Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh Jiwa

Puisi Tentang Alam

image via canva.com/goodminds.id

Puisi tentang alam, bentuk karya sastra yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Dengan puisi, seseorang yang sulit mengucapkan sesuatu bisa tersampaikan dengan mudah.

Puisi juga berisikan dengan hal-hal yang indah dari setiap ukiran katanya. Karena hal inilah, puisi dijadikan sebagai salah satu media dunia seni dalam mengekspresikan diri.

Diantara tema puisi yang bisa ditulis adalah puisi tentang alam. Alam adalah sebuah potret ciptaan Tuhan yang maha besar.

Alam juga mengisahkan segala bentuk cerita yang tak dimiliki oleh setiap orang. Setiap orang memiliki cerita tersendiri dengan alamnya. Karena itu, alam tampak begitu indah dan mempesona.

Saking indah dan mempesonanya, banyak orang yang rela harus mendaki gunung, berenang ke lautan hanya untuk melihat indahnya alam.

Ya, sebuah anugerah yang sangat indah dan tidak bisa diciptakan oleh manusia manapun.

Sayangnya, saat ini alam mulai rusak karena ulah manusia. keindahannya saat ini mulai luntur satu persatu. Pembakaran lahan liar, penggundulan hutan, sampah di sungai menjadikan alam saat ini berduka.

Jika sudah begini, siapa yang akan menjaga alam nanti? Jika bukan kita yang memulainya, apakah alam ini masih bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti?

Kumpulan Puisi Tentang Alam

Tentu saja tidak. Untuk itu, ekspresikan dirimu sebagai bukti cinta terhadap alam menggunakan puisi tentang alam.

Berikut ini adalah beberapa contoh puisi tentang alam yang menyentuh dan bisa kamu simak.

#1. Senja Sore Itu

Kilau cahaya orange menyelimuti sore itu

Indah, tampak indah dan menyilaukan

Anggunmu mengalahkan anggunnya sang dewi

Meskipun hadirmu hanya sebentar

Namun, kehadiranmu akan selalu dinanti

Elokmu memberikan warna di langit sore itu

Penuh keagungan dari indahnya ciptaan yang maha kuasa

Penuh rasa syukur kuucapkan karena masih bisa menantimu

Untuk hari esok, esok dan seterusnya

Kini suryamu sudah siap untuk tenggelam

Menjemput rembulan yang akan menerangi malamku

Menanti pagi dengan munculnya dirimu

Hingga di sore hari ku kembali menantikan dirimu

Lembayung indah nan memanjakan mata

Gradasi warna yang tak bisa terlukiskan dengan sembarang cat

Sebuah hiasan besar penutup waktu siang

 

#2. Bulan Bersamaku

Senyum manismu menyapaku malam ini

Memancarkan cahaya terang penyejuk jiwa

Sejenak diriku termangu di depan jendela

Memandangmu yang penuh dengan karisma

Bulan bersamaku

Cahaya indah terang nan penuh pesona

Sinarmu yang terpancar mengusir sunyinya malam ini

Memberikan keterangan di dalam jiwa dan malamku

Memberikan semangat yang berkobar agar aku terus berjuang

Merangkai mimpi yang harus kuperjuangkan

Bulan bersamaku

Elok indah rupawan yang tampak menyelimutimu

Meskipun jarak kita jauh

Namun hanya dirimu yang mengertiku hingga kini

Terima kasih bulan

Kau masih setia bersamaku dan menemani setiap kegalauan malamku

 

#3. Kemana Perginya Alamku

masih kuingat jelas saat itu

meskipun terlihat samar, namun aku masih mengingatnya dengan jelas

alamu yang indah

alamku yang subur

alamku dengan segala kekayaan yang dimilikinya

namun,

kemana kini perginya dirimu

mengapa indahmu mulai pergi

mengapa suburmu mulai luntur

dan mengapa kekayaanmu mulai habis?

Aku harus mempertanyakan ini kepada siapa?

Alamku yang indah

Kini kau menangis terpuruk

Melihat dirimu yang kini mulai rusak

Rusak karena ulah perbuatan manusia yang tak bertanggung jawab

Kesedihanmu semakin bertambah

Tangismu semakin menjadi jadi

Kala kau melihat….

Banjir di mana-mana

Tanah longsor dimana-mana

Satwa mulai turun ke pemukiman

Galian lubang batu bara- dimana-mana

Alamku kemana kini kau pergi

Apa kau murka saat ini?

