Suku Batak dan Kebudayaannya

Deskripsi: Sejarah dan daerah asal Suku Batak, karakteristik, bahasa dan kebudayaannya.


Siapa sih yang tidak mengenal Suku Batak? Suku ini sangat khas di Indonesia karena memiliki karakter yang unik.

Di manapun berada, penduduk suku ini selalu memiliki ciri khas yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki darah Batak.

Meski terkenal di kalangan masyarakat, sejarah hingga kebudayaan Batak masih jarang diketahui.

Oleh karena itu dibutuhkan penjelasan secara lengkap dan detail terkait hal tersebut. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Sejarah Suku Batak

Mengenal saja belum lengkap tanpa mengetahui secara detail sejarah tentang suku yang terkenal di Nusantara ini.

Suku yang berasal dari Sumatera Utara ini dipercaya berasal dari bukit daerah Sianjur bagian barat pangururan di pinggir Danau Toba.

Etnis Batak disebut terdiri dari berbagai suku di wilayah Sumatera Utara dan mulai ditetapkan sebagai sebuah suku pada tahun 1926.

Pada tahun tersebut pula dibentuk sebuah organisasi yang bernama Jong Batak. Organisasi ini dibentuk oleh pemuda yang berasal dari Simalungun, Karo, dan lain sebagainya.

Wilayah Sumatera Utara ini memang menjalin hubungan antar individu dan antar kekerabatan dalam satu wilayah.

Tujuannya adalah untuk merekatkan hubungan antar kelompok sehingga lebih solid dan lebih terikat satu sama lain.

Berdasarkan sejarah, dikatakan bahwa Raja Batak beserta pengikutnya berasal dari Thailand yang menyebrang ke daerah Sumatera.

Kemudian berlayar hingga menuju Sianjur Mula Mula kemudian tinggal dan menetap di sana dalam jangka waktu lama.

Tradisi dan Kebudayaan Suku Batak

Tradisi dan Kebudayaan Suku Batak

sarahpasa.blogspot.com

Setiap tradisi di kalangan masyarakat Batak dilestarikan sehingga nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut nenek moyang tetap tinggal.

Adat dan istiadat tetap dilakukan oleh masyarakat Batak sebagai aktivitas sehari-hari yang wajib dilakukan.

Berikut merupakan tradisi Suku Batak yang wajib buat kamu ketahui:

1. Dalihan Natolu

Dalihan artinya tungku yang terbuat dari batu. Sedangkan natolu adalah masak.

Sehingga arti keduanya adalah sebuah tungku tempat memasak yang terdiri dari 3 batu penopang yang melambangkan keseimbangan.

Berikut merupakan kehidupan orang Batak yang adil:

  • Somba marhula hula (kehormatan terhadap keluarga perempuan (istri)).
  • Elek marboru (mengayomi perempuan).
  • Manat mardongan tubu (sikap menghargai teman satu marga).

2. Mangulosi

Mangulosi dalam masyarakat Batak berarti memberikan sesuatu kepada orang lain, namun pemberinya dibatasi oleh orang-orang tertentu saja.

Mangulosi artinya memberikan berkat dan kehangatan untuk penerimanya. Tidak semua orang dapat melakukan Mangulosi.

Banyak macam Mangulosi yang diberikan kepada orang lain pada even tertentu.

Seperti pada saat penduduk Batak meninggal dunia akan menerima ulos saput, jika anak lelaki menggelar pesta pernikahan mendapat ulos hera, dan lain sebagainya.

3. Umpasa

Umpasa diibaratkan sebagai pantun yang memiliki makna dalam bahasa Batak. Umpasa biasanya digunakan pada acara adat tertentu.

Kandungan makna yang terdapat pada Umpasa ini juga disahuti oleh para hadirin jika memiliki kehendak yang sama.

Tentunya setiap adat memiliki tujuan tersendiri, mulai dari meminta keberkahan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Jika Umpasa yang diucapkan memiliki kesamaan dengan hadirin, biasanya disahut dengan kata “ima tutu” atau yang berarti semoga demikian.

4. Partuturan

Partuturan artinya kekerabatan yang ditunjukkan berdasarkan marga Batak yang dimiliki.

Pengetahuan tentang marga ini dapat merekatkan hubungan antar sesama, sehingga dapat meningkatkan solidaritas di antara keduanya.

Adanya sikap kekerabatan yang erat ini dapat dilihat dari simbol dua cicak yang saling berhadapan.

Simbol inilah yang dapat merekatkan hubungan antar marga sekaligus menjadi pedoman agar hidup harmonis dengan orang lain.

5. Mangalahat Horbo

Tradisi ini melakukan persembahan seekor kerbau jantan yang diikat di tiang disertai hiasan berupa daun-daun pilihan.

