Taman Nasional Way Kambas adalah cagar alam untuk hewan gajah yang berada di daerah Lampung, Pulau Sumatra. Dijadikan sebagai taman nasional karena populasi gajah di wilayah ini semakin menurun.
Hal senada juga dilakukan di wilayah Minas, Riau. Selain berfungsi sebagai taman nasional, Way Kambas juga memiliki fungsi sebagai pusat latihan gajah.
Gajah dewasa yang ada di dalam taman nasional satu ini sudah dijinakkan dan bisa beradaptasi dengan baik terhadap peranan manusia.
Sejarah Taman Nasional Way Kambas
Jika merujuk pada sejarah, pendirian taman nasional satu ini bermula pada didirikannya kawasan pelestarian alam pada tahun 1936 oleh M. Rookmaaker, Resident Lampung pada jaman kolonial. Peresmian ini kemudian disusul oleh SK dari Gubernur Belanda satu tahun setelahnya.
Tahun 1978, Suaka Margasatwa Way Kambas dikonversi menjadi Kawasan Pelestarian Alam oleh Menteri Pertanian melalui SK No. 429/Kpts-7/1978 yang dikeluarkan tanggal 10 Juli 1978. Dengan penguasaan pengelolaan dilimpahkan kepada SBKPA atau Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam.
Bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional tanggal 1 April 1989 di Kaliurang, KPA Way Kambas diresmikan menjadi kawasan taman nasional.
Yang menjadi dasar dari hal ini adalah SK Menteri Kehutanan No. 444/Menhut-II/1989. Adapun luas total dari taman nasional satu ini adalah 130,000 ha.
Tujuan Pendirian Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas didirikan dengan tujuan yang mulia. Secara umum tujuannya tentu saja merupakan bentuk pelestarian alam. Namun jika dipaparkan secara khusus, ternyata ada banyak sekali alasan kenapa taman nasional satu ini sampai didirikan.
Yang pertama adalah penjagaan hewan-hewan yang ada di dalam kawasan itu sendiri dari kepunahan. Hewan yang ada di dalam Way Kambas ini adalah satwa liar seperti tapir, gajah sumatra, harimau sumatra, beruang madu dan kijang.
Jenis-jenis hewan tersebut banyak diburu oleh orang-orang tidak bertanggung jawab sehingga populasinya semakin berkurang. Sampai saat ini, masih ada banyak pemburu yang melakukan pembunuhan terhadap hewan-hewan langkah tersebut.
Namun dengan keberadaan Way Kambas, pergerakannya bisa ditekan secara maksimal.
Lokasi Way Kambas
Secara administratif, Taman Nasional Way Kambas berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Indonesia. Titik lokasinya berada di ujung tenggara Pulau Sumatra. Berdekatan dengan Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.
Secara geografis, taman nasional satu ini berada di antara 40°37’ – 50°16’ Lintang Selatan dan antara 105°33’ – 105°54’ Bujur Timur. Taman nasional satu ini berbatasan langsung dengan 3 kabupaten yang terdiri dari 10 kecamatan dan 36 desa penyangga di dalamnya.
Desa penyangga ini kebanyakan berlokasi di sisi barat taman nasional. Sedangkan di sisi timurnya, kawasan taman nasional berbatasan langsung dengan Pantai Timur Laut Jawa. Karenanya di taman nasional satu ini juga terdapat beberapa spesies fauna perairan.
Baca juga: Pakaian Adat Lampung dan Ciri Khasnya
Ekosistem Taman Nasional Way Kambas
Perlu diketahui, taman nasional satu ini berada di dataran rendah, antara 0 hingga 50 mdpl saja. Topografi wilayahnya juga berada dalam kisaran datar dan rendah.
Pada kawasan taman nasional satu ini terdapat 4 jenis ekosistem yang paling mendominasi.
1. Ekosistem Hutan Hujan
Jenis ekosistem pertama yang bisa Anda temukan di sini adalah ekosistem hutan hujan. Wilayah hutan hujan ini berada di sisi barat taman nasional.
Dibandingkan dengan ekosistem yang lainnya, wilayah hutan hujan ini merupakan wilayah yang paling tinggi. Di dalam hutan hujan ini terdapat berbagai jenis tanaman yang mendominasi.