Apa kau kecewa karena sudah tak seperti dulu lagi

Alamku, ingatkan manusia untuk menjagamu

Tanpa hadirnya dirimu

Kemana manusia harus melangkah pergi

Mari kita jaga alam ini agar tetap abadi

 

#4. Bisikan Angin Pantai

Di tepi pantai kutatap indahnya garis cakrawala itu

Alunan pohon kelapa yang melambai-lambai

Hembusan angin yang berbisik mesra

Membuatku ingin singgah lebih lama lagi

Biru warnamu menyejukkan mata

Panas terikmu membuat rinduku semakin meraja

Bisikan anginmu membuatku terlena

Ya, terlena dengan keindahan kuasa Tuhan yang maha pencipta

Tak henti-henti aku bersyukur menatap keindahanmu

Alunan rindu yang terus menggebu

Terhanyut sepi hembusan angin sore ini

Membuatku semangat untuk melanjutkan hidup lagi

 

#5. Bintang Malam ini

Kutatap langit malam ini

Gelap, tampak sangat gelap

Takku temukan apapun di sana

Namun,

Saat kulit sepercik cahaya mulai muncul

Sangat kecil dan terlihat sangat jauh

Di bentang langit yang terlihat semu

Cahayamu membuatnya terlihat saagat indah

Membentuk rasi bintang sebagai penunjuk arah

Cahayamu mungkin tak begitu bersinar

Namun kilauan cahayamu memancarkan sebuah harapan

Harapan bagi para pelaut untuk bisa kembali pulang

Bertemu keluarga dan menatap masa depan

Hadirmu juga sebagai petunjuk alam

Sebagai tanda untuk umat manusia mempersaipkan

Bahkan kemarau sebentar lagi datang

Rinduku ini terasa semakin menggebu

Kalau kau datang dengan sedikit cahaya yang terangi malamku

 

#6. Indonesiaku

Kau tumpahkan jiwa dan ragamu untuk kami

Menangis sendirian tiada yang menemani

Menatap sang surya yang kian mewarnai dunia

Memberikan harapan untuk masa depan bangsa

Indonesiaku

Kau terdiri dari ribuan pulau yang berjajar indah

Penuh dengan keindahan alam surgawi

Penuh dengan keanekaragaman hayati

Penuh dengan budaya dan tradisi

Indonesiaku

Kau begitu indah

Kau begitu berarti

Beruntungnya diriku bisa menjadi bagian darimu

Sebuah negara yang seperti surga

Penuh kekayaan alam meskipun belum bisa tertata rapi

Indonesiaku

Teruslah menjadi negara yang maju

Positif sejahterakan rakyatmu nanti

Agar ibu pertiwi bisa tersenyum kembali

Agar kelangan bisa segera usai kini

Tergantikan dengan senyum indah putra putri pertiwi

 

Puisi Damainya Desaku

image via canva.com/goodminds.id

#7. Damainya Desaku

Embun pagi baru saja sirna

Menandakan bahwa pagi hari telah tiba

Berarti saatnya kami mulai bekerja

Di desaku tampak sangat berbeda

Banyak orang mulai berkelana, bahkan sebelum sang surya datang

Mencari nafkah disemilirnya persawahan

Melawan dingin yang menusuk hingga ke tulang

Damainya desaku

Meskipun kami jauh dari hingar bingar kota

Namun kami di sini tetaplah bahagia

Karena desaku teramat sangat mempesona

Alamnya indah

Pemandangannya menyilaukan mata

Semangat para pak tani dalam bekerja

Menjadi pemandangan yang tak bisa kau temukan di kota

Damainya desaku

Tak ada keributan antar tetangga

Gotong royonglah yang selalu terjaga

Tak ada gosip yang merajalela

Karena mereka tahu bahwa semuanya berkeluarga

Damainya desaku tercinta

 

#8. Langit dan Bumi

Banyak yang mengatakan bahwa kalian tak bisa disatukan

Namun percayalah bahwa kalian saling membutuhkan

Tanpamu bumi bukanlah apa-apa

Tanpa bumi langit juga tak dapat memancarkan keindahannya

Langit dan bumi

Dua alam yang terpisahkan oleh garis Tuhan

Tak akan bisa menyatu meskipun tertelan waktu

Teta akan selalu bersama hingga di akhir zaman

Biru warnamu membuat semua makhluk dibumi ini terkagum

Tanpamu mungkin makhluk di bumi ini tidak ada

Meski begitu keberadaanmu adalah segalanya bagi kami

 

#9. Namaku Alam

Perkenalkan, namaku adalah alam

Aku adalah tempat yang sangat indah dan mempesona

Tak ada satu hal pun yang bisa menciptakanku selain Tuhanku

Aku tempat tinggal flora dan fauna

Mencari makan, sebagai tempat tinggal, dan sebagai tempat untuk berkelana

Banyak manusia yang mencoba untuk menaklukkanku

Karena mereka ingin melihat dengan dekat bagaimana keindahanku

Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku

Perhiasan yang akan mempercantik tubuhku

Tanpa tumbuhan, tubuhku tak akan pernah secantik ini

Tumbuhan pula yang memberikan hawa sejuk pada diriku

Sebuah kedamaian yang tak bisa ditemukan di tempat manapun

Namun….