Tradisi Mangalahat Horbo ini berupa upacara adat yang bertujuan untuk menghapus dosa-dosa agar mendapat kelancaran dan kemakmuran hidup.

Tradisi ini berawal dari kepercayaan masyarakat Batak terhadap Pencipta yang dinamakan Debata Mula Jadi Nabolon yang memiliki kewenangan untuk menghapuskan dosa dan memberikan takdir hidup yang baik kepada orang yang bersungguh-sungguh menebus dosa.

6. Manortor dan Margondang

Manortor dan Margondang merupakan tarian seremonial yang dilakukan untuk menjalankan ritual keagamaan bersifat mistis. Ritual ini diiringi dengan musik gendang sabangunan terlengkap sehingga menghasilkan nyanyian terbaik.

Pada zaman dahulu, persembahan tari diiringi musik gondang ini ditujukan untuk pemujaan nenek moyang atau Dewa.

Namun seiring berjalannya waktu margondang dilakukan pada acara-acara seperti pernikahan, pesta adat, dan lain sebagainya.

7. Mangongkal Holi

Tradisi Mangongkal Holi adalah upacara sekaligus ritual untuk orang Batak yang telah meninggal.

Ritual ini bertujuan untuk memindahkan jasad agar mendapat tempat yang lebih baik dibandingkan tempat sebelumnya.

Sehingga orang tersebut beristirahat dengan tenang.

Tradisi ini telah berlangsung secara terus menerus, di dalamnya terdapat aktivitas memindahkan tulang belulang mayat ke sebuah peti.

Kemudian memindahkan peti tersebut ke tempat lain yang lebih baik dibandingkan tempat pemakaman sebelumnya.

Fakta Unik Suku Batak

Halak Batak

wikimedia.org

Selain kebudayaan dan tradisi yang terkenal di Nusantara, suku ini juga memiliki beberapa fakta unik yang perlu diketahui.

Hal ini dapat menambah pengetahuan sekaligus informasi bagi kamu yang ingin berkunjung ke wilayah masyarakat Batak agar tidak salah dalam berperilaku.

Berikut fakta uniknya:

1. Tidak Menikah dengan Marga yang Sama

Masyarakat Batak percaya bahwa pernikahan yang dilakukan dalam marga yang sama atau marga dengan silsilah yang sama dapat menyebabkan bala.

Hal ini karena marga yang sama atau silsilah yang masih berhubungan dianggap saudara dekat.

Pernikahan antar marga juga dapat merusak silsilah, sehingga masyarakat Batak tidak memperbolehkan pernikahan tersebut.

Larangan seperti ini pada dasarnya dilakukan oleh berbagai suku lainnya.

2. Menikah dengan Sepupu

Sebagian besar masyarakat Batak melakukan pernikahan antar sepupu. Hal ini dianggap lebih tepat karena asal usul telah jelas.

Namun tidak semua sepupu dapat dinikahi, terdapat ketentuan seperti anak laki-laki harus menikah dengan anak laki-laki dari saudara ibunya.

Sedangkan anak perempuan boleh melangsungkan pernikahan dengan anak dari saudara perempuan ayahnya.

Kedua ketentuan ini harus dipenuhi untuk menghasilkan pernikahan yang diterima secara adat maupun keluarga.

Rumah Adat Batak

Rumah Adat Batak

Rumah adat Bolon suku Batak, ramblefurniture.com

Salah satu ciri khas sebuah suku selain kebudayaannya adalah rumah adatnya. Rumah adat suku yang terkenal memiliki nada keras ini bernama Rumah Bolon atau yang disebut juga Rumah Gorga.

Sama seperti rumah adat pada umumnya, rumah ini juga memiliki filosofi.

Rumah Bolon terdiri dari tiang, atap, ukiran, dan lantai yang masing-masing memiliki makna. Tiang bermakna sebagai fondasi kehidupan yang kokoh.

Atap dan ukiran berfungsi sebagai doa agar penghuni rumah selalu diberi keberkahan dan kesuksesan dalam hidup di dunia maupun di akhirat.

Bagian lantai juga memiliki makna, seperti lantai bawah mengisyaratkan tentang kematian yang pasti dilalui oleh manusia.

Sedangkan lantai rumah di tengah bermakna sebagai kehidupan sehari-hari yang dipercaya merupakan takdir dari Dewa.

Bagaimana? Penjelasan tentang Suku Batak yang telah dijelaskan secara lengkap di atas dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan, bukan?

Pastikan untuk mengenal berbagai kebudayaan dari suku yang lain agar dapat dibagikan secara luas bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman, ya!

Baca juga: Suku Dayak dan Kebudayaannya

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close