukan Arah untuk Mata Angin
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menentukan arah untuk mata angin, baik dengan menggunakan kompas atau tanpa kompas.
Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk menentukan arah angin berdasarkan peralatan dan keadaan yang ditemui.
1. Melihat Matahari
Menggunakan Matahari saat menentukan mata angin akan sangat mudah jika cuaca di tempat Anda berpijak sedang cerah dan Matahari terlihat jelas.
Selain sebagai sumber kehidupan di Bumi, Matahari juga dapat menjadi penunjuk arah yang cukup, meskipun masih berupa gambaran kasarnya saja.
Caranya, perhatikanlah waktu Anda berdiri menghadap Matahari, apakah sedang terbit atau sedang terbenam.
Jika menghadap ke Matahari yang sedang terbit di pagi hari, sudah bisa dipastikan bahwa sebelah kiri merupakan arah utara, sedangkan sebelah kanan merupakan arah selatan.
Namun, jika berdiri menghadap Matahari yang sedang terbenam, maka arah kanan dan kiri terbalik, yakni kiri sebagai arah selatan dan kanan sebagai arah utara.
2. Menggunakan Pohon
Cuaca yang kurang bagus atau sedang berada di hutan atau tempat yang tertutup menyulitkan untuk melihat Matahari secara jelas.
Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mencari lumut yang menempel pada pohon atau bebatuan. Caranya adalah dengan melihat posisi lumut yang tumbuh di bagian batang pohon.
Jika sebelah sisi batang pohon ditumbuhi banyak lumut, maka bisa diartikan bahwa sisi tersebut mengarah ke arah Matahari terbenam atau arah barat.
Bagian yang tidak ditumbuhi lumut bisa diartikan sebagai arah timur dan Anda bisa menyesuaikan arah-arah lainnya yang ingin ditemukan.
Selain lumut, lebat tajuk pohon juga bisa menjadi penunjuk arah di saat tidak adanya Matahari yang dilihat. Tajuk pohon memiliki kelebatan yang lebih tinggi pada area dengan intensitas cahaya Matahari lebih.
Dengan begitu, bagian tajuk yang lebat tersebut bisa menandai arah timur, begitu pula sebaliknya.
3. Menggunakan Bayangan
Saat posisi Matahari berada di puncak memang cukup sulit untuk menentukan arah mata angin.
Namun, Anda bisa memanfaatkannya dengan menggunakan bayangan untuk menentukan arah tersebut dengan cara:
- Tancapkan sebilah kayu atau tongkat di tanah, kemudian bayangan yang jatuh ditandai pada bagian ujungnya dengan batu.
- Tunggu selama kurang lebih 30 menit untuk menentukan panjang atau pendeknya perubahan bayangan.
- Tempakan batu lain pada ujung bayangan baru setelah menunggu selama 30 menit tadi.
- Hubungkan batu pertama dan batu kedua dengan cara digaris.
- Garis tegak lurus atau 90° dari garis batu pertama dan kedua akan menandakan arah utara.
4. Menggunakan Rasi Bintang
Penggunaan rasi bintang untuk menunjukkan arah ini telah digunakan oleh orang-orang di zaman dahulu, terutama bagi pelaut di malam hari.
Di malam hari tentu tidak ada Matahari, bayangan, atau sangat sulit mencari pohon karena gelap.
Untuk itu, rasi bintang bisa digunakan, namun tentunya Anda harus paham beberapa jenis rasi bintang untuk penentu arah. Salah satu rasi bintang yang sering digunakan adalah rasi bintang Polaris atau Utara.
Namun, rasi bintang yang menunjukkan arah utara ini tidak bisa digunakan sebagai navigasi ketika sedang berada di daerah selatan khatulistiwa.
5. Jarum atau Silet
Jarum dan silet merupakan alternatif alat yang bisa menggantikan peran kompas dalam menunjukkan arah. Cara menggunakan jarum atau silet sebagai pengganti kompas adalah sebagai berikut:
- Gosok-gosok jarum atau silet pada magnet, batu, atau bisa juga menggunakan rambut.
- Tempelkan jarum atau silet yang telah digosokkan tadi pada benda ringan seperti gabus atau daun yang tidak mudah tenggelam.
- Apungkan daun atau gabus tersebut di atas air.
- Bagian ujung jarum atau silet pada daun atau gabus tersebut akan menunjukkan arah utara.
6. Menggunakan Kompas
Menentukan arah dengan kompas akan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan cara-cara sebelumnya karena sudah menggunakan mesin.
Untuk itu, sangat disarankan bagi para penjelajah atau petualang untuk membawa kompas saat bepergian. Tak hanya alat khusus kompas, sekarang kompas juga sudah tersedia di smartphone sehingga lebih praktis.
Namun kompas pada smartphone sangat dikhawatirkan tidak bisa digunakan apabila daya baterai smartphone habis.
Cara menggunakan kompas tradisional adalah sebagai berikut:
- Pilih lokasi yang akan dijadikan sebagai acuan.
- Sejajarkan panah lokasi, kemudian putar bezel sampai jarum terlihat sejajar dengan arah utara.
- Lihat angka yang muncul di sebelah garis indeks.
- Letakkan salah satu sudut garis pada bagian peta ke landmark.
- Putar semua jarum kompas sampai terlihat sejajar dengan arah utara pada bezel.
- Buatlah garis tepi menggunakan pensil.
- Ulangi langkah-langkah sebelumnya hingga titik perpotongan ditemukan.
- Di titik itulah Anda sedang berada.
Sedangkan untuk kompas di ponsel pintar sangat mudah digunakan, karena Anda hanya tinggal mengarahkan kompas ke sembarang arah dan kompas akan menunjukkan nama arahnya.
Meskipun mungkin sudah dipelajari di Sekolah Dasar, arah mata angin tetap perlu dipahami siapapun karena dapat membantu di kala tersesat.
Nah, itulah pembahasan tentang Arah Mata Angin, semoga menambah wawasan Anda 😊