Berhati-hatilah denganku

Jangan mudah terlena

Jangan serakah

Dan jangan jadi pendusta

Mencoba menaklukkanku boleh

Namun kau tak pernah tahu betapa dalamnya aku

Merusakku boleh

Namun kau akan merasakan akibat dari perbuatanmu

Jadi, nikmati aku sewajarnya

Rawatlah aku sebisanya

Karena aku akan selalu menemani

Jika kau juga menemaniku

 

#10. Puisi Tentang Alam Pegunungan

Judul : Alam di Lembah Semesta, 

Angin dingin kelam berderik

Kabut putih menghapus indahnya mentari

Tegah cahaya menusuk citra

Pahatan gunung mbelah langit

Berselimut awan beralas zamrud

Tinggi…. tajam

Sejak waktu tak lagi beranjak

Disanalah sanubari berdetak

Sunyi sepi beriak

Cermin ilusi di atas danau

Menikung pohon yang melambai warna

Di celah kaki yang menjejak karya cipta-Nya

Dimanakah aku berada?

Tebarkan pesona di cakrawala

Tak berujung dipandagg lainnya

Serasa bertualang di negeri tak bertuan alam

 

#11. Terguran Darimu

Gemuruh angin diiringi deburan ombak

Kukira itu adalah hal yang biasa

Namun, kali ini tak seperti biasa

Ia datang dengan penuh energi

Melumat habis semua bangunan di sekitarnya

Rumah, harta, dan bahkan nyawa menjadi korban

Kau lalap habis semua itu dalam hitungan detik

Mungkin ini adalah teguran darimu

Sebagai pertanda bahwa bumi ini sudah tua

Alam ini semakin lelah karena tak pernah dijaga

Mata dunia menatap heran

Mengapa bumiku terus berduka

Bantuan terus datang mengalir

Ucapan belasungkawa terus menerus hadir

Tuhan…. seburuk itukah salahku

Mengapa kau lumat habis semua yang kumiliki

Aku tahu, semua itu memang milikmu

Dan kini aku ikhlas jika semuanya harus pergi

Ya Tuhan… ampunilah kami dengan segala dosa yang kami lakukan

 

#12. Indahnya Negeriku

Kudengar kicauan burung yang amat merdu

Menandakan bahwa ini adalah hari baru

Indahnya alam ini membuatku terpaku

Seperti dunia ini hanya ada untukku

Kupejamkan mataku sejenak

Kurentangkan tanganku sejenak

Tenang, sejuk dan senang yang akau rasakan

Membuatku merasa seperti melayang di awan

Wahai sang pencipta alam

Kekagumanku sulit untuk ku pendam

Siang dan malam pesonamu terus terpancar

Desiran angin penuh irama di pegunungan

Tumbuhan rimbun menari di dalamnya

Terasa indah sampai ke dada

Bak indahnya sebuah taman surga

Keindahan alam ini terasa sangat sempurna

Membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana

Embuat siapa saja akan terkesima

Tetapi, kita harus selalu menjaganya

Agar alam yang indah ini tidak akan pernah sirna

***

Puisi Keindahan Alam Pantai

image via canva.com/goodminds.id

#13. Puisi Pantai

Kubiarkan ombak itu mengusap

Dan kubiarkan kedua kakiku menari di atasnya

Dalam buaian keriakan kalbumu yang kupandang jauh

Jauh di ufuk kebiruan yang terpadu

Menyatukan biru langit dan biru laut

Walau hanya sekejap berlalu

Ku tak ingin beranjak dari pesonamu

Hamparan pasir putihmu yang menyilaukan

Debur ombak yang membuat jantung berdebar

Keceriaan tawa anak yang membahagiakan

Terlihat jelas lesung pipimi

Bak guratan pasir dengan jari-jari lentikku

Yang sesekali gelombang menyapa

Menandaka bahwa waktu telah sai

Biarkan aku berjalan dan berlalu

Untuk ijinkan aku menemui

Walau sekedar dalam untaian mimpi

Kan ku basuh kakiku di pantai ini

..

