Taman Nasional Komodo adalah cagar alam bertaraf internasional yang terletak antara Pulau Flores dan Sumbawa. Taman nasional satu ini memiliki luas 1817 km persegi, di mana 603 km merupakan wilayah darat dan sisanya adalah wilayah perairan.
Karenanya jangan heran kalau keanekaragaman dan potensi yang ada di sini sangat melimpah. Taman nasional satu ini didirikan pada tahun 1980 lalu untuk menjaga kelestarian komodo dan habitatnya.
Tak hanya komodo saja, di sini juga terdapat lebih dari 277 spesies hewan dengan populasi yang terus menurun.
Letak Taman Nasional Komodo
Secara administratif, taman nasional satu ini masuk ke dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Secara geografis, wilayah taman ini meliputi beberapa pulau sekaligus.
Luasnya yang mencapai 173.300 ha berada di atas lima pulau besar yakni Pulau Padar, Pulau Komodo, Pulau GIli Motang, Pulau Rinca, dan Nusa Kode. Kepulauan tersebut berada pada kawasan Wallacea yang merupakan jalur gunung api aktif antara benua Asia dan Australia.
Tak heran kalau kemudian vegetasi di kawasan taman nasional ini cukup unik. Ada banyak sekali spesies flora dan fauna yang bisa Anda temukan di dalamnya.
Sejauh ini sudah tercatat ada 58 jenis binatang dan 128 burung yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Sejarah Pengelolaan
Sejarah taman nasional di wilayah timur Indonesia ini memang cukup panjang. Penelitian di wilayah cagar alam ini dimulai sejak tahun 1911 lalu.
Seorang kurator museum Zoologi bernama Peter Ouwens menerima kabar tentang keberadaan komodo. Ouwens mendapat kabar ini dari seorang pejabat Hindia Belanda bernama J.K.H. Van Steyn.
Hewan tersebut kemudian diberi nama Varanus komodoensis. Mulai saat itu, komodo mulai dijaga kelestariannya. Hal ini senada dengan Surat Keputusan dari Sultan Bima pada tahun 1915 tentang Perlindungan Komodo.
Tidak hanya itu saja, 11 tahun setelahnya Pemerintah daerah Manggarai juga mengeluarkan surat yang sama “Besluit van het Zelfbestuur van het Landschap Manggarai” pada tahun 1926. Surat ini kemudian disahkan oleh SK Residen Timor satu tahun setelahnya.
Keanekaragaman Hayati
Taman Nasional Komodo memiliki keanekaragaman yang tidak perlu Anda ragukan lagi. Bahkan keanekaragamannya ini terbagi menjadi keanekaragaman flora, fauna dan vegetasi wilayahnya. Mari kita bahas satu persatu.
1. Vegetasi Wilayah
Berdasarkan riset yang sudah dilakukan oleh para ahli, vegetasi wilayah di taman nasional satu ini cukup unik karena berada di zona transisi Australia dan Asia. Hal ini membuat vegetasi wilayah di dalamnya terdampak oleh siklus El-Nino yang memicu tingginya suhu air laut.
Berikut ini jenis vegetasi wilayah di taman nasional kebanggaan Nusa Tenggara Timur ini:
Jenis Vegetasi | Porsi Wilayah | Spesies Detail |
Padang Rumput | 70% | Setaria adhaerens Chloris barbata Heteropogon contortus Themeda gigantea Themeda gradiosa Borassus flabellifer |
Hutan Tropis Musim | 25% | Schleichera oleosa Tamarindus indica Sterculia foetida Jenis tumbuhan lainnya |
Hutan tinggi | 5% | Calophyllum spectabile Colona kostermansiana Glycosmis pentaphylla Ficus urupaceae Mischocarpus sundaicus Podocarpus neriifolius Terminalia zollingeri Uvaria ruva Calamus sp Bambusa sp Lumut |
Dengan vegetasi yang beragam ini, tentu saja ada banyak sekali spesies tumbuhan dan hewan lain yang tidak bisa kami masukkan seluruhnya. Beberapa nama di atas hanya nama mayoritas saja.
2. Flora
Di pulau wilayah Taman Nasional Komodo ini terdapat banyak sekali jenis tumbuhan yang bisa Anda temukan.
Selain beberapa nama tumbuhan yang terbagi sesuai vegetasinya di atas, ada juga jenis tumbuhan lain yang dominan di dalam wilayahnya. Ini dia detailnya.
Nama Lokal | Nama Latin |
Asem | Tamarindus indica |
Bakau Hitam | Lumnitzera racemosa |
Bakau Kurap | Rhizophora mucronata |
Bakau | Rhizophora sp |
Bambu | Bambusa sp |
Bunga Acar | Capparis sepiaria |
Bunga Calopilum | Calophyllum spectabile |
Colona | Colona kostermansiana |
Dandang Gulo | Mischocarpus sundaicus |
Gin Berry | Glycosmis pentaphylla |
Gulma kering | Heteropogon contortus |
Gulma | Setaria adhaerens |
Katapang | Terminalia zollingeri |
Kepuh | Sterculia foetida |
Kesambi | Schleichera oleosa |
Perepat | Sonneratia alba |
Pimping/Rumput Riang | Themeda gigantea |
Pohon Api-api | Avicennia marina |
Pohon Ficus | Ficus urupaceae |
Pohon Ki Putri | Podocarpus neriifolius |
Pohon Rarak | Uvaria ruva |
Putut | Bruguiera sp |
Rotan | Calamus sp |
Rumput kincir | Chloris barbata |
Rumput Themeda | Themeda gradiosa |
Siwalan | Borassus flabellifer |
Soga Tingi | Ceriops tagal |
3. Fauna
Selain vegetasi dan flora, ternyata fauna yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo ini tidak kalah beragam.
