Tumbuhan paku atau Pteridophyta merupakan salah satu jenis tumbuhan yang masuk ke dalam klasifikasi tumbuhan berpembuluh.
Dimana ciri-ciri umum dari tumbuhan ini ialah mempunyai batang, akar, dan daun yang sejati atau sempurna, sehingga tak heran jika tumbuhan ini juga disebut dengan kormus atau Cormophyta. Untuk lebih jelasnya bagaimana tentang tumbuhan paku, simak penjelasan berikut ini!
Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku tentu dilihat dari batang, akar dan daunnya. Tak hanya itu saja, ciri tumbuhan paku juga bisa dilihat dari cara perkembangan atau reproduksinya serta habitatnya. Adapun ciri tumbuhan paku secara lengkap yakni:
1. Akar Tumbuhan Paku
Jenis akar yang dimiliki oleh tumbuhan paku ialah akar serabut yang berasal dari rizoma atau tertanam di tanah. Sedangkan untuk jaringan akarnya, terdiri atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Selain itu, ciri akar tumbuhan paku yang paling mendasar yakni, pada bagian ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang berfungsi untuk melindungi akar ketika menembus tanah.
Tak hanya itu saja, akar tumbuhan paku ini juga memiliki fungsi yang sangat vital, yakni untuk menyerap air serta zat makanan yang sangat diperlukan oleh tumbuhan.
Baca juga : Jenis tumbuhan pemakan serangga
2. Batang Tumbuhan Paku
Sedangkan untuk bagian batangnya, tumbuhan paku memiliki batang sejati yang umumnya berukuran sangat pendek yakni tak lebih dari 0,5 m.
Meski demikian, ada beberapa tumbuhan paku yang memiliki batang mencapai 5 m, seperti paku tiang atau Alsophyla glanea dan pakis atau Cyathea sp.
Selain itu, dengan ciri batangnya yang beruas dan kadang bercabang, bagian batangnya terdiri dari pembuluh xylem dan floem, yang berfungsi menyalurkan air dari akar ke seluruh tubuh.
3. Daun Tumbuhan Paku
Memiliki daun sejati, daun tumbuhan paku berwarna hijau yang berklorofil, sehingga tumbuhan ini mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Sedangkan ditinjau dari fungsinya, daun tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi 2 macam, yakni tropofil dan sporofil.
Dimana tropofil merupakan jenis daun yang memiliki fungsi untuk proses asimilasi, sedangkan sporofil merupakan daun yang memiliki fungsi untuk menghasilkan spora.
4. Perkembangbiakan Tumbuhan Paku
Untuk perkembangbiakannya atau reproduksinya, tumbuhan paku ada yang berkembang biak dengan cara vegetatif ataupun generatif.
Untuk perkembangan secara vegetatif, biasanya dengan menghasilkan spora dan tunas. Sedangkan secara generatif, tumbuhan paku berkembang dengan melibatkan sel kelamin betina (sel telur) dan jantan (spermatozoid).
Baca juga : Jenis lumut
5. Habitat Tumbuhan Paku
Sedangkan tempat perkembangan tumbuhan paku terdiri dari 3 macam, yakni ada yang hidup di air, darat atau bahkan menempel pada tumbuhan lain.
Penggolongan Tumbuhan Paku
Di dunia ini, terdapat banyak jenis tumbuhan paku. Namun bisa dipersempit dengan 4 kelas, yakni dengan penggolongan berikut ini!
- Psilotopsida, yang mencakup bangsa ophioglossales dan Psilotaless, yang mencakup lebih dari 92 spesies
- Equisetopsida, mencakup bangsa paku ekor kuda serta termasuk kerabatnya yang telah punah. Untuk sepsiennya, saat ini hanya tersisa sekitar 15 spesies yang masih hidup di bumi
- Marattiopsida, hanya terdiri sekitar 150 spesies yang masih hidup
- Polypodiopsida, yang mencakup seluruh jenis paku leptosporangiataea, serta terdiri atas lebih dari 9000 spesies.
Jenis-Jenis Tumbuhan Paku
Untuk klasifikasi tumbuhan paku, bisa dibedakan berdasarkan morfologi dan spora. Untuk lebih jelasnya simak ulasan di bawah ini!
Ditinjau dari jenis spora yang dihasilkan, Pteridophyta atau tumbuhan paku diklasifikasikan ke dalam tiga jenis. Diantaranya yakni:
1. Paku Homospora:
Jenis tumbuhan paku ini, merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora. Contoh spesies paku homospora yakni, suplir atau Adiantum Cuneatum dan paku kawat atau Lycopodium cernuum.
2. Paku Heterospora
Paku heterospora merupakan tumbuhan paku yang mampu menghasilkan dua jenis spora sekaligus dengan kelamin yang berlainan, yakni mikrospora yang memiliki kelamin betina dan makrospora yang memiliki kelamin jantan. Contoh Pteridophyta ini ialah paku rane atau Selaginella dan semanggi atau Marsilea crenata.