Mungkin kamu suka, Baca juga : Kumpulan Caption Tentang Pantai dan Ombak

 

#14. Tangan-Tangan Nakal

Hancur sudah segalanya

Hanya karena ulah yang sederhana

Namun terasa berat nan besar

Terlihat biasa namun menghancurkan

Ini udara segar mulai tak terhirup lagi

Burung berkicau pun mulai berkurang

Yang ada hanya api membara yang terus membakar

Bagaikan khalayak rayap yang memusnahkan

Harapan kini semua musnah

Ribuang orang merasakan kesedihan

Tangis yang menyayat hati

Kesengsaraan yang datang bertubi-tubi

Bagaikan sebuah beban di atas gunung

Semuanya terasa tertimbun padat

Bagaikan puncak gunung

Hamparan padang rumput

Subur nan hijau

Kini sudah tak terlihat

Jernihnya air tergantikan dengan warna gelap dan berbau

Para penghuni habitat pun mulai bepergian

Untuk pergi mencari perlindungan

Jangan tanyakan mengapa!

Jangan salahkan siapa!

Semua itu salah kita

Kesalahan dari hal yang sederhana namun berefek besar

Ulah tangan-tangan nakal yang mulai membinasakan keelokan alam

 

#15. Puisi Keindahan Alam

Betapa eloknya alam ini

Laut yang berombak-ombak

Wan yang bergerak-gerak

Serta hembusan angin yang sepoi-sepoi

Aku kini berdiri di atas gunung

Berdiri di bawah langit untuk menyaksikan keindahan dari alam ini

Keindahan sebuah dunia

Ku pertaruhkan seluruh jiwa dan raga

Bertahan sendiri di atas gunung

Untuk melihat keindahan alam

Melihat kuasa Tuhan yang maha sempurna

 

#16. Puisi Minggu Pagi

Kapan terakhir kali kau melihat burung gereja di pagi hari

Semua itu tak lagi kau rasakan karena kesibukanmu

Padahal pagi selalu sama

Namun, kau tak pernah sedikitpun menghiraukannya

Mumpung ini minggu pagi

Gunakan hari untuk perhatikan indahnya alam

Menatap luas langit

Menghirup dalam-dalam udara pagi ini

Semuanya terasa sangat melegakan

Yang terdengar hanya bunyi kokokan ayam jantan yang membangunkan

Tak ada lagi bunyi klakson dan knalpot

Coba ku tanya lagi

Masih adakah waktu engkau untuk menikmati minggu pagi

Jangan jadikan minggu pagi hanya untuk bermalas-malasan

Namun jadikan minggu ini untuk bersyukur kepada Tuhan

Perhatikan semua sisi di sekitarmu

Ada banyak hal baru yang tak pernah kau tahu

Hal-hal indah yang tak pernah kau pandang sebelumnya

Namun mereka sejatinya selalu memandangimu

Nikmati minggu pagimu

Walau hanya seminggu sekali

Jadikan minggu ini

Sebagai salah satu tanda untuk mensyukuri kebesaran Ilahi

 

Puisi Alam

image via canva.com/goodminds.id

#17. Bumi Bersabda

Mendung hari ini belum tamak menutupi langit

Seberkas haru yang larut terbalur rasa takut dan kalut

Terpaku meratap menatap jiwa yang dipenuhi dengan rindu

Sejukkan dahaga dan jiwa sendu merayu

Bulan tak ingin membawakan tawa yang manja

Kala waktu tak ingin berkawan lagi dengan malam

Saat bintang bersembunyi berharap sunyi sendiri

Terhapus awan gelap yang menutupi langit

Bulan tampil dengan cantik dan menarik di jiwa ini

Hitam akan menang menutupi erang

Namun sang fajar bersama dengan mentari akan menari

Bersama bersenandung salam di alam pagi ini

Duniaku kini terasa sangat indah

Sama halnya dengan hidupku yang terasa sangat indah

Menantikan indahnya alam yang terus bersambut

Untuk dunia yang cerah tanpa kabut

..

 

Dari berbagai contoh kutipan puisi tentang alam di atas menjadi salah satu gambaran bahwa alam kita ini sangat indah. Alam ini harus terus dijaga agar keindahannya masih tetap terjaga.

Jangan pernah merusak alam baik dengan hal-hal yang kecil maupun hal yang besar. rawatlah alam karena bukan alam yang membutuhkan mu tapi kita yang membutuhkan alam.

Semoga bermanfaat!

Baca juga : Kata kata Tentang Alam

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.

Klik star berikut untuk memberikan dukungan pada kami 😀

Average rating 3.3 / 5. Vote count: 4

By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information

The cookie settings on this website are set to "allow cookies" to give you the best browsing experience possible. If you continue to use this website without changing your cookie settings or you click "Accept" below then you are consenting to this.

Close