Resensi Novel Ayat Ayat Cinta

Deskripsi: Sinopsis dan resensi Novel Ayat Ayat Cinta.


Identitas Buku

  • Judul Buku: Ayat-ayat Cinta
  • Penulis Buku: Habiburahman El Shirazy
  • Penerbit Buku: Republika
  • Kota Terbit: Jakarta Selatan
  • Cetakan: –
  • Tebal Buku: 418 halaman
  • ISBN: 9796232790650

Sinopsis Novel Ayat-ayat Cinta

Resensi novel Ayat-ayat Cinta ini menceritakan tentang pemuda Indonesia bernama Fahri yang menjadi mahasiswa di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.

Di sana, dia menyewa sebuah kos seperti rumah susun bersama keempat sahabat laki-lakinya. Di sebelah kamar kos merupakan tempat tinggal seorang penganut Kristen Koptik yang taat, mereka bernama Tuan Broutus, Maria dan Madam Naheed.

Karena sosok Fahri yang begitu mengagumkan, Maria memberikan perhatian yang lebih kepadanya. Dan ternyata Maria secara diam-diam jatuh cinta pada Fahri.

Sepanjang perjalannya di Mesir, Fahri bertemu dengan banyak orang. Beberapa diantaranya, Aisha gadis bercadar berdarah Jerman-Truki yang sedang belajar di Mesir, Nurul mahasiswi Indonesia Al Azhar-teman kampus Fahri.

Dan Noura seorang gadis Mesir yang malang-rumahnya sekitar kosnya Fahri. Mereka memiliki hubungan yang saling terikat untuk urusan pekerjaan.

Sementara Fahri yang kasihan melihat Noura, tentu menolongnya dan diserahkan kepada Syaikh Ahmad dan istri untuk menyelesaikan masalah Noura.

Suatu hari, Fahri dijodohkan oleh Syaikh Ustman untuk menikahi salah seorang gadis shalihah. Terlebih dahulu, dia meminta petunjuk dan restu dari kedua orang tuanya di Indonesia.

Setelah mendengarkan jawaban dari kedua orang tuanya yang menentramkan, Fahri menerima tawaran Syaikh Ustman untuk proses ta’aruf. Ternyata gadis yang dimaksud oleh keluarga Syaikh Ustman adalah Aisha.

Setelah menikah, Fahri dan Aisha masih tinggal di apartemen Mesir dengan segala kemewahannya. Sampai salah satu teman kampusnya bernama Nurul mengirimkan surat berisi pernyataan cinta kepada Fahri, tentu tokoh utama menolaknya.

Selama masa-masa pernikahan Fahri dan Aisha, tiba-tiba pemuda itu ditangkap atas dasar fitnah yang merenggut kegadisan Noura. Sementara Maria koma dan menyebut-nyebut nama Fahri. Ya, Maria mencintai Fahri.

Istri Fahri bernama Aisha memberikan izin kepada Fahri untuk poligami dengan Maria. Maria sakit lantaran sakitnya sudah menahun, tetapi tidak pernah menceritakan kondisinya.

Sebelum akad, Maria mau masuk Islam dengan bimbingan tokoh utama. Pada akhirnya Fahri menikahi Maria yang tengah sekarat di rumah sakit. Namun ternyata setelah akad, Maria meninggal dunia.

Unsur Intrinsik Novel Ayat-ayat Cinta

Ingin tahu lebih detail mengenai karakter tokoh dalam resensi novel Ayat-ayat Cinta ini? Anda tentu saja tidak boleh melewatkan informasi mengenai unsur intrinstik di dalamnya.

Berikut ini ulasan lengkap mengenai tema dan penokohannya:

Tema

Novel Ayat-ayat Cinta mempunyai tema utama religi-roman. Karena novel ini lebih banyak menceritakan kisah cinta antara Fahri, Aisyah, dan Maria.

Sekaligus menjelaskan mengenai bersikap sesuai hukum agama Islam. Sastra Islami ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan usia, karena penyampainya sarat akan pendidikan.

Penokohan

Berikut adalah penjelasan penokohan dalam Novel Ayat-ayat Cinta:

1. Fahri Abdullah Shidiq

Fahri adalah pemuda Indonesia yang kuliah di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir. Dia juga suami Aisha yang sangat peduli, cerdas, pandai, rajin, bertanggung jawab, percaya diri, tetapi harga dirinya sangat tinggi.

2. Syaiful

Syaiful adalah teman satu kosnya Fahri yang memiliki sifat santai, ceria, suka menolong, dan sederhana.

3. Rudi

Rudi adalah teman satu kosnya Fahri yang memiliki sifat dewasa, pengetahuannya luas, tidak mementingkan penampilan dan anak orang berada.

4. Aisha

Aisha adalah gadis berdarah Jerman dan Turki yang belajar bahasa Arab di Mesir. Baru empat bulan bercadar sudah fasih bahasa Arab, Inggris, dan Jerman sekaligus istri Fahri. Memiliki sifat yang ramah, lemah lembut, cerdas, tetapi dominan.

5. Maria

Maria adalah wanita asli Mesir beragama Kristen Koptik yang taat, tetapi mengagumi Islam dan hafal surat Mariam juga surat Al-Maidah. Sifatnya ramah, sopan, penuh adab, cerdas, lulusan terbaik di kampusnya.

6. Madam Naheed

Madam Naheed adalah mamanya Maria yang ramah, seorang dokter.

7. Nurul

Nurul adalah teman Fahri yang juga kuliah di mesir. Penampilan fisiknya memakai kaca mata, berjilbab panjang, dan tutur katanya halus.

8. Noura

Noura adalah mahasiswa yang baru naik ke tingkat akhir Ma’had Al Azhar yang malang, ia sering disiksa keluarganya sendiri. Wajahnya cantik, polos, pemurung, dan berjilbab lebar.

9. Syaikh Ahmad Taqiyyuddin Abdul Majid

Syaikh Ahmad adalah pengajar Fahri di salah satu masjid Mesir. Usianya masih 31 tahun fasih membaca Al Qur’an, disiplin, rendah hati, ramah, komitmennya tinggi, menjadi ahli tafsir Al Qur’an, dan unik.

Kesimpulan

Saking fenomenalnya, novel religi-roman ini menjadi film yang populer. Bahkan lokasi shooting film ini saja benar – benar dilakukan di Al Azhar, Mesir, lho. Novel penuh gizi ini menyajikan beragam permasalahan yang ada di sekitar Anda. Misalnya seorang muslim yang berpegang teguh kepada ajarannya.

Bagaimana, dari resensi yang disajikan di atas semakin membuat Anda tertarik membaca novel Ayat-ayat Cinta? Semoga resensi Novel Ayat-ayat Cinta di atas cukup membuat Anda memiliki gambaran tentang isi dan alur cerita dari karya fenomenal yang satu ini, ya?

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close