Baca juga : Budidaya Lebah Madu
3. Paku Peralihan
Jenis tumbuhan paku ini, mampu menghasilkan dua spora yang memiliki ukuran dan bentuk sama, namun jenis kelaminnya berbeda.
Yaps, disebut dengan peralihan, karena jenis ini merupakan peralihan dari tumbuhan paku homospora dengan heterospora.
Adapun untuk contoh jenis paku peralihan yakni, paku ekor kuda atau Equisetum debile.
Sedangkan ditinjau dari morfologinya, tumbuhan paku bisa diklasifikasikan ke dalam 5 jenis, yakni:
1. Paku Purba atau Psilopsida
Mengapa dikatakan sebagai paku purba? Karena jenis tumbuhan paku ini memang hidup di zaman purba atau ditemukan dalam bentuk fosil.
Dengan sebagian jenis paku purba yang telah punah, jenis ini juga sering disebut dengan paku telanjang, karena tidak mempunyai daun atau daunnya hanya berukuran kecil. Sedangkan ciri-ciri tumbuhan paku jenis paku purba yakni:
- Homosfor atau menghasilkan satu spora
- Memiliki batang berklorofil serta mikrofil
- Tidak mempunyai akar dan daun sejati
- Habitatnya di daerah subtropis dan tropis
- Sampai saat ini diperkirakan hanya tersisa tinggal 10 hingga 13 jenis jasa
- Sporagium-nya terletak di bagian ketiak daun yang disebut dengan sinangium.
2. Paku Sarang atau Asplenium nidus
Tumbuhan paku sarang memang memiliki bentuk seperti sarang burung. Umumnya jenis tumbuhan paku ini hidup di kawasan dengan ketinggian 1.060-1.240 mdpl.
Untuk ciri khususnya, paku sarang hidup di tumbuhan lain serta menyukai lingkungan yang lembab. Sedangkan untuk ciri lainnya yakni:
- Mempunyai jenis daun tunggal
- Bagian batang pendek serta ditutupi dengan sisik yang lebat dan halus
- Memiliki jenis akar yang rimpang dan kokoh
- Bagian tajuk-nya besar serta ental-nya bisa mencapai panjang hingga 150 cm.
3. Paku Ekor Kuda
Sampai sekarang ini, paku ekor kuda hanya tersisa sekitar 25 spesies saja. Paku kuda atau Sphenopsida, umumnya tumbuh di daerah tepian sungai yang lembab atau di belahan bumi utara yang memiliki iklim subtropis. Untuk ciri-ciri paku ekor kuda secara lengkap yakni:
- Mempunyai tinggi mencapai 1 m hingga 4,5 m
- Mempunyai batang yang bercabang dan berbentuk ulir atau lingkaran seperti ekor kuda
- Bagian Sporofit-nya berdaun kecil atau mikrofil, serta berbentuk sisik yang ber-silika
- Struktur batangnya, berongga serta beruas-ruas
- Mempunyai batang, akar, dan daun sejati
- Bagian sporangium berada di strobilus serta hanya menghasilkan satu jenis spora.
4. Paku Kawat atau Lycopsida
Disebut pula dengan nama club moss atau lumut ganda dan ground pine atau pinus tanah, paku kawat ini diperkirakan telah hidup sejak masa Devonian.
Sedangkan pada masa karboniferus, paku kawat diperkirakan mempunyai ukuran hingga 3 m serta hidup di rawa-rawa selama jutaan tahun.
Tetapi bila rawa-rawa mengering, tumbuhan paku ini akan mati. Dan yang bisa bertahan sampai sekarang, hanya jenis paku kawat yang berukuran kecil dan hidup di daerah tropis dengan epifit di kulit pohon serta tak bersifat parasit.
Adapun ciri-ciri paku kawat yakni:
- Batangnya berbentuk kawat serta berstruktur gada
- Ujung batangnya tersusun atas sporofil
- Mempunyai batang, akar dan daun sejati
- Tumbuh di daerah tropis
- Bisa menghasilkan satu jenis spora atau homospora serta dua jenis spora atau heterospora.
5. Paku Sejati atau Pteropsida
Saat ini paku sejati memiliki jumlah yang cukup banyak, yakni mencapai 12.000. Adapun ciri-ciri tumbuhan paku sejati yakni:
- Mempunyai batang, akar dan daun sejati
- Tumbuh di daerah subtropis dan tropis
- Mempunyai ukuran batang yang bervariasi
- Memiliki jenis batang rizoma atau berada di bawah tanah
- Daun yang masih muda akan menggulung atau circinate
- Gametofitnya bersifat biseksual serta uniseksual.
Nah, itulah beberapa hal mengenai tumbuhan paku yang bisa Anda tahu. Semoga beberapa informasi tadi bisa memberikan informasi tambahan yang berguna bagi Anda.