Sejarah Tari Gantar, Asal Daerah, Makna dan Gerakannya

Deskripsi: Pengertian dan sejarah tari Gantar, tarian asal Suku Dayak yang indah.


Indonesia memiliki suku yang beragam. Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam pula, mulai dari seni tari, seni musik, bahasa, hingga bentuk tempat tinggal.

Salah satu seni tari yang terkenal adalah tari Gantar yang berasal dari Suku Dayak di Kalimantan Timur.

Melalui tulisan ini, akan dijelaskan mengenai tari tradisional Gantar yang masih berkembang bahkan hingga saat ini.

Mulai dari sejarah, jenis gerakan, dan juga kostum yang digunakan oleh penari saat menampilkan tarian ini.

Sejarah Tari Gantar

Sejarah mengenai tari ini lekat kaitannya dengan legenda, mitos dan juga kepercayaan yang sudah melekat dengan masyarakat Suku Dayak.

Ada dua versi mengenai sejarah tari ini yang akan dijelaskan, yaitu:

1. Mitos dan Legenda

Mitos dan legenda yang tersebar di masyarakat Dayak adalah bahwa tari ini berasal dari negeri di atas awan, yaitu Negeri Dewa Nayu.

Dipercaya bahwa negeri tersebut menjadi tempat tinggal dari para Dewa Nirwana yang disebut Oteng Doi.

Suatu hari, terdapat peristiwa buruk yang melibatkan Oling Bayat, Oling Besi, dan kedua putri mereka yaitu Dewi Bela dan Dewi Ruda, dengan Dolonong Utak Doloning Payang.

Dolonong Utak jatuh cinta kepada Oling Bayat dan ingin membunuh Oling Besi. Takut hal mengerikan tersebut terjadi, Oling Bayat kemudian rela dinikahi oleh Dolonong Utak.

Meskipun akhirnya membiarkan istrinya dipersunting Dolonong Utak, Oling Besi masih menyimpan dendam.

Setelah bertahun–tahun waktu berlalu, Oling Besi dengan kedua putrinya menyusun rencana untuk membunuh Dolonong Utak dengan menggunakan sumpit.

Setelah melakukan hal tersebut, kedua putri menari dengan riang dan penuh suka cita.

Seorang manusia yang mempunyai kemampuan berhubungan dengan dunia dewa bernama Kilip, mengetahui hal tersebut dan berjanji bahwa ia tidak akan menceritakan hal itu kepada siapapun jika kedua putri mengajarkannya tarian yang dilakukan.

Setelah diajarkan oleh kedua putri, Kilip menggunakan sepotong bambu dan juga tongkat untuk menari dan menamakan tarian tersebut tari Gantar yang berarti tongkat atau sumpit.

2. Awal Mula Pertunjukan dan Penyebaran

Awalnya, tari ini hanya ditampilkan saat upacara adat (khususnya upacara tanam padi).

Pada versi lainnya bahkan ada yang menjelaskan bahwa tari ini merupakan tari yang sakral, karena hanya boleh ditampilkan oleh gadis–gadis usia remaja saat menyambut kedatangan pemuda yang kembali dari medan perang.

Saat ini, tari Gantar masih sering ditampilkan pada berbagai macam kesempatan terutama pada acara upacara adat untuk menanam padi.

Selain itu, tarian ini juga ditampilkan untuk menyambut tamu sebagai bentuk keramah-tamahan Suku Dayak terhadap tamu yang dihormati.

Gerakan Tari Gantar Kutai Kartanegara

twitter/@vldoo

Jenis Gerakan yang Ada pada Tari Gantar

Di dalam tarian ini, kebanyakan gerakan didominasi dengan gerakan kaki. Tahukah Anda bahwa gerakan yang dilakukan pada tarian ini memiliki sejarah dan juga namanya masing–masing?

Berikut adalah jenis gerakan yang terdapat pada tarian Gantar:

1. Gerakan Gantar Rayat

Pada gerakan ini, para penari menggunakan satu alat yaitu sebongkah kayu, atau dapat juga berupa tongkat panjang yang terdapat sebuah tengkorak manusia yang dibungkus dengan kain merah pada ujungnya (diikatkan pada kayu atau tongkat).

Pada pinggang para penari diikatkan Mandau, kemudian mereka berkeliling sambil bernyanyi.

Jika penari tidak memegang tongkat tersebut, para penari akan melambaikan tangan mengikuti irama atau biasa disebut ngelewai.

