Deskripsi: Pengertian tenis meja, sejarah, teknik dasar, peralatan dan aturan permainannya.
Tenis meja bukanlah permainan yang baru bagi masyarakat, karena sejak dahulu sudah sering dimainkan. Permainan ini sering diselenggarakan dalam berbagai acara seperti acara kantor, acara RT dan lain sebagainya.
Permainan ini banyak disukai karena cukup fleksibel dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Untuk bisa melakukan permainan ini dibutuhkan perlengkapan khusus seperti pemukul, bola, net dan meja tenis khusus.
Pengertian Tenis Meja
Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh 2-4 orang dengan sistem permainan tunggal atau ganda. Kedua tim akan berhadapan dan bermain dengan menggunakan bola dan raket kayu kecil yang dilapisi karet.
Permainan ini biasanya dimainkan di dalam ruangan karena tidak membutuhkan area yang besar. Lapangan untuk permainan ini merupakan meja khusus. Permainan ini lebih dikenal dengan sebutan ping pong.
Bahkan saat ini sudah terdapat organisasi khusus yang mengatur tentang perlombaan tingkat nasional hingga dunia.
Sejarah Tenis Meja
Permainan ini sudah dikenal sejak abad ke-19 di Inggris. Saat itu permainan ini dikenal dengan sebutan gossima, whiff whoff atau ping pong.
Seiring perkembanganya, permainan ping pong semakin dikenal oleh masyarakat secara lebih luas dan sering dimainkan setelah makan malam.
Sebelumnya permainan ini menggunakan meja dengan baris buku yang disusun di tengah sebagai net dan menggunakan buku sebagai pemukulnya.
Pada tahun 1901, James W. Gibb berhasil membuat bola berbahan seluloid dan pemukul berbahan kayu. Hingga saat ini permainan tersebut dimainkan dengan menggunakan perlengkapan tersebut.
Peralatan Tenis Meja
Setiap permainan tentu akan membutuhkan alat bantu untuk memudahkan prosesnya. Hal inilah yang membuat permainan sebuah permainan terasa seru dan berbeda. Permainan ini membutuhkan beberapa perlengkapan khusus seperti berikut ini.
1. Bola
Dalam permainan ini dibutuhkan bola yang terbuat dari bahan selulosa dengan massa ringan. Diameter bola yang digunakan umumnya sebesar 40 mm dengan berat 2,7 gram. Bola ping pong umumnya berwarna orange atau putih.
Pada bola biasanya terdapat tanda bintang yang menunjukkan kualitasnya. Bola dengan tanda bintang 3 merupakan jenis yang paling bagus dan biasanya digunakan untuk ajang turnamen resmi.
2. Bet
Tidak ada aturan khusus yang mengatur bentuk, berat dan ukuran bet yang digunakan, namun permukaan bet harus datar dan kaku. Umumnya bet terbuat dari bahan kayu dengan ukuran ketebalan yang sudah ditentukan.
Lapisan perekat kayu dilengkapi dengan serat karbon atau kertas yang dipadatkan sehingga terasa lebih tipis dan bisa memantulkan bola dengan lebih baik. Bagian sisi bet akan dilapisi karet licin bermotif polos atau berbintik.
Ketebalan lapisan karet yang digunakan sebagai perekat harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat permainan dimulai atau setiap kali terjadi pertukaran bet, pemain harus langsung menunjukkan kondisi bet kepada wasit dan lawannya.
Lawan dan wasit harus melakukan pengecekan terlebih dahulu agar permainan bisa berjalan dengan lancar dan adil.
3. Meja
1. Syarat Meja
Meja yang digunakan boleh terbuat dari bahan apa saja, tetapi harus bisa menghasilkan pantulan setinggi 23 cm.
Permukaan meja harus dilapisi dengan cat berwarna gelap yang dilengkapi dengan garis putih sebesar 2 cm pada setiap sisinya. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua bagian dan di bagian tengahnya akan diletakkan net berbentuk paralel.
Terdapat garis khusus yang akan menentukan area setiap pemain, agar perhitungan poin dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pemain tidak boleh memukul bola terlalu kencang, karena ketika bola keluar pemain tidak akan mendapatkan poin.