Dari mulai reptil hingga mamalia semuanya bisa Anda temukan di sini. Langsung saja, ini dia detailnya:
Spesies | Nama Lokal | Nama Latin |
Mamalia | Rusa | Cervus timorensis |
Anjing Hutan | Cuon alpinus | |
Babi Hutan | Sus scrofa | |
Monyet Ekor Panjang | Macaca fascicularis | |
Kuda Liar | Equus caballus | |
Kerbau Liar | Bubalus bubalis | |
Musang | Paradoxurus hermaphroditus | |
Tikus Besar Rinca | Ratus ritjanus | |
Kalong Buah | Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp | |
Burung | Burung Gosong | Megapodius reinwardt |
Kakatua Jambul Kuning | Cacatua sulphurea | |
Perkutut | Geopelia streptriata | |
Tekukur | Streptopelia chinensis | |
Pergam Hijau | Ducula aenea | |
Burung Raja Udang | Halcyon chloris | |
Burung Kacamata Laut | Zosterops chloris | |
Dll | ||
Reptil | Komodo | |
Ular Kobra | Naja naja | |
Ular Russel | Viperia russeli | |
Ular Pohon Hijau | Trimeresurus albolabris | |
Ular Sanca | Python sp | |
Ular Laut | Laticauda colubrina | |
Kadal | Scincidae | |
Tokek | Gekko sp | |
Penyu Sisik | Eretmochelys imbricata | |
Penyu Hijau | Chelonia mydas |
Bagaimana? Ada banyak sekali spesies hewan yang bisa Anda temukan di Taman Nasional Komodo ini bukan?
Zonasi di T.N Komodo
Sebagaimana taman nasional pada umumnya, selalu ada zonasi khusus untuk memudahkan pengelola dalam menjaga dan mengeksploitasi wilayah cagar alam secara bijak.
Sejauh ini ada 9 zonasi yang diterapkan oleh pengelola hingga saat ini. Cek tabel di bawah untuk informasi selengkapnya.
Nama Zona | Luas Wilayah | Fungsi |
Zona Inti | 34.311 Ha | Perlindungan dan tempat konservasi utama |
Zona Rimba | 66.921,08 Ha | Perlindungan dan tempat konservasi utama, wisata alam terbatas |
Zona Perlindungan Bahari | 36.308 Ha | Perlindungan dan tempat konservasi utama, wisata alam terbatas |
Zona Pemanfaatan Wisata Daratan | 824 Ha | Wisata alam darat |
Zona Pemanfaatan Wisata Bahari | 1.584 Ha | Wisata alam perairan |
Zona Pemanfaatan Tradisional Daratan | 879 Ha | Tempat eksploitasi penduduk asli dengan pengawasan Kepala Balai TN. Komodo |
Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari | 17.308 Ha | Tempat eksploitasi penduduk asli dengan pengawasan Kepala Balai TN. Komodo |
Zona Khusus Permukiman | 298 Ha | Tempat bermukim penduduk asli dengan peraturan dari kepala Balai TN. Komodo |
Zona Khusus Pelagis | 59.601 Ha | Zona penangkapan ikan dan pengambilan hasil laut dan kegiatan wisata |
Dengan pembagian zonasi tersebut, baik pihak pengelola, pengunjung dan penduduk setempat sama-sama diuntungkan karena bisa mengambil benefit dari masing-masing zona tersebut dengan maksimal.
Daya Tarik Taman Nasional Komodo
Ada banyak sekali daya tarik yang dimiliki oleh taman wisata satu ini. Salah satunya adalah destinasi wisata yang begitu eksotik di dalamnya. Tentu saja Anda bisa mengunjunginya dengan bebas jika kebetulan berkunjung ke destinasi satu ini.
Berikut ini deretan spot yang bisa Anda sambangi:
- Pantai Merah
- Pulau Kalong
- Gili Lawadarat
- Loh Liang – Komodo National Park
- Manta Point
- Gili Motang
- Pulau Siaba Besar
- Selam skuba
- Loh Buaya Komodo National Park
- Gili Lawalaut
Beberapa spot tersebut sangat pas untuk Anda kunjungi. Selain menyajikan panorama alam yang begitu menakjubkan, destinasi yang kami sebutkan di atas juga memiliki fasilitas yang sangat memadai untuk para pengunjung. Aman bagi Anda untuk membawa keluarga ke sini.
Baca juga: Yuk Ketahui Apa Saja Pakaian Adat NTT (Nusa Tenggara Timur)