7 Jenis Puisi Lama Lengkap Penjelasan dan Contohnya

Jenis Puisi Lama

Jenis Puisi Lama, image via canva.com/goodminds.id

Untuk menyampaikan sebuah pesan bagi khalayak atau seseorang, kita sering kali ingin mencobanya dengan cara yang lebih spesial.

Menggunakan puisi contohnya, barisan kata-kata indah yang disusun sedemikian rupa ini kerap kali menjadi alternatif terbaik untuk menyampaikan perasaan terhadap orang lain, baik perasaan suka ataupun tidak suka.

Biasanya puisi disusun berdasarkan tema tertentu sehingga makna yang disampaikan lebih jelas dan terang. Di Indonesia sendiri puisi dibagi menjadi beberapa macam seperti puisi lama, puisi baru serta puisi kontemporer.

Pengertian Puisi Lama

Penggunaan puisi lama sudah sejak jaman dahulu kala, yakni ketika berlangsungnya upacara adat di sebuah daerah. Dalam pembuatan puisi kuno ini ada beberapa aturan yang harus Kamu perhatikan, yaitu:

  • Jumlah kata pada 1 baris
  • Jumlah baris pada 1 bait, bisa 2, 4 atau lebih
  • Banyaknya suku kata
  • Rima dan irama.

Ciri-Ciri Puisi Lama

Bukan hanya terikat pada beberapa aturan di atas, jenis puisi ini juga memiliki ciri yang begitu khas sehingga memudahkan Kamu untuk memahami jenis puisi satu ini.

  • Terkesan kaku, sebab puisi lama sangat terikat dengan aturan yang sudah ditetapkan tersebut.
  • Merupakan karya turun temurun serta tak diketahui siapa pengarangnya.
  • Merupakan sastra lisan, sebab disampaikan dari mulut ke mulut.

Jenis-Jenis Puisi Lama

Jenis puisi yang merupakan warisan leluhur ini dibagi menjadi 7 jenis, yaitu:

1. Syair

Puisi yang lebih terlihat seperti cerita ini memiliki isi dan makna yang langsung tersampaikan dalam sebuah baris. Ciri atau aturan pembuatan syair sendiri adalah sebagai berikut:

  • Setiap bait terdiri dari 4 baris
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
  • Setiap maris merupakan isi dan saling berkaitan
  • Menggunakan rima a-a-a-a.

Contoh Syair Pendidikan

Wahai engkau para pemuda,

Engkaulah pewaris bangsa,

Giatlah belajar sepanjang masa,

Untuk membangun bangsa negara,

Ilmu bukanlah untuk harta semata,

Ilmu tak akan lekang oleh usia,

Sebab ilmu akan membuatmu terjaga,

Dan ilmu akan membuatmu dewasa,

Belajarlah tanpa malas,

Hormatilah semua penghuni kelas,

Masa depan perlu kerja keras,

Kalau perlu energi terkuras,

Hormatilah para guru,

Pandanglah sebagai orang tuamu,

Ilmu senantiasa akan masuk dalam kalbu,

Bersama berkah untuk jiwamu.

 

Contoh Syair Nasihat

Dengarkanlah wahai kawan sejati,

Syair sederhana dari lubuk hati,

Tentang hidup dunia fana ini,

Tentang kerikil yang kena dihadapi,

Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,

Bukan mengumpat bukan maksiat,

Janganlah terbuai godaan syahwat,

Hingga ibadah kena terlewat,

Janganlah lalai akan sholat,

Janganlah kikir akan zakat,

Kenalah kita perbanyak sholawat,

Guna bekal kelak di akhirat,

Tuhan tak pernah lupa,

Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,

Sebab Tuhan selalu bersama kita,

Tapi kita selalu lupa pada-Nya,

Kemanakah kita di waktu bahagia,

Memilih sesama meluapkan suka,

Kemanakah kita di kala lara,

Teringat Tuhan mengeluh duka,

Cobalah tuk selalu ingat pada Illahi,

Berdoa dan berserah diri,

Baik suka duka dalam diri,

Ya Allah ya Tuhan kami,

Seringkanlah kita memohon ampun,

Agar jiwa laksana embun,

Janganlah sampai nanti tertegun,

Saat nyawa lepas dari ubun-ubun,

..

 

2. Pantun

Salah satu jenis puisi lama yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari ialah pantun.

Dimana pantun kerap digunakan baik untuk berkomunikasi ataupun pada perayaan upacara adat, seperti pernikahan Betawi.

