Deskripsi: Sejarah dan daerah asal Suku Sunda, karakteristik, bahasa, rumah adat dan kebudayaannya.
Siapa sih yang tidak mengetahui Suku Sunda? Suku ini identik dengan bahasanya yang unik dan karakter orangnya yang lemah lembut.
Biasanya orang-orang yang berasal dari suku ini berada di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Ingin tahu lebih lengkap? Simak ulasan berikut.
Sejarah dan Asal Kata Sunda
Sunda berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “sudsha” atau “sund”. Kata tersebut memiliki arti yaitu bersinar, terang, berkilau, dan putih.
Selain bahasa Sansekerta, kata Sunda juga berasal dari Kawi atau Jawa kuno dan Bali yang memiliki arti sama yaitu tanpa noda, suci, dan tak bercela.
Masyarakat luar banyak yang mengartikan bahwa hal tersebut identik dengan paras penduduk Sunda yang cantik dan bersih.
Hal ini tidak pernah diketahui kebenarannya karena masih belum mendapat sumber yang terpercaya, kemungkinan hanyalah prasangka dari masyarakat luar Sunda semata.
Sebutan nama Sunda berasal dari Raja Purnawarman pada tahun 397 yang menyebut ibu kota Kerajaan Tarumanegara. Sayangnya, Kerajaan Tarumanegara tersebut hampir runtuh.
Sehingga pada tahun 680 penguasa Tarumanegara mengganti namanya menjadi Kerajaan Sunda hingga saat ini.
Suku ini termasuk kelompok yang pertama kali melakukan hubungan diplomatis dengan bangsa lain pada abad ke-15.
Hubungan antar bangsa ini dilakukan antara Sunda dengan Bangsa Portugis, sehingga menghasilkan bukti fisik yaitu Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal.
Adanya hubungan diplomatis tersebut tidak terlepas dari kepemimpinan Raja Samian atau Sang Hyang Surawesisa.
Beliau adalah Raja pertama yang melakukan perjanjian dengan bangsa lain dan dilakukan secara sejajar tanpa paksaan apapun.
Hingga masa modern saat ini, perwakilan masyarakat Sunda banyak yang menggeluti bidang politik. Terbukti dari banyaknya politikus yang berasal dari suku ini.
Namun tidak berpaku pada dunia politik, masyarakat Sunda juga banyak yang menjadi aktor, musisi, seniman, dan lain sebagainya.
Karakter Orang Sunda
Masyarakat Sunda memiliki karakter dan aktivitas gaya hidup yang disebut dengan Kasundan.
Karakter inilah yang digunakan sebagai pedoman hidup, hingga kemudian karakter orang Sunda memiliki keutamaan dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
Karakter Kasundan telah diaplikasikan oleh masyarakat sejak dahulu, yaitu cageur (sehat), bener (benar), singer (mawas diri), bageur (baik), dan pinter (cerdas).
Berbagai karakter yang telah disebutkan tersebut merupakan karakter yang melekat pada orang Sunda sejak dahulu.
Berbagai kerajaan yang terdapat di daerah Sunda juga berpengaruh terhadap karakter yang melekat di masyarakat Sunda, terutama Tarumanegara, Salakanagara, Pajajaran, Sunda-Galuh, dan lain sebagainya.
Sebagian besar masyarakat Sunda terkenal dengan karakternya yang sopan, sederhana, optimis, ramah, dan periang.
Bangsa Portugis yang berkunjung ke tanah Sunda juga mencatat sifat masyarakat ini sebagai pemberani dan jujur.
Kemudian menjadikannya sebagai sifat orang Indonesia secara umum.
Kepercayaan
Sebanyak 99% Suku Sunda menganut agama Islam, sedangkan sisanya menganut agama Kristen dan Sunda Wiwitan.
Sunda Wiwitan adalah kepercayaan tradisional masyarakat Sunda yang telah dianut oleh kelompok Sunda pedesaan.
Kepercayaan tersebut dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat Sunda.
Meskipun nenek moyang telah mewariskan berbagai falsafah hidup, namun masyarakat Sunda juga menggunakan pola pikirnya sendiri.
Baca juga: Kerajaan Padjajaran
Rumah Adat Sunda
Rumah adat menjadi salah satu warisan budaya secara turun temurun yang tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun juga memiliki filosofi kehidupan.
Suku Sunda memiliki berbagai jenis rumah adat yang perlu Anda ketahui.
