Deskripsi: Mengenal pakaian adat Jambi, ciri khas, keunikan dan asesorisnya.
Jambi adalah salah satu provinsi di Indonesia yang hingga saat ini masih mempertahankan bahasa Melayu dan Kerinci.
Banyak sekali budaya yang ada di sana, seperti tarian, suku, etnis dan pakaian adat Jambi.
Penasaran apa saja? Yuk simak penjelasan lengkapnya ya!
Keunikan Pakaian Adat Jambi
Indonesia memang tidak hanya kental akan budaya saja, tapi juga makna yang terkandung di dalamnya.
Tak ketinggalan juga baju adat Provinsi Jambi ini yang memiliki banyak keunikan, penasaran apa saja?
Yuk simak beberapa poin di bawah ini:
- Kain yang digunakan berjenis beludru, terlihat mewah dan nyaman ketika dipakai.
- Untuk pria, biasanya menggunakan penutup kepala, di dalamnya terdapat karton agar bisa menjulang tinggi. Penutup kepala ini sebagai lambang kereligiusan dan kedudukan seorang laki-laki.
- Baju yang dikenakan oleh laki-laki, hanya memiliki lengan dengan panjang ¾, tidak full seperti daerah yang lain.
- Sarung atau kain songket adalah aksesoris yang wajib dikenakan oleh laki-laki ataupun perempuan sebagai selendang.
- Untuk perempuan, harus memakai penutup kepala atau pesangkon yang bentuknya seperti duri pandan.
- Kain songket dari benang sutra hanya boleh dikenakan oleh pengantin perempuan.
- Aksesorisnya sangat beraneka ragam seperti gelang emas, cincin, anting-anting hingga gelang kaki.
- Warna kuning keemasan harus selalu ada karena melambangkan kejayaan dan pencapaian besar terhadap sesuatu yang mewah. Selain itu emas juga merupakan logam mulia yang bernilai tinggi dan elegan.
- Untuk laki-laki, selalu memakai senjata tradisional keris yang bentuknya berbeda antara satu suku dengan yang lainnya. Keris dibagi menjadi dua yaitu biasa dan yang mengandung mistis.
- Selalu tersedia penutup dada agar tidak menonjolkan bentuk tubuh perempuan. Namun, penutup dada baju adat Jambi bisa dibilang cukup unik karena bermotifkan bunga dan tidak semua daerah bisa menirunya.
- Nuansa Melayu masih sangat khas, terlihat dari selalu adanya warna kuning yang melambangkan kebesaran.
Bagaimana, kebudayaan Indonesia memang sangat unik kan? Mayoritas masyarakat Jambi biasanya memakai pakaian adat ini ketika melangsungkan pernikahan dan sedikit yang memakai gaun pernikahan modern.
Hampir sama dengan negara India, di Jambi aksesoris yang dikenakan baik laki-laki atau perempuan memang sangat kompleks.
Namun hal tersebut tidak mengurangi keindahan, kemewahan dan keanggunan, justru sebaliknya.
Apakah Anda ingin tahu bagaimana bentuknya?
Pakaian Adat Jambi untuk Perempuan dan Laki-Laki
Jambi memiliki pakaian adat untuk pernikahan yang cukup unik, menarik, mewah dan kompleks. Tapi yang perlu Anda tahu, ciri khasnya adalah berwarna merah mencolok dan kuning keemasan.
Penasaran apa saja pakaian adat Jambi untuk laki-laki dan perempuan?
1. Baju Kurung Tanggung untuk Laki-Laki
Disebut baju kurung tanggung karena panjang bagian lengannya tanggung, tepat berada di bawah siku namun tidak sampai ke pergelangan tangan. Desain antara laki-laki dan perempuan hampir sama.
Kurung tanggung inilah yang membedakan dengan baju khas Melayu yang menutupi hingga ke pergelangan tangan.
Biasanya terbuat dari kain beludru, berwarna merah, taburan sulaman benang emas bermotif bunga tagapo, melati atau berangkai.
Terdapat beberapa aksesoris untuk melengkapi pakaian adat laki-laki Jambi ini, di antaranya adalah:
– Penutup Kepala atau Lacak
Pada bagian kepalanya, laki-laki Jambi mengenakan sebuah penutup kepala yang disebut dengan lacak.
