Resensi Novel Dilan 1990

Deskripsi: Sinopsi dan resensi Novel Dilan 1990.


Identitas Buku

  • Judul Buku: Dilan 1990
  • Penulis Buku: Pidi Baiq
  • Penerbit Buku: Mizan Pustaka
  • Kota Terbit: Bandung
  • Cetakan: –
  • Tebal Buku: 333 halaman
  • ISBN: 9786027870413

Sinopsis Novel Dilan 1990

Resensi novel Dilan 1990 ini menceritakan tentang anak remaja bernama Milea. Dia adalah siswi pindahan dari Jakarta ke SMA di Bandung. Selama menempuh pendidikan di Bandung, dia bertemu dengan Dilan yang merupakan kakak kelas Milea sekaligus anggota geng motor yang terkenal di Jakarta.

Lama kelamaan Dilan menjadi ketua geng motor yang ditakuti oleh banyak anak remaja. Awalnya, Milea mengira jika Dilan anak yang nakal, suka mabuk-mabukan, karena mendapati Dilan sering nongkrong di tempat yang dianggap sarangnya anak nakal.

Meskipun cerita ini dibumbui fiksi, ternyata merupakan kisah nyata. Seperti penggambaran setting Bandung pada tahun 1990 yang begitu menakjubkan. Benar-benar terasa. Kisah dua remaja yang dilanda cinta monyet pada umumnya.

Terlebih tokoh Dilan ini juga memiliki keromantisan yang berbeda dari anak remaja kebanyakan. Misalnya, ketika bertemu dengan Milea untuk pertama kali, Dilan mengatakan “boleh aku ramal?” atau kalimat rayuan yang menjadi viral seperti “rindu itu berat, Milea. Biar aku saja.”

Suatu hari, Milea yang merasakan perasaan suka kepada Dilan, mencari informasi sebanyak-banyaknya melalui saudara Dilan, yakni Wati. Hubungannya dengan Beni, sang pacar yang sekolah di Jakarta, perlahan-lahan luntur. Namun, Beni terus menaruh perhatian intens kepada Milea.

Tiba-tiba Dilan menjauh dari Milea entah dengan alasan apa. Yang pasti, saat Milea mewakili lomba cerdas cermat di TVRI, ternyata Dilan juga ditunjuk sebagai wakil dari kelasnya. Mereka dipertemukan kembali dalam acara lomba di TVRI. Setelah Milea mengetahui sosok Dilan yang sebenarnya, rasa sukanya kepada Dilan semakin besar.

Puncaknya, Beni yang mengira Nandan ada hubungan sama Milea, keluar sifat asli Beni yang emosional. Sejak Beni memaki Milea, mereka putus. Serangkaian kejadian yang mendekatkan mereka berdua, akhirnya Dilan dan Milea memutuskan untuk pacaran. Mereka menjalani hubungan asmara yang tentu sudah diketahui oleh keluarga masing-masing.

Unsur Intrinsik Novel Dear Nathan

Supaya lebih menarik, tentu saja memiliki setiap karya fiksi memiliki unsur-unsur di dalamnya, bukan? Salah satunya unsur instrinsik pada resensi novel Dilan 1990 yang sangat detail ini.

Berikut kami sajikan spesial untuk Anda mengenai unsur-unsur di dalamnya:

1. Tema

Novel Dilan 1990 mempunyai tema utama percintaan anak SMA yang ditujukan untuk anak-anak remaja.

Namun pembaca dengan usia dewasa juga bisa menikmati novel ini dengan menilik tema tentang bagaimana memperlakukan pasangan dan semangat belajar. Cerita yang disajikan sangat seru sebagai hiburan bagi pembaca yang sering merasa bosan.

2. Penokohan

Berikut adalah penjelasan penokohan dalam Novel Dilan 1990:

1. Milea Adnan Hussain

Milea adalah seorang anak salah satu prajurit TNI Angkatan Darat yang bersekolah di kelas Biologi di Bandung pada bulan September tahun 1990. Di rumah, dia memiliki nama panggilan Lia. Dan terkenal judes dan cerdas.

2. Dilan

Dilan adalah seorang peramal yang suka meramal nasib Milea, tetapi kenyataanya memang menaruh rasa suka. Dia siswa kelas 2 Fisika 1 yang merupakan anggota geng motor yang terkenal di Jakarta.

Perhatian, romantis. Meski terbilang nakal, Dilan pintar dan selalu mendapatkan rangking di kelas.

3. Bunda Marissa Kusumarini

Bunda Marissa merupa orang tua Milea yang memiliki sikap lembut dan ramah.

4. Wati

Wati adalah saudara Dilan yang mengetahui banyak hal tentang Dilan. Sifatnya ceplas ceplos membeberkan sifat Dilan yang apa adanya.

5. Beni 

Beni merupakan pacar Milea yang berada di sekolah Jakarta. Begitu perhatian dan menyayangi Milea.

6. Nandan

Nandan merupakan ketua kelas di kelas Milea. Orangnya berkacamata, banyak bicara dan membosankan.

7. Piyan

Piyan yang merupakan siswa kelas 2 Biologi 3 sering memberikan surat kepada Milea yang berisi permintaan maaf, karena ramalannya sering meleset.

Kesimpulan

Mengapa resensi di atas diulas sebagai rekomendasi untuk dibaca oleh Anda? Selain menghadirkan gaya bahasa yang ringan dan khas ala remaja, novel Dilan 1990 juga sudah dijadikan film.

Tentu saja baik novel maupun film nya sukses memancing rasa penasaran banyak orang. Anda mungkin salah satu pembaca atau penonton film Dilan ini bukan?

Penggambaran suasana pada tahun 1990 juga sanga terasa sekali, ya? Apalagi tokoh Dilan yang memiliki penggemar berat karena bersikap romantis dan lembut kepada Milea.

Nah, resensi novel Dilan 1990 bisa Anda jadikan referensi untuk mengisi waktu luang dengan membaca novelnya atau menonton filmnya.

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 5 / 5. Vote count: 254

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close