2. Ukuran Meja
Meskipun tidak membutuhkan lapangan yang luas, namun permainan ini harus dilakukan di atas meja khusus yang memiliki ketentuan sebagai berikut:
- Memiliki panjang sekitar 274 cm.
- Tinggi meja dari permukaan sekitar 76 cm.
- Luas meja yang digunakan sekitar 4,2 m2.
- Memiliki lebar meja sebesar 152 cm.
- Tebal garis pada setiap sisi harus sebesar 2 cm.
4. Net
Seperti halnya jenis permainan lain, net digunakan sebagai pembatas area sebuah tim. Dalam permainan ini, net yang digunakan harus sesuai standar dan memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
- Net yang digunakan terdiri dari beberapa komponen yaitu dua tiang penyangga, perpanjangannya dan dua penjepit yang akan diletakkan pada bagian meja.
- Net harus dipasang dengan menggunakan tali yang direkatkan pada kedua ujung tiang dengan tinggi sekitar 15 cm.
- Net yang digunakan harus memiliki ukuran 15 x 15 x 183 cm.
- Dipasang tegak lurus dan bagian ujungnya dikaitkan pada tiang menyangga yang sudah dipasang pada meja.
- Net harus dipasang dengan kencang sehingga bentuknya tegak lurus, tidak boleh kendor.
- Bagian dasar net harus dirapatkan dengan permukaan meja sehingga tidak memiliki celah.
- Net umumnya terbuat dari bahan sintetis yang berbentuk seperti jaring-jaring.
Peraturan Tenis Meja
Dalam setiap permainan, harus terdapat aturan khusus agar bisa berjalan dengan tertib. Seluruh pemain harus mematuhi aturan yang berlaku. Jika tidak maka akan dikenakan sanksi yang sesuai. Berikut beberapa aturan umumnya:
- Pemain harus melakukan servis pada awal permainan.
- Pemain harus memukul bola dengan memantulkan permukaan papan pemukul ke bola.
- Pemain tidak boleh memantulkan bola lebih dari sekali.
- Penerima bola merupakan pemain yang akan memukul bola kedua dalam satu reli.
- Permainan wajib diawasi oleh wasit agar berjalan dengan lebih adil dan sesuai aturan.
Selain aturan umum, terdapat beberapa aturan khusus yang berlaku saat permainan berlangsung, berikut informasinya.
1. Satu Let Permainan
Dalam permainan ini terdapat reli panjang yang bisa dinyatakan sebagai let dengan beberapa syarat sebagai berikut:
- Servis dilakukan ketika lawan belum siap menerima bola.
- Bola menyentuh bagian net ketika melewatinya, kemudian bola diterima oleh lawan.
- Wasit menghentikan permainan karena alasan tertentu.
- Bola memantul dan mengarah ke bagian net.
- Pemain gagal melakukan servis.
2. Urutan Permainan
Dalam permainan tunggal, setiap pemain mendapatkan 1 giliran secara bergantian untuk bermain. Sedangkan dalam permainan ganda, pengembalian bola harus dilakukan secara bergantian oleh kedua pemain.
Setelah servis pertama, penerima bola akan mengembalikan bola dan harus diterima oleh pasangan pelaku servis pertama, begitu seterusnya.
3. Satu Set Permainan
Permainan dinyatakan telah selesai satu set jika salah satu tim sudah mengumpulkan poin sebanyak 11 poin dan memiliki selisih dengan lawan sebanyak 2 poin. Apabila hanya berselisih 1 poin, maka permainan harus tetap dilanjutkan sampai memiliki selisih 2 poin.
4. Penentuan Tempat dan Urutan Servis
Untuk menentukan tempat dan urutan servis perlu dilakukan pengundian agar bisa dilakukan secara adil. Dalam permainan ganda maupun tunggal, pengundian harus dilakukan untuk menentukan pihak mana yang pertama kali melakukan servis.
Ketika salah satu pemain telah meraih poin sebanyak 5, maka pertukaran pemain atau tempat akan dilakukan kembali.
Dengan memahami aturan tenis meja membuat seluruh pemain bisa lebih tertib dan menikmati permainan secara adil dan seru. Ini bukan hanya sekedar permainan biasa saja, namun juga bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengasah kecepatan dan ketangkasan pemain.