Terbuat dari kain beludru dengan lapisan kertas agar mampu berdiri dengan tegak. Motifnya sendiri lebih ke alam, flora atau fauna.
– Cangge
Cangge sendiri adalah celana atau bawahan baju kurung tanggung. Bahan utamanya yaitu kain beludru berwarna merah, senada dengan atasannya.
Tak ketinggalan juga kain songket yang dipasangkan di pinggang, membuatnya terlihat semakin mewah.
Agar lebih lengkap, biasanya orang Jambi memasangkan ikat pinggang juga yang terbuat dari kuningan. Selain sebagai aksesoris juga berfungsi untuk menyelipkan keris.
– Teratai Dada
Hampir sama dengan perempuan, pakaian adat laki-laki juga dilengkapi dengan penutup dada berbentuk teratai. Biasanya dikaitkan ke leher dan berfungsi sebagai kerah.
– Gelang
Gelang juga digunakan untuk tambahan aksesoris agar bagian tangan tetap terlihat keren.Terbuat dari logam celupan dengan motif naga kuning.
Maknanya adalah kekuasaan yang tidak bisa diganggu gugat.
– Selendang atau Selempang
Satu lagi yang khas dari pakaian adat yang dikenakan oleh laki-laki yaitu selendang atau selempang yang disilangkan di dada.
Warna yang sering digunakan adalah merah keunguan. Bahannya terbuat dari songket sarung bermotif rangkaian bunga.
Namun ada juga selendang yang dipakai di pinggul. Umumnya berwarna merah jambu dengan rumbai warna kuning di bagian ujungnya.
Bagaimana apakah Anda sudah bisa membayangkan?
– Keris
Baju adat yang sudah sedemikian mewahnya, kurang lengkap jika tidak ada keris sebagai lambang kekuatan, pelindung dan kebesaran. Biasanya, keris diselipkan di ikat pinggang dengan serong ke arah kanan.
Baca juga: Kerajaan Malaka
2. Baju Kurung Tanggung untuk Perempuan
Sama seperti pakaian laki-laki hanya saja dilengkapi dengan rok songket panjang yang dililit. Kainnya bermotif khas yaitu melati, pucuk rebung atau tagapo.
Ciri khas dari pakaian adat ini adalah telukuk atau kuluk yang menutup bagian kepala.
Ini dia aksesoris yang biasanya dikenakan pengantin perempuan:
– Telukuk
Telukuk sudah ada jauh sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, sebagai simbol status sosial sang pemakai.
Jenisnya bisa bermacam-macam seperti kuluk kipas terlilit, kuluk jatuh, mahkota, mudik, sapik udang, kuncup melati dan masih banyak lagi yang lainnya.
– Teratai Dada
Pada beberapa daerah tertentu, baju kurung tanggung wanita ini dilengkapi dengan teratai dada dan aksesoris berbentuk bunga agar penampilan terlihat semakin cantik.
Apabila dilihat secara sekilas teratai seperti menyatu dengan baju, padahal sebenarnya terpisah.
Fungsi lain dari teratai dada ini adalah untuk menyamarkan bentuk lekuk tubuh wanita, mengingat Jambi juga salah satu daerah yang cukup agamis.
Tak ketinggalan juga aksesoris yang berwarna dasar merah dan keemasan.
– Kalung
Sudah bukan menjadi rahasia umum jika baju tanpa aksesoris terasa hampa, salah satu yang harus ada adalah kalung yang harus dikenakan pada acara pernikahannya agar tampil menawan.
Umumnya ada 3 jenis yaitu tapak, bertingkat atau jayo dan rantai sembilan.
– Cincin, Gelang dan Ikat Pinggang
Cincin untuk para perempuan yang ada di Jambi terdiri dari dua jenis yaitu Kijang dan Pacat Kenyang. Ketika memakai pakaian adat, akan semakin memukau jika ditambah dengan gelang baik di tangan atau di kaki.
Untuk di tangan bernama gelang kilat bahu, sedangkan untuk kaki dinamakan gelang nago betapo atau ular melingkar. Untuk ikat pinggannya biasanya berwarna kuning keemasan.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, bahwasanya pakaian adat Jambi ini biasanya digunakan pada acara pernikahan dan upacara tertentu saja. Warna yang dipilih hanya ada dua, yaitu merah dan biru yang kaya akan rangkaian bunga.