Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Ada dua jenis pertumbuhan hewan serangga dan amfibi yang diklasifikan menjadi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Semua hewan tumbuh dari tahap yang belum sempurna menjadi dewasa.

Seluruh proses membutuhkan waktu yang pasti untuk menandai banyak perubahan biologis.

Perubahan ini terjadi secara bertahap, di mana terdapat periode-periodenya. Untuk mengetahui lebih jelas tentang metamorfosis sempurna dan tidak, berikut penjelasannya.

Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Pengertian Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Metamorfosis secara biologis didefinisikan sebagai siklus hewan setelah menetas kemudian berkembang menjadi dewasa. Seekor hewan setelah menetas akan berubah menjadi berbagai bentuk lain sebelum akhirnya tumbuh menjadi dewasa.

Perubahan ini diselesaikan melalui serangkaian transformasi dan diferensiasi sel. Biasanya metamorfosis dominan terjadi di jenis hewan serangga dan amfibi. Untuk serangga contohnya adalah kumbang, sedangkan amfibi contohnya katak.

Nah, arti sebenarnya dari metamorfosis adalah transformasi. Metamorfosis terjadi ketika ulat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan kecebong tanpa kaki menjadi katak yang melompat.

  • Adapun pengertian dari metamorfosis sempurna mengacu pada perkembangan serangga. Metamorfosis sempurna terdiri dari berbagai tahap dari telur hingga larva, pupa, dan dewasa atau memiliki 4 tahap.
  • Sementara metamorfosis tidak sempurna adalah tahapan transformasi hewan yang hanya mempunyai 3 tahapan saja. Sekitar 12% dari semua serangga mengalami proses metamorfosis tidak sempurna, yang hanya mempunyai tiga tahap.

Telur adalah tahap pertama kehidupan. Telur menetas, dan binatang yang muncul disebut nimfa atau tahap kedua kehidupan.

Nimfa ini akan makan jenis makanan yang sama yang dimakan orang dewasa dan juga tumbuh. Bahkan, kebanyakan nimfa terlihat seperti hewan versi dewasa. Perbedaan utamanya adalah nimfa tidak memiliki sayap.

Saat tumbuh, nimfa meranggas penutup luarnya dan menggantinya dengan yang lebih besar. Dalam kebanyakan kasus, nimfa berganti kulit dari 4 hingga delapan kali.

Periode ini disebut instar. Setiap instar mirip seperti versi yang sedikit lebih besar dari versi sebelumnya.

Setelah meranggas terakhir, nimfa kemudian berubah menjadi dewasa, yang merupakan tahap ketiga dalam metamorfosis tidak sempurna.

Pada titik inilah, serangga memiliki sayap dan mampu untuk hidup sebagaimana jenis serangga lainnya.

Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Sekitar 88% serangga mengalami proses metamorfosis yang sempurna atau terdiri dari 4 tahap. Berikut adalah beberapa jenis serangga yang mengalami metamorfosis yang sempurna:

1. Kupu-kupu

Metamorfosis dari hewan cantik ini dimulai dari telur yang kemudian berubah menjadi ulat atau larva dengan bentuknya yang panjang seperti cacing.

Pada tahap ini, ulat memiliki pola garis-garis atau bercak yang menarik, dan mungkin memiliki rambut seperti tulang belakang.

Saat tumbuh, ulat melepaskan kulitnya 4 kali atau lebih untuk menutupi tubuhnya yang tumbuh pesat. Baru setelah itu ulat akan berubah menjadi kepompong atau pupa.

Barulah setelah kepompong ini pecah berubah menjadi kupu-kupu berwarna-warni yang biasanya terlihat.

2. Kumbang

Sama halnya kupu-kupu, seekor kumbang bergerak melalui 4 tahap dalam hidupnya yakni telur, larva, pupa, dan dewasa. Telur menetas dan larva keluar dari masing-masing telur. Larva dari berbagai jenis kumbang akan berbeda.

Saat larva tumbuh, kulitnya terbelah dan lepas, dan di bawah larva ada kulit baru yang lebih besar. Larva kumbang ini kemudian membentuk kepompong dan tidur atau beristirahat.

Nah, selama tidur ini, maka kepompong akan berubah total dan muncul sebagai kumbang yang dewasa dan indah.