Adapun ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:

  • Bersajak a-b-a-b
  • Pada 1 bait terdiri dari 4 baris
  • Setiap baris bisa terdiri atas 8-12 suku kata
  • 2 baris awal adalah sampiran dan 2 baris berikutnya adalah isi.

Contoh Pantun Nasihat

Ke Jakarta mampir Tegal

Bersama kasih bersenang-senang

Janganlah sampai kita menyesal

Ingat hidup tak sembahyang

Lihat gelembung meletup-letup

Kalau pecah jadi melekat

Perbanyaklah ilmu saat kau hidup

Untuk bekal kau di akhirat

 

Contoh Pantun Teka-Teki

Buah lemon buah pepaya

Tapi membeli buah durian

Cobalah terka wahai saudara

Makin diisi kok makin ringan              (jawab: balon)

Masuk ke hutan mencari lontar

Tapi memilih mengambil rotan

Kalaulah saudara memang pintar

Binatang apa lebar kepala dari badan      (jawab: ikan pari)

3. Gurindam

Gurindam merupakan puisi yang berasal dari Tamil India. Berikut ciri gurindam.

  • Pada setiap bait terdiri dari 2 baris
  • Bersajak a-a
  • Berisi tentang sebuah nasihat.

Contoh Gurindam

Ketika muda malas sembahyang
Masa tua bisa terguncang
Siapa tidak hormat orang tua
Akan jauh dari bau surga
Kalaulah engkau banyak tidur
Banyak rezeki jadi terkubur
Jika suami berhati kufur
Keluarga idaman pasti terkubur

 

4. Seloka

Seloka adalah jenis puisi Melayu yang berisi tentang sindiran, senda gurau atau ejekan yang diutarakan dalam sebuah perumpamaan. Ciri seloka adalah sebagai berikut:

  • Setiap bait terdiri dari 4 baris, atau 8 asal genap
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
  • Setiap baris ialah isi puisi
  • Memiliki sajak a-b-a-b.

Contoh Seloka

Jalan-jalan ke kota batik
Naik motor milik si Aan
Jikalau engkau berkendara dengan baik
Supaya selamat sampai tujuan

Naik motor milik si Aan
Siang-siang kena panas
Supaya selamat sampai tujuan
Taatilah lalu lintas

Siang-siang kena panas
Pakai payung tutup kepala
Taatilah lalu lintas
Agar berkah bagi semua

 

5. Karmina

Bisa dikatakan karmina adalah jenis pantun singkat. Dimana ciri dan syarat pembuatannya tidak jauh berbeda dengan pantun, yakni:

  • Setiap bait terdiri dari 2 baris
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
  • Rima ada pada tiap frasa dengan pola a-b-a-b
  • Frasa pertama pada baris pertama berrima sama dengan frasa pertama pada baris kedua, begitu juga pada frasa berikutnya
  • Baris pertama ialah sampiran dan baris kedua adalah isi.

Contoh Karmina

Dahulu beras sekarang ketupat
Orang pemerat tersiksa di akhirat
Buah durian tajam berduri
Baca Al Quran tenangkan hati

Ikan salem beli di pasar
Pipi tembem buatku gusar
Pergi ke laut asin airnya
Nyali menciut sebab dia menyapa

 

6. Mantra

Mantra ialah satu-satunya jenis puisi yang tak memiliki ciri khusus. Namun secara umum kata-kata dalam mantra kerap kali diulang-ulang untuk memberi sugesti pada yang mendengarnya.

Contoh Mantra untuk Mengusir Roh Halus

Sihir lontar pinang lontar
terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi

 

7. Talibun

Kebalikannya karmina, jika karmina dikatakan sebagai pantun singkat, talibun justru kerap disebut sebagai pantun dengan baris yang panjang. Berikut ciri dari talibun:

  • Setiap bait memiliki baris berjumlah genap namun lebih dari 4
  • Setiap baris memiliki 8-12 suku kata
  • Menggunakan rima a-b-c-a-b-c
  • Setengah dari jumlah baris berbait pada bagian awal ialah sampiran dan berikutnya adalah isi.

Contoh Talibun

Duduk berpangku menatap purnama
Anak tertawa sambil berlari
Aku pun telah hilang kuasa
Menangkap pesan yang tersirat
Anak cucu hormatilah mama
Agar hilang semua duri
Jangan sampai berbuat dosa
Dan selamat kelak di akhirat

Ternyata asyik juga mempelajari jenis puisi ini. Setelah ini, tidak ada salahnya juga kalau Kamu mulai mempraktikannya bersama dengan teman.

Anggap saja sebagai salah satu cara bersenang-senang dengan hal baru. Selamat

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 5 / 5. Vote count: 509

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close