Pengertian Komunikasi Persuasif, Teori dan Contoh Aplikasinya

Pengertian Komunikasi Persuasif – Komunikasi adalah hal yang tidak terlepaskan dalam kehidupan. Dengan berkomunikasi, maka kita bisa melakukan interaksi kepada orang lain.

Komunikasi ini pula yang akan membantu kita untuk menciptakan sebuah komunal dan kebersamaan dengan orang lain. Nah, dalam ranah bahasa, ada beberapa macam komunikasi yang perlu dipelajari.

Salah satu jenis komunikasi yang perlu Kamu ketahui adalah komunikasi persuasif. Ya, pernahkah Kamu mendengar istilah komunikasi persuasif ini sebelumnya?

Jenis komunikasi ini adalah salah satu bentuk yang cukup unik karena memiliki sifat to persuade atau mempengaruhi pikiran dari orang lain.

Untuk mengenal dan mengetahui lebih dalam mengenai komunikasi persuasif, kita akan membahas tema ini pada kesempatan kali ini.

Dengan mengetahui beberapa hal tentang jenis komunikasi ini, maka Kamu bisa belajar ilmu komunikasi dengan lebih maksimal dan menerapkannya.

Pengertian Komunikasi Persuasif

Pembahasan mengenai apa itu komunikasi persuasif dimulai dengan melihat pengertian dari istilah ini. Dalam istilah ini, ada dua kata utama yang menyusunnya, yaitu komunikasi dan persuasif.

Komunikasi sendiri diartikan sebagai proses pertukaran informasi atau pesan dari penutur ke objek tutur.

Sedangkan persuasi adalah sebuah usaha untuk merayu, meyakinkan dan membujuk orang lain agar tertarik dengan sesuatu yang ditunjukkan.

Nah, jika digabung, maka komunikasi persuasif bisa diartikan sebagai proses pertukaran informasi atau pesan di mana penutur akan menyampaikan pesan dan informasi tersebut dengan baik.

Cara penyampaian informasi ini seringkali dilengkapi dengan rayuan dan usaha untuk meyakinkan agar mitra komunikasi bisa menerima pesan dengan baik.

Hal lain terkait komunikasi persuasif yang harus dipahami adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola komunikasi tersebut.

Beberapa faktor tadi akan menentukan bagaimana komunikasi persuasif bisa berjalan.

Adapun beberapa faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Kejelasan tujuan
  • Aspek-aspek keragaman sasaran persuasif
  • Pemilihan strategi komunikasi yang tepat.

Jika ketiga faktor di atas diperhatikan dengan baik, maka komunikasi persuasif akan berjalan dengan lancar sebagaimana seharusnya.

Oleh karena itu, Kamu perlu memperhatikan dan mempraktekkan beberapa faktor tersebut.

Teori Komunikasi Persuasif

Perlu Kamu ketahui bahwa ada beberapa teori dalam komunikasi persuasif tersebut. Beberapa teori yang ada akan menyusun detail tentang komunikasi persuasif dan bagaimana agar pola komunikasi ini bisa berjalan dengan lancar.

Nah, dilansir dari beberapa sumber, adapun beberapa teori yang berkaitan dengan komunikasi persuasif adalah sebagai berikut.

1. Teori Perubahan Sikap

Jenis teori dalam komunikasi persuasif yang pertama adalah teori perubahan sikap. Ini adalah sebuah teori yang menjelaskan tentang perubahan dari sikap seorang individu.

Perubahan ini terjadi dari waktu ke waktu. Umumnya, perubahan sikap terjadi karena adanya perbedaan sikap individu karena menanggapi rangsangan sesuatu.

2. Teori Konsistensi Afektif – Kognitif

Teori kedua dalam komunikasi persuasif yang perlu dipahami adalah teori konsistensi afektif – kognitif. Nah, konsistensi afektif adalah sikap yang cenderung mengacu pada perasaan, emosi, atau nilai dari seseorang.

Sedangkan konsistensi kognitif adalah sikap yang cenderung condong mengacu pada pikiran, pengalaman ataupun pengetahuan.

Akan tetapi, jika terjadi pada pola afektif, maka pola kognitif pun juga akan berubah. Ini adalah tanda jika kedua komponen dalam teori ini saling berpaut dan berhubungan.

3. Teori Belajar

Teori belajar dalam komunikasi persuasif berbicara tentang kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku.

Kegiatan belajar ini akan selalu dan senantiasa diikuti dengan perubahan baik secara psikomotor, kognitif serta afektif.