Berikut nama-nama rumah adar suka Sunda:
1. Tagog Anjing
Jika disebut namanya, rumah adat ini memang mengandung unsur binatang yaitu anjing. Hal ini berhubungan dengan filosofi rumah yang seperti anjing nagog atau anjing yang sedang duduk atau jongkok.
Rumah adat jenis ini memiliki fondasi bangunan rendah yang lebih mirip dengan rumah panggung. Bentuknya persegi panjang dan memanjang ke belakang disertai bagian atap yang menyambung berbentuk segitiga.
2. Parahu Kumureb
Parahu Kumureb atau yang artinya perahu terbalik digunakan karena rumah adat Sunda ini memiliki bentuk atap seperti perahu terbalik.
Rumah ini berbentuk trapesium di bagian depan dan belakang rumah. sedangkan di bagian sisi kanan dan kiri berbentuk segitiga.
3. Jubleg Nangkub
Rumah adat Sunda jenis ini identik dengan rumah adat Parahu Kumureb. Biasanya rumah adat ini lebih banyak dijumpai di Kabupaten Sumedang.
Makna yang terkandung dalam rumah adat Jubleg Nangkub adalah adanya lesung atau tumbuk padi yang menutup atau menelungkup.
4. Julang Ngapak
Arti Julang Ngapak memiliki makna seekor burung yang melebarkan sayap. Terlihat dari bentuk rumah ini yang memiliki atap sangat lebar di samping kiri dan kanannya.
Bagian atap rumah juga terdiri dari dua bidang menurun dan dua bidang tumpul di suatu titik.
Rumah adat ini banyak ditemui di daerah Sunda bagian Kampung Dukuh Kuningan hingga Kampung Naga di Tasikmalaya.
5. Capit Gunting
Rumah adat Sunda yang satu ini memiliki struktur sederhana yang terdiri dari ruang tengah, kamar tidur, teras, dapur, dan lain sebagainya.
Bentuk rumah Capit Gunting ini persegi yang memanjang ke arah belakang.
Nama Capit Gunting sendiri berasal dari bahasa Sunda yang tergolong nama susuhunan atau bentuk atap rumah yang bernama undagi.
Undagi merupakan salah satu karakteristik arsitektur tradisional rumah adat yang ada di Jawa Barat.
6. Buka Pongpok
Rumah adat ini disebut Pongpok karena memiliki pintu yang sejajar dengan salah satu bagian atap atau Bahasa Sundanya atap.
Bentuk rumah ini memiliki posisi pintu yang dapat dipilih sesuai keinginan pemilik, salah satunya menghadap ke jalan.
Jika dilihat dari luar, rumah ini dikelilingi tiang dengan atap rumah yang terlihat seperti segitiga saja dan terlihat lebih sederhana.
Elemen rumah ini juga dapat dikombinasikan dengan berbagai jenis rumah adat Sunda lainnya, sehingga tidak memiliki desain rumah khusus.
Baca juga: Kerajaan Tarumanegara
Bahasa Sunda
Sunda terkenal keren dengan bahasanya, karena memiliki logat yang kental dan pengucapan yang khas.
Biasanya bahasa Sunda digunakan di daerah pedesaan atau kota kecil, sedangkan daerah Bogor, Bandung, dan Tangerang tidak menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari.
Sebagian besar masyarakat di kota besar menggunakan Bahasa Indonesia dalam bercakap sehari-hari.
Namun tetap menggunakan logat Bahasa Sunda yang khas dalam setiap dialeknya.
Berikut merupakan beberapa dialek Sunda yang perlu Anda ketahui:
- Dialek tenggara digunakan untuk wilayah Cilacap, Banyumas, Ciamis, dan sekitarnya.
- Dialek timur laut digunakan di sekitar wilayah Cirebon dan Kuningan.
- Dialek tengah timur digunakan untuk wilayah Majalengka dan Indramayu.
- Dialek barat digunakan di wilayah Banten.
- Dialek utara digunakan di wilayah Bogor dan daerah Pantura.
- Dialek selatan digunakan di daerah Priangan seperti Bandung dan sekitarnya.
Penjelasan lengkap tentang Suku Sunda di atas dapat menjadi pengetahuan sekaligus informasi bagi Anda.
Berbagai penjelasan di atas dapat menjawab semua keingintahuan atas suku yang terkenal di Indonesia ini. Pastikan untuk menggunakan informasi ini sebaik mungkin ya!
Baca juga: Suku Baduy dan Budayanya