3. Lebah

Seekor lebah, sangat mirip dengan kupu-kupu, menjalani 4 tahap untuk menyelesaikan 1 siklus hidup. Metamorfosis hewan penghasil madu ini terdiri dari telur, larva, pupa dan dewasa. Lebah mengeluarkan telur di setiap sel sarang lebah.

Setelah telur diletakkan, larva di dalamnya mulai tumbuh. Butuh waktu 4 hari agar telur ini menetas menjadi larva putih tanpa kaki. Larva melepaskan kulitnya 4 atau lima kali saat tumbuh.

Pada sekitar hari kesembilan, larva akan berhenti makan dan berputar sendiri menjadi kepompong. Nah, jika kepompong ini pecah, maka muncullah lebah.

Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

Beberapa hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna adalah:

1. Capung

Seekor capung mulai hidup sebagai telur yang diletakkan di dalam atau di dekat air. Larva capung, disebut nimfa  bersifat akuatik. Telur biasanya menetas dalam 1-2 minggu. Nimfa akan makan dan tumbuh, melepaskan kulitnya beberapa kali.

Setiap tahap pelepasan kulit ini disebut instar. Bergantung pada spesiesnya, proses instar ini bisa berganti hingga 8-17 kali.

Nimfa capung dapat membutuhkan waktu dari 4 minggu hingga beberapa tahun untuk tumbuh cukup besar dan berubah menjadi dewasa. Instar terakhir akan merangkak keluar dari air, melepaskan kulitnya dan muncul sebagai capung dewasa bersayap.

2. Katak

Katak memiliki siklus hidup biofisik, hewan ini menetaskan larva amfibi dari telurnya tetapi larva tersebut hidup di air sampai bermetamorfosis dan mampu hidup di darat.

Siklus hidup dimulai saat katak atau bertelur di dalam air. Telur akhirnya menetas dan berudu muncul tanpa kaki, hanya 1 ekor.

Berudu mulai tumbuh dan berkembang dengan paru-parunya. Setelah sekitar 6 minggu, insang berudu menghilang dan hewan ini mulai sering muncul ke permukaan untuk menghirup oksigen.

Pada usia sekitar 8 minggu, berudu mengembangkan kaki belakang. Kemudian pada usia 12 minggu berudu mengembangkan kaki depan dan ekornya menyusut.

Tak lama kemudian, ekornya menghilang dan katak atau kodok dewasa melompat keluar dari air.

3. Salamander

Beberapa ras salamander memiliki siklus hidup yang berbeda dengan ras lain. Beberapa jenis salamander, seperti kadal air, bertelur di dalam air tempat berudu menetas dan berkembang seperti katak dan kodok, kecuali ekornya tidak hilang.

Salamander lain, seperti salamander raksasa, tidak pernah meninggalkan air bahkan setelah berudu bermetamorfosis.

Salamander lain, yang dikenal sebagai sirene, tidak pernah berkembang sepenuhnya melewati tahap larva sehingga hewan ini memiliki paru-paru dan insang tetapi hanya memiliki 2 kaki.

4. Belalang

Tahapan dalam siklus hidup belalang adalah telur, nimfa dan dewasa. Nimfa belalang ini hampir tidak bisa dibedakan dari yang dewasa, tetapi ukurannya jauh lebih kecil.

Saat nimfa muda tumbuh, maka hewan ini bisa melepaskan kerangka luarnya dalam proses yang disebut molting.

Nimfa tidak dapat melahirkan anak dan memiliki sayap yang sedikit berbeda karena mengandung bantalan sayap yang tidak berfungsi.

Belalang rentan terhadap berbagai predator selama setiap tahap siklus hidupnya. Tawon, tahi lalat, kodok, dan ular, di antara banyak lainnya suka memakan nimfa. Nimfa dan belalang dewasa juga sering diserang oleh kodok, ular, dan burung.

Selain belalang, salamander, katak dan capung, masih ada banyak serangga yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna seperti, kecoa, rayap, jangkrik, dan kutu.

Semua hewan yang disebutkan tadi mengalami metamorfosis yang tidak sempurna.

Adapun serangga seperti lebah, kupu-kupu, nyamuk kumbang dan lain sebagainya berkembang melewati empat tahap dalam siklus hidupnya yang disebut metamorfosis sempurna.

Sampai di sini, Anda sudah paham bukan apa perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna?

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close