Adapun contoh perubahan yang terjadi adalah perubahan pada kecakapan, sikap, keterampilan, nilai dan lainnya.

4. Teori Penilaian Sosial

Teori selanjutnya dalam komunikasi persuasif yang perlu dipahami adalah teori penilaian sosial. Teori ini juga disebut sebagai social judgment theory,

di mana dipahami sebagai proses psikologis yang mendasari terjadinya perubahan serta pernyataan sikap melalui komunikasi.

Dalam teori ini dijelaskan bahwa seseorang mengetahui apa sikapnya dan ia akan mampu menentukan perubahan.

Selain itu, ia juga bisa memutuskan untuk menolak sesuatu atau menerima sesuatu yang pilihan tersebut akan berdampak terhadap penilaian sosial pada dirinya.

5. Teori Persepsi

Teori persepsi dalam komunikasi persuasif berbincang tentang keinginan seseorang untuk membentuk sesuatu.

Keinginan inilah yang akhirnya membentuk sebuah persepsi. Dengan adanya persepsi, maka akan timbul sebuah usaha dari seseorang agar keinginannya tercapai.

6. Teori Keseimbangan

Teori keseimbangan di dalam komunikasi persuasif adalah sebuah teori yang mengungkapkan tentang ketertarikan seseorang pada suatu hal berdasarkan kesamaan sikap.

Kesamaan sikap ini biasanya terbentuk saat ia dan orang lain menanggapi sesuatu dengan tujuan tertentu.

7. Teori Fungsional

Teori fungsional dalam pembahasan mengenai komunikasi persuasif adalah sebuah teori yang mempelajari tentang perubahan sikap seseorang yang dilandasi dengan kebutuhannya.

Sikap ini memiliki fungsi untuk memberikan ekspresi nilai yang ia anut. Misalnya saja, seseorang yang ingin dianggap toleran, maka ia akan bersikap baik.

8. Teori Distorsi Kognitif

Teori distorsi kognitif adalah teori yang membahas tentang pikiran seseorang.

Dalam teori ini dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki gangguan psikologis tertentu maka akan menyebabkan dirinya berpikiran berlebihan.

Tidak hanya itu, gangguan tadi akan membuatnya menjadi tidak rasional dalam menghadapi suatu stimulus.

..

Nah, beberapa poin di atas menjelaskan adanya cukup banyak teori tentang komunikasi persuasif.

Beberapa teori tersebut tentu harus Kamu pelajari dengan baik agar seluk-beluk mengenai komunikasi persuasif bisa Kamu pahami dengan mendalam.

Contoh Komunikasi Persuasif

Untuk menambah pengetahuan Kamu tentang komunikasi persuasif, ada beberapa contoh yang bisa Kamu baca di bawah ini.

Dengan beberapa contoh tersebut, Kamu bisa melakukan analisis mengenai bagaimana komunikasi persuasif ini digunakan dan mana teori yang cocok dengannya.

Adapun contoh komunikasi persuasif yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Iklan Lowongan Kerja

Dirgahayu Indonesia sebagai perusahaan kain tenun terbesar memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa yang baru lulus atau fresh graduate untuk menjadi bagian dari perusahaan kami.

Posisi yang dibutuhkan adalah administrasi, general affair, accounting, management trainer. Fasilitas yang didapat berupa tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, intensif, dan kesehatan gigi.

Segera kirimkan CV dan pas foto ke alamat kami: PT. Dirgahayu Indonesia Jalan Marga Guna No. 56, Jatibaru, Jakarta Raya.

2. Iklan Produk

Kami PT. Telecom Indonesia Teknologi memberikan penawaran menarik untuk produk seperti televisi, handphone, AC, mesin cuci yang bermerk merah merona diskon 45% dengan garansi dua tahun. Penawaran ini berlaku sampai 31 Januari 2018.

3. Iklan Layanan Masyarakat

Ayo bunda, lindungi buah hati kita dari penyakit difteri dengan cara suntik imunisasi difteri. Sayangi buah hati kita! Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Penjelasan lebih lanjut baca iklan layanan masyarakat.

..

Nah, itulah beberapa hal terkait dengan komunikasi persuasif yang sebaiknya Kamu tahu, mengingat komunikasi memang menjadi salah satu elemen yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Sekian penjelasan mengenai komunikasi persuasif, semoga bermanfaat.

Baca juga: 5 Manfaat Berkomunikasi dengan Diri Sendiri yang Harus Anda Tahu

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 5 / 5. Vote count: 99

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close