Namun yang paling padat populasinya adalah keruing (Dipterocarpus sp), meranti (Shorea sp), puspa (Schima waliichii) dan rengas (Gluta renghas).
2. Ekosistem Riparian
Ekosistem selanjutnya adalah riparian. Ekosistem satu ini bisa dibilang sebagai ekosistem yang tidak lazim keberadaannya. Biasanya riparian ini berada di zona peralihan.
Contohnya antara wilayah darat dan air. Karenanya riparian belum dikategorikan sebagai ekosistem utama.
3. Ekosistem Hutan Pantai
Ekosistem lain yang bisa Anda temukan di dalam Way Kambas adalah hutan pantai. Ekosistem satu ini berada di dekat laut namun tidak tergenang oleh air laut itu sendiri.
Di hutan pantai seperti ini, tekstur tanahnya sangat berpasir. Lokasinya sendiri berada di pantai timur Taman Nasional Way Kambas.
Di dalam hutan pantai seperti ini Anda bisa menemukan banyak tanaman sejenis cemara laut (Casuarina equisetifolia) dan Ketapang (Terminalia cattapa).
4. Ekosistem Hutan Payau atau Mangrove
Jenis ekosistem satu ini berada di sekitaran pantai, tepatnya pada posisi salinitas atau pergantian antara air tawar dan air asin secara teratur. Mayoritas ekosistem hutan payau ini berada di pantai timur Way Kambas.
Di hutan satu ini biasanya berkembang biak berbagai jenis udang laut dan ikan.
Keanekaragaman Fauna di Way Kambas
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli, di Way Kambas ini terdapat banyak sekali fauna. Bukan tanpa alasan, Way Kambas sendiri masuk dalam kategori wilayah sundaic subregion atau oriental region di mana di dalamnya ada banyak sekali jenis satwa liar.
Sejauh ini diketahui kalau di Way Kambas terdapat 34 jenis mamalia, 300 jenis burung, 48 jenis ikan air tawar, 77 jenis kupu-kupu, 17 jenis amphibi, dan 13 jenis reptil. Beberapa di antaranya merupakan fauna langka.
Berikut ini deretan mayoritas fauna yang ada di Taman Nasional Way Kambas:
- Ayam hutan (Gallus gallus)
- Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
- Bangau storm (Ciconia stormi)
- Beruang madu (Helarctos malayanus)
- Biawak (Varanus salvator)
- Buaya muara (Crocodylus porosus)
- Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)
- Cabak kolong (Caprimulgus concretus)
- Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis)
- Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrensis)
- Kijang (Muntiacus muntjak)
- Lutung (Presbytis cristata)
- Macan dahan
- Mentok rimba (Cairina scutulata)
- Owa (Hylobates moloch)
- Puyuh sengayan (Rollulus rouloul)
- Puyuh tarun-tarun (Caloperdix oculea)
- Rusa (Cervus unicolor)
- Sempidan biru (Lophura ignita)
- Siamang (Symphalangus syndactylus)
- Tapir (Tapirus indicus)
- Ular (Phyton sp)
Deretan fauna di atas bisa dengan mudah Anda temukan di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas. Namun Anda perlu berkunjung ke bagian dalam taman nasional jika ingin melihat keseluruhan hewan-hewan tersebut.
Daya Tarik Way Kambas
Selain beberapa keanekaragaman yang sudah kami jelaskan di atas, ternyata ada banyak keunikan lain yang bisa Anda temukan di dalam kawasan taman nasional satu ini. Yang pertama, Anda bisa melihat berbagai jenis atraksi gajah dari mulai main bola, berfoto, dan lainnya.
Selain itu ada juga fasilitas bird watching yang memungkinkan Anda untuk melihat seluruh jenis burung Way Kambas di zona konservasi. Sebelumnya, Anda juga ikut melakukan jungle track untuk merasakan petualangan penuh tantangan di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas ini.
Kalau Anda sudah lelah, Anda bisa sejenak beristirahat sambil menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di Pantai Kuala Kambas. Pantai berpasir putih satu ini memiliki pesona keindahan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Hingga saat ini, Pengelola TN. Way Kambas terus melakukan pengembangan untuk memaksimalkan pelestarian berbagai jenis hewan langka yang ada di dalamnya.
Untuk membantu pengelola, mari sebarkan kesadaran pemeliharaan terhadap flora dan fauna langka agar kelestarian alam negeri ini tetap terjaga.