2. Gerakan Gantar Busai

Pada jenis gerakan ini, penari membawa bambu yang berisi biji–bijian pada tangan sebelah kanan, sedangkan tangan kiri tidak memegang apapun dan dilambaikan mengikuti irama (ngelewai).

Bambu yang digunakan biasanya berukuran sekitar 50 cm.

Agar menimbulkan bunyi bergemericik saat bambu tersebut digerakkan, dipasangkan 12 buah gelang pada bambu tersebut.

Jumlah gantar dari bambu yang digunakan biasanya sesuai dengan jumlah penari yang ada, karena jenis ini ditarikan secara berkelompok.

3. Gerakan Gantar Kusak Dan Senak

Jika pada kedua jenis gerakan sebelumnya masing–masing menggunakan satu properti, pada gerakan ini penari menggunakan dua buah properti yaitu kusak dan juga senak. Senak adalah tongkat yang dipegang di tangan kiri.

Kusak merupakan bambu yang diisi dengan biji–bijian yang dipegang di tangan kanan dengan posisi telapak tangan terlentang kemudian siku ditekuk.

Dari tiga jenis tari Gantar yang disebutkan, jenis gerakan yang saat ini masih sering ditampilkan adalah Gantar Kusak dan Senak.

Tarian Gantar Kusak dan Senak ini kemudian mengalami perkembangan, mulai dari variasi gerakan hingga iringan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Properti Tari Gantar

quizizz.com

Kostum dan Properti yang Digunakan pada Tari Gantar

Biasanya para penari wanita menggunakan kostum yang unik saat menampilkan tarian ini, yaitu menggunakan baju atasan, ta’ah, dan juga hiasan kepala.

Kostum yang dikenakan oleh penari Gantar dinamakan ulap doyo yang menggunakan kain tenun berasal dari serat doyo, dan diolah oleh Suku Dayak Benuaq.

Selain ulap doyo, ada juga yang menggunakan kain polos. Adapun properti yang digunakan pada tari ini ada beberapa jenis.

1. Baju Atasan

Biasanya para penari menggunakan baju atasan tanpa lengan dengan model blus dan tambahan hiasan rumbai pada pinggir lengan.

Pada bagian leher baju atasan tersebut biasanya berbentuk U (bundar biasa dan tanpa kerah) dengan kancing di bagian depan.

2. Ta’ah

Ta’ah adalah kostum bawahan yang dikenakan oleh para penari tarian Gantar. Selain ta’ah, kostum bawahan juga sering disebut sebagai sela. Ta’ah merupakan kain yang berukuran 2 kali dari lingkar pinggang penari.

Kain yang digunakan sebagai ta’ah atau sela tersebut kemudian dihiasi dengan uang logam dan ditempelkan kain perca warna–warni pada pinggirannya.

Sama seperti baju atasan, ta’ah dapat menggunakan kain tenun doyo maupun kain polos biasa.

3. Hiasan Kepala Penari

Hiasan kepala yang digunakan oleh penari tarian Gantar biasanya disebut labung. Labung merupakan ikat kepala yang dihiasi dengan ukiran khas Suku Dayak dan digunakan seperti mahkota.

4.  Tongkat Kayu

Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa Gantar berarti tongkat, tentu saja tarian ini menggunakan tongkat kayu sebagai properti.

Pada tongkat kayu biasanya diikatkan tengkorak manusia yang digunakan sebagai simbol musuh peperangan.

Properti Tari Gantar

selasar.com

5. Bambu

Bambu yang diisi dengan biji–bijian ini biasanya digunakan pada tarian Gantar Busai seperti yang sebelumnya sudah dibahas. Masing–masing penari memegang satu bambu di tangan kanannya.

6. Biji–bijian

Digunakan sebagai bahan isian bambu pada jenis tarian Gantar Busai dan juga properti pada Gantar Kusak dan Senak. Biji–bijian yang dimaksud dapat berupa beras, berbagai jenis kacang dan juga yang lainnya.

Sebagai kesenian tradisional yang hingga saat ini masih dilestarikan, tari Gantar yang berasal dari Suku Dayak asal Kalimantan Timur ini menjadi simbol kebudayaan masyarakat Suku Dayak.

Jika Anda tertarik, Anda juga bisa mempelajarinya meskipun tidak berasal dari Suku Dayak.

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close